Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Datsun Risers Expedition Buktikan Empat Hal (Resume #3 Habis)

22 Januari 2016   18:20 Diperbarui: 22 Januari 2016   18:20 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="(Rumah Adat di Perkampungan Dayak Desa Miau Baru, Kutai Timur. || Foto: Gapey Sandy)"][/caption]

Hal KEEMPAT yang hendak dibuktikan melalui Datsun Risers Expedition (DRE), kata Head of Datsun Indonesia, Indriani Hadiwidjaja, adalah melaksanakan program CSR (Corporate Social Responsibility). “Dalam hal ini, Datsun memberikan inspirasi kepada para riser yang ikut serta tentang berbagai hal. Lalu sebaliknya, para riser juga membagi inpirasinya di dunia pendidikan, kepada para anak-anak sekolah yang berada di lokasi CSR tersebut,” jelasnya.

KEEMPAT, Risers Buktikan Berbagi Inspirasi

Indri menambahkan, pihaknya juga memberi bantuan buku-buku bacaan bermutu dan alat-alat tulis. “Sehingga dapat membantu mereka untuk menggapai cita-cita dan masa depan sehingga menjadi lebih baik, atau sejalan dengan makna risers itu tadi,” urainya.

Khusus untuk risers gelombang III etape 1, lokasi CSR mengambil tempat di SDN 001 Desa Miau Baru, Kecamatan Kongbeng, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim. Uniknya, tempat yang dipergunakan sebagai pusat CSR berada di rumah adat nan panjang dan besar milik kampung adat Suku Dayak atau Amin Adat Lakeq Bilung Jau.

[caption caption="(Sejumlah risers berfoto bersama anak-anak di Desa Miau Baru. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Perjalanan dari Sangatta menuju perkampungan Suku Dayak di Miau Baru, berdasarkan catatan kilometer pada kendaraan kami, ternyata mencapai jarak tempuh 187 kilometer. Durasi waktunya, sekitar lima jam, dengan medan jalan yang kebanyakan melintasi perbukitan penuh dengan eksotisme pemandangan nan menghijau alam hutan ciptaan Tuhan.

Tiba di perkampungan Suku Dayak yang dituju, konvoi kendaraan DRE langsung mengambil posisi parkir dengan rapi di sisi Rumah Panjang, rumah adat khas Suku Dayak di Miau Baru ini. Kami tiba di sini sekitar jam 13.00 wita.

Rumah Panjang yang ada di Suku Dayak Miau Baru bentuknya sesuai namanya, besar dan … panjang sekali. Ini rumah panggung, meski kaki-kaki di bawahnya tidak terlalu tinggi. Ada dua pintu untuk masuk ke Rumah Panjang ini, adanya di sisi kiri dan kanan. Tapi, pintu di sisi kanan nampaknya sengaja ditutup.

Di sisi luar Rumah Panjang ada sejumlah patung kayu yang cukup besar dan tinggi. Usia batang pohon besar yang dipahat menjadi beberapa gambaran patung ini saya perkirakan sudah tua sekali. Patung kayu tinggi atau totem ini tentu saja langsung menarik hasrat para risers untuk menjadi obyek foto. Di sebelah totem, ada monumen yang terbuat dari kayu dan diberi pagar.

Untuk masuk ke Rumah Panjang, kita musti naik beberapa undakan tangga kayu. Pada setiap dinding kayu terdapat guratan seperti batik ikonik dengan pewarnaan yang sangat khas Kalimantan, putih, merah, hijau, kuning dan hitam.

Pada pintu kayu besar itu ada gambar ksatria Suku Dayak yang membawa parang dan perisai, didampingi gambar perempuannya. Memasuki Rumah Panjang, hanya ada ruangan yang lapang dan memanjang. Lantainya kayu tebal. Dindingnya juga kayu dengan bergambar batik etnik Kalimantan dengan warna-warni yang ‘kinclong’. Ada beberapa patung kayu atau totem di dalam Rumah Panjang. Di sisi kiri, sudah disediakan kursi kayu panjang untuk para tamu duduk dan makan siang sambil menunggu acara dimulai.

“Kami membagi-bagikan buku-buku bermutu dan alat tulis untuk bersekolah kepada murid-murid SDN 001 Miau Baru ini. Harapannya, program CSR Datsun Indonesia ini bermanfaat, memberi arti dan inspirasi bagi siapa saja, terutama bagi kami dan para risers yang tengah melanjutkan event Datsun Risers Expedition ini. Khususnya juga kepada murid-murid SDN 001 Miau Baru dan pimpinan sekolah serta guru-guru yang kami cintai,” ujar Indriani Hadiwidjaja selaku Head of Datsun Indonesia ketika memberi kata sambutan.

Sementara itu Eneos selaku Wakil Kepala Sekolah SDN 001 Miau Baru menyatakan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran dan pelaksanaan program CSR Datsun Indonesia ini. “Terima kasih sebesar-besarnya, dan kami bangga telah menjadi lokasi pilihan Datsun Indonesia melakukan program CSR di sini,” ujarnya.

Selain pemberian donasi buku dan alat tulis sekolah, program CSR ini juga diisi dengan penampilan lima tim risers membimbing dan berbaur dengan murid-murid SDN 001 Miau Baru. Masing-masing kelompok tim risers saling unjuk kebolehan menampilkan hal terbaik yang menginspirasi bagi para siswa-siswi di sini.

[caption caption="(Indriani Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia menyerahkan secara simbolis donasi buku dan fasilitas pendidikan kepada Kepala Sekolah SDN 0001 Miau Baru. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

[caption caption="(Cindera mata dari Indriani Hadiwidjaja kepada Kepala Sekolah SDN 001 Miau Baru di Kutai Timur. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Menurut jurubicara Tim Risers 1, Kang Arul, dalam melaksanakan kegiatan CSR tersebut timnya memilih untuk mengajarkan anak-anak SDN 001 di Miau Baru membuat puisi.

Adapun Tim Risers 2 mengusung program CSR kepada anak-anak sekolah tentang pentingnya menjaga kesehatan, dengan cara selalu mencuci tangan dengan sabun. Selain itu, diajarkan juga cara untuk menutup mulut yang baik ketika batuk, agar tidak menulari orang lain dengan virus penyakit.

Sementara Tim Risers 3 yang terdiri dari tiga risers wanita asal Nissan Motor Indonesia menampilkan aneka permainan yang interaktif dengan anak-anak SDN 001 Miau Baru. Uniknya, semua games yang dimainkan bersama anak-anak itu dengan mengambil inspirasi dari apa yang menjadi konsep Datsun, yakni Dream, Access dan Trust.

Bagaimana dengan Tim Risers 4? Tim ini mengajarkan kepada anak-anak tentang indahnya berbagi, pentingnya rasa setia kawan dan tolong-menolong.

Menarik apa yang dilakukan Tim Risers 5 yang berjuluk GA5 POLL BORNEO. Mereka memusatkan dan mengambil perhatian murid SDN 001 Miau Baru pada upaya untuk membangun konsentrasi. Caranya dengan mengajak mereka untuk lebih dahulu aktif dan terlibat pada beberapa trik sulap menarik. Hasilnya memang terbukti, setelah mengawali dengan saling berkenalan, ternyata sepuluh anak-anak tersebut langsung nge-klik atau menjadi semakin dekat dan akrab dengan para riser.

“Konsentrasi menjadi kata kunci awal yang kami ajarkan kepada anak-anak. Kami menanamkan keyakinan kepada mereka untuk bagaimana selalu berkonsetrasi pada apa yang menjadi harapan, keinginan, juga cita-cita mereka. Ketika kami melakukan interaksi hangat bersama anak-anak, terbukti banyak sekali cita-cita yang disampaikan oleh mereka, mulai dari ingin menjadi dokter, tentara, polisi, pilot, bahkan ada juga yang ingin bercita-cita menjadi ustadz. Melalui trik sulap mengenai konsentrasi dan keyakinan, kami mengajarkan kepada anak-anak untuk melakukan hal yang sama demi meraih cita-cita mereka tersebut,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Satto, timnya juga menyampaikan dongeng sambil memperagakan boneka tangan yakni sosok gajah dan kura-kura. “Kedua sosok binatang ini dalam dongeng yang kami sampaikan adalah sosok yang saling bertentangan. Gajah, kami coba ungkapkan sebagai sosok yang tidak suka belajar, termasuk pelajaran Bahasa Inggris dan pelajaran lainnya. Sedangkan kura-kura yang jalannya lambat, kami gambarkan sebagai sosok yang senang belajar, termasuk belajar Bahasa Inggris. Karena senang belajar, kura-kura yang jalannya lambat berhasil menjadi juara dalam sebuah lomba lari. Si kura-kura mengalahkan gajah yang bingung mengartikan kata berbahasa Inggris ‘right’ dan ‘left’. Karena tidak tahu arah ‘kanan’ maupun ‘kiri’, si gajah jadi malah mengambil rute lomba lari yang salah, dan berakhir kalah,” urai Satto.

[caption caption="(Arif Khunaifi dan Satto Raji ketika unjuk gigi dalam CSR bersama Datsun disaksikan Indriani Hadiwidjaja selaku Head of Datsun Indonesia. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

[caption caption="(Dongeng memotivasi anak-anak untuk belajar lebih giat demi meraih cita-cita oleh Satto Raji. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Agak berbeda dengan tim risers lainnya, Satto menambahkan, kelompoknya berhasil mengajak empat anak-anak yang diantaranya memiliki cita-cita ingin menjadi Polisi, untuk bertemu dan berfoto langsung dengan dua petugas kepolisian yang mengawal perjalanan seluruh tim risers.

“Sewaktu kami mempertemukan empat anak-anak ini dengan dua petugas kepolisian, mereka Nampak semakin bangga dengan sosok polisi. Mereka bersalaman, berfoto dan ada bias wajah yang puas juga bangga bahwa mereka dapat berfoto bersama ‘Pak Polisi’, sosok yang kelak akan menjadi bahagian dari cita-cita mereka. Semoga ini akan terus membekas, menginspirasi dan menjadi pemacu semangat anak-anak untuk menghidupkan masa depan mereka dengan menjadi apa yang mereka cita-citakan yakni jadi Polisi,” jelasnya.

CSR Gelombang Pertama dan Kedua

Program CSR Datsun bersama risers-nya ini selalu dilaksanakan pada setiap gelombang. Pada Gelombang Pertama etape 1 sampai 5 (Jawa – Bali – Lombok) misalnya, program sosial yang dilaksanakan adalah mengunjungi langsung dan memberi donasi sebanyak 1.000 buku kepada ratusan anak-anak di banyak Taman Bacaan Masyarakat.

[caption caption="(Foto bersama risers dengan murid dan pimpinan SDN 001 Miau Baru. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Adapun pada DRE gelombang kedua, kegiatan sosial yang sama dilakukan juga, dengan menyumbangkan buku berikut fasilitas pendidikan, serta melakukan aktivitas mendongeng bagi para murid di Sulawesi, seperti SDN 04 Kota Barat Gorontalo, Sokola Pesisir Mariso Makassar, dan SDN 138 Kulinjang di Enrekang.

Nah, pada gelombang ketiga (Kalimantan), saya merasakan sendiri bagaimana atmosfir program CSR ini begitu amat menyentuh masyarakat secara langsung. Tidak hanya di SDN 001 Miau Baru, Kutai Timur ketika etape satu dilaksanakan, tapi juga, yang sudah dilaksanakan oleh risers pada etape kedua di SDN Loklahung serta masyarakat di sekitar Rumah Panjang.

Sungguh, cerdas sekali DRE mengelola event CSR dan menyasar sisi dunia pendidikan anak bangsa di seluruh negeri ini. Semoga tetap langgeng dan berkelanjutan.

[caption caption="(Siswa SDN 001 Miau Baru, Andi, yang bercita-cita ingin menjadi Polisi. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Selesai melaksanakan program CSR di SDN 001 Miau Baru, riser melanjutkan perjalanan menuju Tanjung Redeb di Kabupaten Berau. Nah, disinilah, konvoi iring-iringan peserta Datsun Risers Expedition menembus medan jalan yang semakin menantang. Yaitu, apalagi kalau bukan hutan Kalimantan yang terkenal lebat dan ‘perawan’. Gambarannya begini. Ketika kami membuka jendela kaca mobil, yang tercium adalah aroma wangi hutan, udara segar, dan suara satwa-satwa hutan yang berteriakan di dalam hutan.

Banyak lokasi jalan yang rusak di sini, tapi banyak juga yang sudah dalam perbaikan. Beberapa ruas jalan aspal malah sangat halus dan nyaman untuk berkendara dengan Datsun GO+ Panca, meskipun harus berkelok dengan tajam di bibir jurang yang dalam di sisi kiri, sementara di sisi kanan adalah lebatnya hutan tropis Kalimantan. Rute dan jarak tempuh yang kami lalui dari Miau Baru menuju Tanjung Redeb, nyaris sama dengan jarak dan waktu tempuh dari Sangatta menuju Miau Baru. Sekitar jam 20.30 wita, rombongan konvoi Datsun Risers Expedition tiba di Hotel Cantika Swara, Jalan Pulau Panjang, Tanjung Redeb, Berau.

Lagi, para risers membuktikan performa, keandalan dan ketangguhan Datsun GO+ Panca berpacu di atas kontur jalan yang variatif sekaligus menembus lika-liku hutan Kalimantan. Utamanya, dari Sangatta ke Kutai Timur hingga menghabiskan malam di Berau.

[caption caption="(Andi dan tiga murid SDN 001 Miau Baru lainnya yang bercita-cita menjadi Polisi, sangat bangga bisa berfoto dengan petugas kepolisian yang mengawal Datsun Risers Expedition. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Juara DRE Gelombang III Etape 1

Tepuk tangan dan sorak sorai membahana di restoran Hotel Cantika Swara di Tanjung  Redeb, Berau, Kalimantan Timur, pada Kamis malam (14 Januari 2016). Ya, Ketika itu, Aris F Harvenda dari kompas.com Otomotif resmi mengumumkan keputusan dewan juri tentang pemenang terbaik I dan II DRE gelombang III etape I Kalimantan.

Hasilnya, Tim Risers 5 yang terdiri dari Arif Khunaifi, Satto Raji dan saya, Gapey Sandy berhasil menjadi pemenang terbaik pertama dengan total nilai 760.

“Penilaian dewan juri adalah berdasarkan reportase dalam bentuk tulisan di blog Kompasiana secara individu. Untuk nilai tulisan saja, prosentasenya mencapai 30%. Sedangkan 70% lainnya, penilaian ditentukan melalui kualitas foto dan video yang dibuat oleh masing-masing tim. Selain penilaian terkait mata acara yang disampaikan ketika melaksanakan program CSR Datsun Indonesia bersama murid-murid SDN 001 di rumah panjang, rumah khas Suku Dayak di Miau Baru, Kutai Timur, Kaltim,” ujar Aris.

[caption caption="(Sebelum pengumuman The Best Team pada DRE Kalimantan etape 1, risers menyaksikan tayangan video karya seluruh tim. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Secara simbolis, Head of Datsun Indonesia, Indriani Hadiwidjaja menyerahkan hadiah utama kepada tiga risers dari Tim Risers 5---yang menamakan diri mereka dengan ‘GAS Poll Borneo’---, masing-masing memperoleh kamera GoPro HERO3 Session.

Siapa pemenang terbaik kedua? Tak lain adalah Kang Arul, Shendy Adam dan Fajar Muchtar dari Tim Risers 1. Hadiah yang berhasil direbut oleh tim yang menjuluki diri sebagai ‘The Jengkolers’ ini adalah Action Cam Xiaomi Yi.

“Saya mengucapkan selamat kepada Tim Risers yang menjadi pemenang terbaik 1 dan 2. Terima kasih sudah menuntaskan seluruh rangkaian acara DRE Kalimantan ini dengan sangat baik. Semoga perjalanan yang sudah sama-sama kita laksanakan ini selalu memberi dan membawa inspirasi positif, untuk diri kita sendiri dan juga orang banyak lainnya,” ujar Indriani Hadiwidjaja ketika menyampaikan sambutan sekaligus pertanda berakhirnya event DRE Kalimantan gelombang III etape pertama ini.

[caption caption="(Dua tim terbaik secara simbolis memperoleh hadiah menarik. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Belanja Oleh-oleh di Rumah Basinang 

Esok paginya (Jumat, 15 Januari 2016), jelang keberangkatan pulang ke kota asal masing-masing---melalui Bandar Udara Kalimarau (Berau) dan berpindah pesawat di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (Balikpapan)---, risers yang terdiri dari lima tim dan masing-masing berkendara Datsun GO+ Panca, diarahkan oleh RC alias Road Captain, pemimpin iring-iringan konvoi kendaraan, untuk mampir ke sebuah toko yang berjuluk Rumah Kemas ‘Basinang’. Tujuannya, untuk membeli souvenir dan oleh-oleh khas Kabupaten Berau dan Kalimantan.

Lokasi Rumah Kemas ‘Basinang’ persis berseberangan dengan kantor Pelabuhan Tanjung Redeb, atau hanya sekitar 10 menit dari Hotel Cantika Swara yang berlokasi di Jalan Pulau Panjang, tempat para risers menginap.

[caption caption="(Rumah Kemas Basinang, pusat oleh-oleh khas Berau dan Kalimantan. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

[caption caption="(Risers sibuk pilih-pilih souvenir. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

[caption caption="(Rumah Basinang, pusat oleh-oleh di Berau. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Rumah Kemas ‘Basinang’ mulai berdiri pada 2008, dan banyak menjual aneka produksi pangan dan souvenir hasil karya kreatif dari masyarakat maupun pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Banyak sekali yang dijual di sini. Sebelah kanan pintu masuk, nampak terpajang botol-botol kecil berlapis tutup merah, apalagi kalau bukan Minyak Bulus. Minyak ini konon dapat memininalisir keriput di wajah, memiliki efek anti penuaan alias bikin awet muda dan sebagainya. Di sebelahnya ada botol-botol lain yang merupakan Minyak Urut Dayak khas Kalimantan.

Ada juga dijual kerajinan rajut rotan berbentuk peci bundar, miniatur patung Dayak Kenyah, hiasan dari kulit binatang, mandau, gendongan bayi Suku Dayak yang sangat ikonik dan sudah mendunia, kalung dari manik-manik warna-warni yang dipadu dengan batu khas Kalimantan, tas dan dompet dari manik-manik, gelang akar bahar, gelang batu mata kucing, gelang batu akik, gelang batu kerikil, gelang batu warna, busana adat Dayak, busana Batik khas Kalimantan, sarung songket, kain batik Berau, kaos berdesain Suku Dayak, ikan kering, terasi udang, teri nasi kering, kerupuk udang, kerupuk ikan gabus, abon udang dan masih banyak lagi.

Dari berbagai sumber yang diperoleh penulis, Rumah Kemas ‘Basinang’ sebenarnya merupakan pusat oleh-oleh khas Berau yang hanya melakukan pengemasan dan pengepakan dari berbagai produk kreatif buatan masyarakat dan pelaku UMKM sekitar. Hebatnya, Rumah Kemas ‘Basinang’ juga menjadi salah satu pilihan dari perusahaan batubara terbesar di Berau, Kaltim, dalam melaksanakan kewajiban program CSR. Itu artinya, ada sinergi yang apik antara pengusaha dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

[caption caption="(Terima kasih Datsun dan Datsun GO+ Panca untuk pengalaman selama lima hari bersama. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Dan bersyukur, para risers dalam event DRE Kalimantan, sudah merasakan denyut nadi perekonomian masyarakat setempat tersebut, lengkap dengan kearifan lokal dan produk kreatif yang dihasilkan.

Akhirnya, melalui DRE, khususnya gelombang III etape 1 Kalimantan, saya semakin memahami bahwa mobil Datsun GO+ Panca bukan sekadar ‘mobil murah’, melainkan memang benar-benar affordable car dan LCGC terbaik di kelasnya.

Sejak kembali dari DRE Kalimantan dan berkutat lagi di Jakarta, acapkali melihat Datsun GO+ Panca di jalan, selalu saja saya ingin mengemudikannya lagi, hihihihihiiiii …. ya dong, ingin lagi melakukan perjalanan penuh petualangan sembari menginspirasi demi kemajuan diri dan negeri ini! 

(Resume Habis)

 

* Baca tulisan sebelumnya Resume #1 dan Resume #2.
 

VIDEO Tim Risers 5 ketika program CSR bersama Datsun di SDN 001 Miau Baru, Kutai Timur, Kaltim, klik di sini.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun