Bagaimana dengan potret kebersihan di wilayah perairan Tangsel? Ya, kota ini memang unik. Kondisi alamnya tidak melulu daratan. Di sini terdapat beberapa situ, seperti misalnya Situ Tujuh Muara, Situ Legoso, Situ Bungur, Situ Gintung (kini Bendungan Gintung), dan Situ Sasak Tinggi. Ironisnya, luas wilayah situ, dari tahun ke tahun mengalami penciutan. Belum lagi, kualitas air yang belum tentu terjamin bebas pencemaran. Tambah lagi, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke perairan situ masih sangat rendah.
Bersyukur, masih banyak aktivis peduli lingkungan yang senantiasa rajin mengerjakan Opsih alias Operasi Bersih dengan terjun langsung ke situ-situ. Seperti Opsih yang belum lama ini dilaksanakan di Situ Tujuh Muara, Pamulang.
Viera, salah seorang aktivis dari OKP Ganespa yang turut andil membersihkan perairan situ mengatakan, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke situ masih rendah. Terbukti, masih banyak sampah-sampah organik dan non-organik yang berhasil diangkat ke daratan. “Juga, sampah limbah rumah tangga banyak yang kita temukan mengapung, termasuk pampers bekas pakai, kemasan plastik, bekas lampu bohlam, aneka pecahan kaca, styrofoam, bambu panjang dan kayu-kayu serta masih banyak lagi. Bahkan, cukup banyak sampah yang masih terbungkus dalam plastik kresek,” ujar gadis belia yang tinggal di Jalan Haji Saidin, Pamulang, Tangsel ini.
Wujudkan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum
Berjibakunya Pemkot dan segenap warga Tangsel untuk mengelola dan mengolah sampah sepertinya masih kontras dengan kenyataan, masih terlihat banyak sampah berserakan dimana-mana. Misalnya, di Jalan Ciputat Raya atau tepatnya di seputaran Pasar Ciputat dan seberang Pasar Swalayan Tip-Top, Jalan Aria Putra (Ciputat), Jalan Sukadamai Raya (Ciputat), beberapa lokasi di Sawah Baru (Ciputat), Jalan Pajajaran (Pamulang) dan lainnya.
Kesadaran warga untuk tidak membuang sampah sembarangan masih belum menjadi budaya luhur yang patut dijunjung tinggi. Padahal, kalau Tangsel bersih, maka semakin banyak orang yang merasakan manfaatnya. Mulai dari kesehatan masyarakat, kebersihan hingga kenyamanan tinggal para warga kotanya.
Dampak secara ekonomi pun siap terimbas. Dengan Tangsel yang bersih akan berpotensi menghadirkan para pelaku usaha yang kian banyak membuka lapangan kerja. Akibatnya, perekonomian masyarakat makin meningkat. Praktis, kesejahteraan yang meningkat ini akan membawa sosial kehidupan menjadi lebih baik. Tangsel yang bersih dan sejahtera akan mengubah wajah seisi kota menjadi lebih ramah-tamah juga.
Ini pula yang merupakan salah satu amanat Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBBS) yang kini terus digencarkan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.