Sejauh ini, direksi PT Semen Padang tegas menyatakan, keinginan untuk menjadikan Indarung I sebagai Industrial Heritage masih tetap ada.
[caption caption="Kondisi di Pabrik Semen Indarung I. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption caption="Masih kokoh meski berkarat, berlumut dan ditumbuhi tanaman liar. (Foto: Gapey Sandy)"]
Bayangkan! Dalam kurun 100 tahun, berkali musim berganti, dinamika pabrik semen Indarung I terjadi. Didirikan oleh pengusaha Belanda, 18 Maret 1910. Lalu diambil alih Jepang (1942-1945). Dioperasikan oleh karyawan Bangsa Indonesia setelah Proklamasi (1945-1947). Eh, kemudian diambil lagi oleh Belanda semasa Revolusi (1947). Tahun 1959, Pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi besar-besaran terhadap perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia. Sejak itu Semen Padang menjadi milik bangsa Indonesia.
Tak ada kata yang layak disampaikan kecuali kita menanti realisasi menjadikan bekas Pabrik Semen Padang Indarung I ini sebagai objek wisata edukasi. Berwisata sekaligus mereguk wawasan ilmu pengetahuan. Edukasi Sejarah terkait pabrik semen masa Hindia Belanda, dan Edukasi Teknologi yang berhubungan dengan serba-serbi tentang bebatuan alam, pembuatan semen dan sebagainya.
[caption caption="Produser film James Bond 007 pun konon kepincut shooting laga aksi di sini. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption caption="Jangan sampai rangka besi-besi dan baja tua ini hanya jatuh ke tangan pemulung dan diperjualbelikan. (Foto: Gapey Sandy)"]
Jangan sampai anak cucu dan cicit kita, buta akan sejarah, bahwa sejak masa lalu sebenarnya produksi semen nasional telah sanggup digjaya hingga ke mancanegara.
Bukankah bangsa yang besar itu tidak akan pernah melupakan sejarah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H