“Kalau kita memperoleh layanan dari orang-orang yang susah senyum dan jutek seperti itu, bagaimana mungkin orang akan memberikan rekomendasi untuk datang dan datang lagi berwisata ke Indonesia? Pasti mereka akan merasa ngeri untuk datang ke Indonesia, kalau layanan wisata dan keramah-tamahan sudah tidak ditampilkan lagi,” tegas Ara.
- Nawa Cita ke-3: Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
- Nawa Cita ke-5: Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.
- Nawa Cita ke-6: Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
- Nawa Cita ke-7: Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
- Nawa Cita ke-8: Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
- Nawa Cita ke-9: Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
.
Ketika menuntaskan reportase terkait tema GBBS di Tangsel, saya sempat beristirahat di taman yang ada di bantaran Situ Bungur, Pondok Ranji. Sejauh mata memandang, tidak ada sampah yang mengapung di permukaan. Hanya saja, kepedulian warga untuk tidak membuang sampah di bantaran situ masih tetap saja kurang. Padahal sudah disediakan tong-tong tempat sampah, agar pengunjung tidak membuang sampah sembarangan.
Jadi, ayo sukseskan GBBS. Gerakan Budaya Bersih dan Senyum. Yessss …!
* * * * *
Baca juga tulisan sebelumnya, terkait GBBS:
Inilah Pelitas, Super Hero Penyelamat Lingkungan Kota Tangsel
Ada Sampah, Pasti Ada Eka Meidya
Tonton juga VIDEO BLOGGING (VLOG) terkait GBBS: