‘Berbagi ATM’ dengan ‘MEMBER’ untuk ‘DONGKEL’
Kepala Kantor Perpusda Tangsel, Chaerudin, dalam berbagai kesempatan kerapkali mengingatkan, bahwa pihaknya senantiasa melakukan pembinaan terhadap perpustakaan sekolah, perpustakaan tempat ibadah, termasuk TBM yang berhimpun dalam Komunitas MAGMA. “Keberadaan TBM, musti diingat, mengusung tiga fungsi yakni Pembelajaran, Hiburan dan Informasi. Artinya, kegiatan TBM jangan hanya diartikan dengan menyediakan buku untuk dibaca siapa saja. TBM harus punya nilai lebih melalui kegiatan dan program yang memikat sekaligus bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Chaerudin.
[caption caption="Kegiatan anak-anak usia dini didampingi para orangtua di TBM Rumah Sahabat Kita. (Foto: Dok. TBM RSK)"]
Alhamdulillah, TBM Rumah Sahabat Kita termasuk yang menjalankan tiga fungsi di atas. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, melalui kegiatan TBM malah dapat turut aktif menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
TBM Rumah Sahabat Kita menggerakkan ekonomi masyarakat? Bagaimana bisa?
Semua ini berawal dari keprihatinan dan pemikiran Mustopa demi melihat kondisi kehidupan warga masyarakat --- khususnya komunitas lapak pemulung --- di sekitar lokasi TBM berada. Seperti diketahui, lokasi yang dimaksud sangat dekat dengan pemukiman pemulung. Sementara tak jauh dari tempat mereka tinggal, berdiri kawasan elite Bintaro. Inilah yang kemudian membuat Mustopa dan TBM Rumah Sahabat Kita terus berpikir untuk bagaimana, membangkitkan minat baca masyarakat, melakukan aneka kegiatan sosial, dan memajukan perekonomian masyarakat.
Bukan hal mudah bagi Mustopa. Meskipun pada akhirnya, ia mampu membuat strategi yang berhasil menyelaraskan antara fungsi TBM dengan kebutuhan masyarakat. Pemaparan strategi inilah yang membawa TBM RSK meraih juara I pada Lomba PTK-PNF tingkat provinsi tadi.
“Strategi itu saya namakan ‘Berbagi ATM’. Bukan ATM berupa kartu untuk tarik uang. Tapi ini adalah akronim dari ‘BERsama memBAca paGI, Ayo ke TBM’. Akronim ini agar mudah diingat dan menarik minat warga untuk datang dan membaca di TBM. Secara implisit juga mengartikan berbagai ilmu dan kreatifitas supaya kaum termarjinalkan dapat memperbaiki pola pikir serta peduli pendidikan dengan minat baca yang tinggi. Secara tak langsung mereka mencetak ‘ATM’nya sendiri,” urai Mustopa.
Strategi ‘Berbagi ATM’ terdiri dari dua inovasi, yaitu‘MEMbaca BERsama’ (MEMBER), dan‘DOroNG ekonomi KELuarga’ (DONGKEL).
[caption caption="Strategi 'Berbagi ATM' dengan inovasi 'MEMBER' atau Membaca Bersama. (Foto: Dok. TBM RSK)"]
‘MEMbaca BERsama’ (MEMBER)