Asal-usul nama Bin Bin, tentunya berasal dari recycle bin, yang maknanya keranjang sampah.
Ada yang namanya Juragan Ratam. Dinamai Ratam karena memang sifatnya “RAkus” dan “TAMak”. Ia adalah pengusaha kaya raya yang karena ketamakan dan kerakusannya, ingin menghalalkan segala cara untuk meraup keuntungan besar. Tak peduli bahwa bisnisnya merusak kelestarian lingkungan dan membahayakan kesehatan juga keselamatan masyarakat, yang penting Juragam Ratam harus banyak mendapat laba bisnis.
Dalam mengoperasikan bisnis yang tak jarang merusak lingkungan, Juragan Ratam punya seorang anak buah. Namanya, Profesor Linglung. Sesuai namanya, sang jenius ini memang linglung dan juga gagap, karena sudah terpengaruh hasutan dan ancaman dari Juragan Ratam. Eksperimen ‘gila’ Profesor Linglung diantaranya adalah dengan menciptakan banyak monster menyeramkan yang berbahan dasar limbah juga sampah berbahaya. Monster ini sangat merusak kebersihan, keindahan juga kelestarian lingkungan karena sudah dicampurkan formula jahat ciptaan Profesor Linglung.
“Saking jeniusnya, Profesor Linglung ini menjadi bingung sendiri. Ironisnya, kebingungan ini kemudian dimanfaatkan justru oleh Juragan Ratam, untuk mendukung dan membela niat serta aksi-aksi jahat dalam setiap usaha maupun bisnisnya yang banyak merusak lingkungan,” tutur Syahrul sembari mengungkap rencana bakal mempergelarkan Pelitas Cabaret Show di pusat-pusat perbelanjaan dan keramaian yang ada di Tangsel.
Oh ya, tokoh (maskot) Pelitas ini sudah dipatenkan. Meskipun tampilannya seperti layaknya super hero besutan luar negeri, tapi hal ini semata untuk menarik minat anak-anak usia dini yang memang menjadi target sasarannya. Pelitas pun tetap memiliki sentuhan asesori lokal, seperti misalnya, ikat pinggang yang sejatinya seperti yang biasa dikenakan para jawara bela diri Pencak Silat, dan selendang yang dililitkan pada lehernya pun berdesain atau corak Batik Tangsel.
Tangsel Memerangi Sampah
Hadirnya tokoh-tokoh super hero seperti Pelitas, Anggrek, dan Bin Bin yang akan bertugas membantu menjaga kelestarian lingkungan dari sampah maupun limbah berbahaya, diyakini pasti bakal menarik minat anak-anak. Dari minat yang muncul dan persepsi yang kemudian terbentuk serta terpupuk, diharapkan anak-anak ini kelak akan menjadi generasi penerus yang peduli dan turut andil menyelamatkan lingkungan.
Sebuah langkah sederhana dan brilian yang patut dihadiahi apresiasi.