Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengikuti ‘Speed’ Kerja Jokowi di NTT #3

29 Desember 2015   10:27 Diperbarui: 29 Desember 2015   11:33 3296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba sekitar pukul 15.30 wita, Presiden dan Ibu Negara menjalani prosesi penyambutan sederhana dari Muspida setempat, yang ketika mesin pesawat sudah dimatikan segera berbaris di sisi kiri bawah tangga pesawat. Dari lokasi yang tidak terlalu jauh, atau dekat ruang tunggu penumpang, saya yang turut menyambut kedatangan rombongan kepresidenan, jelas menyaksikan bagaimana Presiden Joko Widodo tengah diselempangkan sehelai kain tenun ikat, mahakarya unggulan etnik khas NTT.

Hari sudah beranjak sore. Tanpa menunggu berlama-lama, rombongan Presiden Joko Widodo bersiap dan bergegas menuju lokasi pembangunan proyek Independent Power Producer Pusat Listrik Tenaga Surya (IPP PLTS) di Desa Oelpuah, Kupang Tengah. Presiden dan Ibu Negara menaiki mobil sedan hitam dengan nomor polisi ‘INDONESIA 1’. Sejumlah menteri dan pejabat negara hadir dan ikut dalam kendaraan rombongan masing-masing. Saya melihat, ada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti dan lainnya.

(ATAS: Menteri ESDM Sudirman Said menyampaikan paparan pada peresmian IPP PLTS di Desa Oelpuah, Kupang Tengah, pada Minggu, 27 Desember 2015. BAWAH: Presiden Joko Widodo bersiap menandatangani prasasti peresmian proyek IPP PLTS. || Foto: Gapey Sandy/Kompasiana)

Perjalanan dari Bandar Udara El Tari menuju lokasi PLTS tidak sampai satu jam. Tapi, jangan bayangkan perjalanannya selalu melintasi jalan raya yang halus dan mulus. No, sama sekali tidak! Sedan hitam ‘INDONESIA 1’ bersama iring-iringan kendaraan rombongan harus melintasi bukit terjal yang menurun, mendaki dan curam dengan sisinya yang sesekali menghadap tebing curam.

Ketika beberapa kali menghadapi kondisi jalan yang berliku dan rusak, saya sampai geleng-geleng kepala dan berujar dalam hati: “Luar biasa blusukan ala Pak Jokowi ini”. Oh ya, bisa dikasih tahu, rombongan media peliput kunker kepresidenan terdiri dari sembilan orang, diantaranya Budi Hartadi (MNC TV), Sonya Helen (Kompas), Resti (CNN Indonesia). Luqman (Liputan6.com), Yosef Iskandar (TVRI) dan lainnya, termasuk dua blogger KOMPASIANA. Menggunakan kendaraan jenis mini bus Elf, tim media peliput ini mengikuti terus kemana saja rombongan kepresidenan berkegiatan. Bisa dibayangkan dong, naik mini bus sarat penumpang dengan kondisi jalan yang ajrut-ajrutan … duh, rasanya sesuatu banget deh, hahahahaaa.

(Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama sejumlah menteri termasuk Gubernur NTT Frans Lebu Raya serta rombongan, ketika meninjau proyek IPP PLTS 5 MWp di Desa Oelpuah, Kupang Tengah, NTT, pada Minggu, 27 Desember 2015. || Foto: Gapey Sandy/Kompasiana)

Ketika meresmikan PLTS berkekuatan 5 MWp (megawatt peak) hasil karya anak bangsa dan menjadi PLTS terbesar se-Indonesia, Presiden Joko Widodo berujar, penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) baik tenaga surya maupun tenaga hidro akan terus dikembangkan. Kombinasi seperti ini ramah lingkungan. “Provinsi NTT saat ini masih kekurangan listrik. Kebutuhan kapasitas listrik untuk NTT ini adalah sebesar 50 MW. Meski PLTS ini hanya memiliki kapasitas kekuatan sebesar 5 MW tapi, nanti pada tiga bulan mendatang akan segera merapat kapal listrik apung ke sini, dengan membawa daya listrik berkapasitas 60 MW. Artinya, kalau semua sudah berjalan, maka kebutuhan listrik di NTT akan tercukupi,” urai Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, dan Dirut PT LEN Industri Abraham Mose.

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan kemudian meninjau langsung area PLTS. Saya sempat menyaksikan Mendagri Tjahjo Kumolo yang serius memotret sekitar lokasi PLTS. Bisa saya ‘bocorkan’ sedikit, di sini, setiap pandangan mata kita arahkan maka pada kanan kiri area proyek PLTS, selalu didominasi dengan barisan solar cell dalam jumlah banyak dan berukuran besar yang langsung menghadap ke matahari. Solar cell yang berbentuk seperti kaca-kaca persegi panjang dan berwana abu-abu kehitaman ini adalah pembangkit listrik yang mampu mengonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Di sela peninjauan proyek PLTS yang rencananya akan rampung pada Juni 2016 ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan penjelasan singkat kepada para wartawan dan media peliput ... eh, TERMASUK KOMPASIANA lho yaaaaa.

(Presiden RI Joko Widodo ketika memberikan keterangan pers di sela peninjauan lokasi proyek IPP PLTS 5 MWp di Kupang Tengah, pada Minggu, 27 Desember 2015. || Foto: Gapey Sandy/Kompasiana)

Usai meresmikan proyek PLTS, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo kembali masuk ke sedan hitam ‘INDONESIA 1’. Begitu juga dengan rombongan kepresidenan lainnya. Aaahhh … jangankan sejumlah menteri yang harus bergegas masuk kendaraan, bahkan kami, wartawan dan media peliput, kembali harus berlarian untuk segera masuk ke mobil Elf, yang sengaja dicarter milik salah satu hotel di Kupang.

Nah, bisa jadi gambaran ‘kan, kalau nanti ada Kompasianer lain yang memperoleh kesempatan mengikuti agenda kunker Presiden Joko Widodo berikutnya, ya harus siap fisik dan nonfisik! Siap peralatan, siap mencatat, siap memotret, siap pertanyaan, siap pengetahuan, siap reportase atau meliput, siap menulis, siap mengunggah tulisan, siap berlari-larian tunggang-langgang, siap mengikuti semua tahapan protokoler resmi, pokoknya harus siap semuanya ‘lho yaaaa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun