Di film ini, Emily memberi contoh konkret! Ketika rombongan masyarakat peserta tur Gedung Putih tengah berkeliling ruangan, tiba-tiba Presiden Amerika Serikat bersama para staf dan pengawalnya muncul. Semua orang terpana, terpesona, termasuk Emily yang memang mengidolakan Presiden Amerika Serikat yang berkulit hitam ini. Maklumlah kalau hampir semua terpukau, ketemu presiden gitu loch!
Tapi, Emily segera mengusir lebay. Ia sadar posisi dan perannya sebagai VLOGGER. Lekas jemari kecil Emily mengeluarkan smartphone-nya. Sejurus kemudian ia sudah meminta izin kepada Presiden Amerika Serikat untuk dilakukan rekaman video wawancara, untuk video blogging-nya di YouTube.
Sambil jemarinya terus menggenggam smartphone dan merekam video, Emily mengajukan pertanyaan demi pertanyaan. Ketika rekaman video wawancara ala door stop selesai, Presiden Amerika Serikat masih memberi “bonus” dengan menyampaikan pesan khusus kepada para pengikut (subscribers) akun YouTube milik Emily. “Saya Presiden Amerika Serikat, James Sawyer, saksikan terus informasi dan laporan Emily Cale melalui blog video-nya ini,” begitu kata sang “USA – 1” ini.
Pelajaran lain dari Emily melalui film bergenre action thriller ini adalah ketika ia dengan insting jurnalistik dan keberanian luar biasa, merekam aksi para teroris di dalam Gedung Putih. Secara sembunyi-sembunyi, Emily berhasil merekam wajah demi wajah pelaku teror. Hingga suatu ketika, naas aksi curi-curi rekam video ini ketahuan. Tapi untunglah, sebelum Emily tertangkap dan dijadikan salah satu sandera, gadis ini sempat mengunggah video rekamannya sebagai blog video di channel YouTube.
Wowwww … atas dasar ‘kerja jurnalistik’ dan ‘keberanian’ Emily merekam aksi para teroris ini, seluruh dunia menjadi gempar. Bahkan dalam film itu, dikisahkan blog video yang diunggah Emily, dalam tempo singkat mampu menembus 700 juta viewers!
* * * * * * *
Okelah, semua itu cuma adegan pilem. Tapi setidaknya beberapa pelajaran dapat ditarik dari pilem ini.
Pertama, sudah saatnya aktivitas nge-blog diubah menjadi nge-vlog! Mengapa? Alasan sederhananya adalah, orang semakin tidak punya hasrat lagi untuk membaca tulisan yang panjang di blog. Analisa ini memang butuh survei dan pembuktian di lapangan. Tapi percayalah, dengan menyimak tulisan-tulisan pendek media online, rasanya alasan sederhana tadi bolehlah diterima akal. Intinya, patut kita aware, bahwa — karena beberapa alasan — orang akan semakin enggan membaca tulisan di blog. Bisa jadi karena alasan waktu, jaringan internet, kecepatan, kepraktisan, dan sebagainya.
Jangan lupa loch, aplikasi LINE melalui fitur LINE CAST bahkan sudah mencuri perhatian dengan menayangkan rekaman video wawancara eksklusif. Misalnya, pada 12 Mei 2016 lalu menampilkan Kombes Pol Khrisna Murti selaku Direskrimum Polda Metro Jaya. Saya termasuk yang menikmati wawancara ringan (tapi mendalam) tersebut melalui gadget. Kualitas tayangannya bagus, pengambilan gambar, editing dan run down acaranya sempurna! Sedangkan pada edisi 19 Mei 2016, LINE CAST menampilkan rekaman video dialog dengan super motivator, Mario Teguh. Keren bro’!
Ini memperkuat tudingan bahwa semakin hari, orang makin malas membaca (termasuk blog)! Orangtuhmaunyasimple. Sambil duduk di meja makan, sambil goleran di kasur, sambil angkat kaki dan ngopi, lalu nonton VIDEO. Menyaksikan VIDEO BLOGGING. Menonton hasil kerja VLOGGER!