Asal tahu saja, dua kali kaki saya sempat terkilir, karena yah maklumlah, tidak biasa bekerja peliputan dengan mengenakan jenis sepatu pantofel formal yang harus selalu kinclong semir hitamnya kayak cermin … hahahahaaaa. Untunglah masih bisa melanjutkan jalan cepat, berlarian kecil, sampai berlari kencang mengejar kendaraan mini bus rombongan yang rupanya sudah separuh jalan. Tuh, kebayang ‘kan, pokoknya bergerak lambat sedikit, kita sudah bablas … ditinggal. Jangan berpikiran deh untuk selfie-selfie dulu … karena semua reportase selama kunker kepresidenan itu sama dengan gerak cepat! Meski kita ‘hanya’ blogger, tapi pengetahuan jurnalistik dan naluri reportase harus sudah dipahami. Begitu juga, dengan insting kewartawanan.
Kembali ke perjalanan rombongan kepresidenan. Belum beranjak dari pintu keluar lokasi proyek PLTS, rupanya Presiden Joko Widodo berusaha membalas sambutan antusias para warga yang sudah berjejalan di sekitar mobil sedang hitam ‘INDONESIA 1’. Dengan sigap, sejumlah staf Pasukan Pengamanan Presiden Republik Indonesia (Paspampres) yang mengenakan kemeja batik lengan panjang berwarna dasar merah hati, membagi-bagikan banyak buku tulis kepada warga. Tua muda, besar kecil, laki perempuan, semua warga makin berjejalan dan riuh rendah berusaha memperoleh buku tulis tersebut. Dengan sabar dan tetap kondisi siap siaga, sejumlah staf Paspampres nampak membagi-bagikan buku tulis secara acak kepada warga.
Eh, jangan pikir cuma sekali saja, mobil sedan ‘INDONESIA 1’ berhenti dan staf Paspampres kemudian membagi-bagikan buku tulis dan kaos kepada warga. Saya mencatat, ketika perjalanan pulang dari proyek PLTS di Desa Oelpuah, Kupang Tengah menuju Hotel Sotis di Jalan Timor Raya KM 3, Pasir Panjang, Kota Lama, Kupang, NTT, setidaknya enam kali Presiden Joko Widodo memerintahkan supir sedan ‘INDONESIA 1’ berhenti dan melakukan hal itu. Demi melihat wajah ceria warga yang baru saja memperoleh buku tulis maupun kaos dari Presiden Joko Widodo, saya sempat mendesir dalam hati: “Jokowi memang selalu ingin menyapa rakyatnya, dan yang lebih penting lagi, ingin dekat dengan rakyatnya,” pikir saya dalam hati. (bersambung #4)
o o o O o o o
Baca tulisan sebelumnya:
* Mengikuti Kunjungan Kerja Presiden Jokowi ke Kupang #1
* Lantunan Qasidah pada Natal Bersama Nasional 2015 di Kupang #2