Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Mendamba Habibie, Sang Inspirator Bangsa

17 Agustus 2016   17:18 Diperbarui: 12 September 2019   15:03 2081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Replikasi Pesawat N250 yang menjadi salah satu maskot Festival Habibie di Museum Nasional. Pengunjung antri untuk menaikinya. (Foto: Gapey Sandy)

Bagaimana respon pengunjung usai melihat-lihat Festival Habibie?

Pasangan suami istri, Luthfi dan Eli, asal Matraman, Jakarta Timur mengaku sangat senang dan bersyukur dapat hadir di Festival Habibie.

“Ternyata banyak sekali karya-karya Habibie yang sangat membanggakan. Mulai dari pesawat, tank, kapal laut, senjata, teknologi penyaringan air dan masih banyak lagi. Saya dan pasti kita semua bangga, bahwa Indonesia punya putra bangsa seperti Habibie ini,” aku Ibu Eli kepada penulis.

Sedangkan sang suami, Luthfi mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi seluruh karya Habibie untuk bangsa Indonesia ini.

“Terutama produk pesawat terbang yang sangat luar biasa. Saya berharap generasi penerus bangsa, anak-anak kita saat sekarang ini dapat meneladani dan bahkan ada yang bisa menjadi The Next Habibie berikutnya,” harapnya.

Salah seorang pengunjung di stand Yayasan Orbit. (Foto: Gapey Sandy)
Salah seorang pengunjung di stand Yayasan Orbit. (Foto: Gapey Sandy)
Pengunjung Festival Habibie di stand PT PAL. (Foto: Gapey Sandy)
Pengunjung Festival Habibie di stand PT PAL. (Foto: Gapey Sandy)
Selain itu, baik Luthfi dan Eli sama-sama berharap, Festival Habibie dapat secara rutin diselenggarakan setiap tahun. “Utamanya dilaksanakan pada setiap akhir pekan, sehingga kita bisa membawa sanak keluarga menyaksikan festival yang penuh manfaat ini,” ujar keduanya kompak.

Ramainya pengunjung Festival Habibie memang sudah nampak sejak dari halaman luar Museum Nasional. Karena, di situ terdapat dua karya Habibie yang sarat teknologi dan dapat langsung dilihat, dipegang bahkan “ditumpangi”. Tiada lain itu adalah replika Pesawat N250 produksi PT IPTN, dan Panser Anoa 2 buatan PT Pindad.

Terkait N250, pada sejumlah foto yang turut dipamerkan dalam festival, ada foto tulisan tangan Habibie. Tulisan tangan ini bukan sembarang coretan tangan, melainkan ‘Sajak Persembahan Generasi Penerus’ yang disampaikan pada saat roll out N250 pada tanggal 10 November 1994 di IPTN, Bandung. Begini sajak Habibie yang begitu menggugah semangat itu:

Padamu Ibu Pertiwi
Padamu Pahlawan
Padamu Pejuang
Dikenal maupun tidak dikenal
Terimalah persembahan kami
Generasi penerus
Karya kami
Teknologi canggih
Umat manusia
Kami kuasai
Kami miliki
Kami kembangkan
Kami kendalikan
Mandiri, untukmu Ibu Pertiwi
Meneruskan perjuangan
Masyarakat Indonesia
Adil dan makmur
Berdasarkan Pancasila, UUD ‘45
Pembangunan berkesinambungan
Dengan semangat
Tekad
Tak mengenal lelah
Tak mengenal menyerah
Semangatmu
Pahlawan pejuang bangsa
Di bumi Indonesia
Di alam baka
Kami lanjutkan
Sepanjang masa

(Generasi penerus, Habibie, 5 November 1994, jam 15.38 wib)

Stand PT DIrgantara Indonesia dalam Festival Habibie di Museum Nasional, Jakarta. (Foto: Gapey Sandy)
Stand PT DIrgantara Indonesia dalam Festival Habibie di Museum Nasional, Jakarta. (Foto: Gapey Sandy)
Salah satu filosofi batik di stand Batik Rudy Habibie. (Foto: Gapey Sandy)
Salah satu filosofi batik di stand Batik Rudy Habibie. (Foto: Gapey Sandy)
Peluncuran N250 --- yang kemudian diberi nama ksatria pewayangan nan gagah “Gatotkaca” --- pada tanggal 10 Agustus 1995 memberi pembuktikan dari Habibie, bahwa Indonesia mampu mengembangkan industri dirgantara secara mandiri. Maka sejak itu pula, setiap tanggal 10 Agustus senantiasa diperingati sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun