April kembali menghubungi saya. Kali ini komunikasi makin terbuka melalui fitur WhatsApp! Pada Kamis, 24 Desember itu, ia mengirim pesan yang intinya meminta alamat email saya untuk mengirimkan konfirmasi tiket pesawat. Mak deggg rasanya hati. Penantian itu terwujud. Tiket pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA448 tujuan Kupang, pada Sabtu, 26 Desember 2015 pada pukul 15.25 wib akhirnya saya terima. Ternyata, tiket serupa diterima juga oleh Mas Isjet. Positif, kita berdua berangkat guna meliput kegiatan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Kupang.
Hanya saja, keikutsertaan Kompasiana dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo tak sesuai rencana semula. Lho? Ya, kalau sejak awal kami berdua digadang-gadang bisa ikut melakukan reportase sejak dari Solo dan berlanjut ke Kupang, ternyata kenyataannya tidak begitu adanya. Penerbangan dari Jakarta ke Solo ternyata super padat. Tiket pesawat sulit diperoleh. Itulah alasan mengapa protokoler Istana menyarankan kami berdua langsung saja menuju ke Kupang. Hilanglah kesempatan emas kami untuk mengikuti kegiatan Presiden Joko Widodo sejak dari Solo. Padahal, kalau boleh dikasih tahu, justru sejak dari Solo itulah Pesawat Kepresidenan yang berwarna biru muda dengan strip panjang bendera Merah Putih itu diberangkatkan. Pesawat berlambang Burung Garuda dengan tulisan Republik Indonesia ini membawa Presiden Joko Widodo beserta rombongan menuju ke lokasi sejumlah kegiatan di NTT ini.
Sekadar informasi, pada Minggu, 27 Desember 2015 ini, rombongan kepresidenan akan langsung menuju Bandar Udara Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai, NTT, untuk meresmikan terminal penumpang. Lalu dilanjutkan dengan peninjauan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya 5MW di Desa Oelpuah Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.
Sebelumnya, penerbangan kami berdua menuju Kupang tak dinyana harus transit dahulu ke Surbaya. Pesawat mendarat di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, pada jam 18.02 wib. Transit tanpa berganti pesawat ini ternyata lebih lama dari jadwal yang dialokasikan semula yakni 20 menit. Karena nyatanya, pesawat kembali mengudara menuju Bandar Udara El Tari, Kupang, pada 18.40 wib. Akibatnya, kami tiba di Kupang agak meleset dari jadwal alias lebih lambat yang semula dijadwalkan atau 21.10 wita.
Tiba di bandara, kami sudah dijemput staf Biro Pers Protokoler yang bertugas. Di Bandara El Tari, genangan air dimana-mana. Hujan deras rupanya baru saja mengguyur. Suara Katak Bangkong seolah menyambut kedatangan kami di bandara. Nadanya melulu hanya ‘Kang, Kong, Kang, Kong’. Sementara di langit sana, bulan bundar bercahaya terselimut awan tipis. Kami diantar menuju Hotel Sotis, sekitar 15 menit dari bandara. Hotel Sotis berada di Jalan Timor Raya KM 3, Pasir Panjang, Kota Lama Kupang, NTT. Hotel ini menjadi tempat menghabiskan malam minggu perdana di Kupang.
Saat tulisan ini siap diunggah ke Kompasiana, kami sudah bersiap menyaksikan gladi resik acara Natal Nasional 2015, dan menyambut kehadiran Presiden Joko Widodo beserta rombongan di Bandar Udara El Tari Kupang. Selamat datang … Selamat Bertugas … di kota berjuluk ‘Kota Kasih’ dan ‘Kota Karang’ yang terkenal dengan alat musik berdawai, Sasando ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H