Teka-teki siapa saja Perempuan Inspiratif NOVA (PIN) 2015 akhirnya terjawab. Bertempat di Restoran Oasis, Cikini, Jakarta, Sabtu 5 Desember kemarin, sebanyak 12 perempuan terpilih dari enam kategori resmi diumumkan. Masing-masing mereka berhak menerima piala, uang tunai Rp 3 juta berikut produk sponsor. Adapun enam kategori tersebut adalah Perempuan dan Seni Sosial Budaya, Pendidikan Ilmu Pengetahuan, Wirausaha, Kesehatan, Teknologi, serta Perempuan dan Lingkungan. Setiap kategori terdapat dua penerima anugerah PIN 2015.
Penyerahan hadiah disampaikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise yang diwakili Dewi Yuni Muliati selaku Asisten Deputi Gender Dalam Kesehatan bidang Pengarusutamaan Gender bidang Politik Sosial dan Hukum, Martha Tilaar selaku Founder and Chairwoman Martha Tilaar Group, dan Iis Riesnawati Soelaeman sebagai Editor In Chief Tabloid NOVA.
Dalam sambutannya, Dewi Yuni Muliati mengatakan, Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberikan apresiasi dan menyambut baik penyelenggaraan pemilihan dan penganugerahan Perempuan Inspiratif NOVA yang sudah berlangsung selama delapan kali ini, dan terus menjadi agenda tahunan.
“Penyelenggaraan PIN ini juga membuktikan bahwa kaum perempuan aktif dalam memajukan bangsa Indonesia melalui pemikiran yang cemerlang dan karya-karya nyatanya. Sebagaimana diketahui dalam lima tahun ke depan, seluruh kebijakan yang disusun oleh masing-masing kementerian baik di pusat dan di daerah akan tetap menyelaraskan apa yang menjadi visi dan misi dari Bapak Presiden. Untuk itu Pemerintah akan memprioritaskan dalam perumusan kebijakan dan program yang mendukung dalam mendorong kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan dan tumbuh kembang anak. Selain itu, isu penting lainnya adalah bagaimana memperbaiki kualitas hidup perempuan memberikan perlindungan kepada perempuan, anak dan kelompok lainnya dari berbagai bentuk kekerasan, eksploitasi dan berbagai perlakuan diskriminatif lainnya,” ujarnya.
Dari Total 2.000, Terpilih 12 Perempuan Inspiratif
Sementara itu, di sela pembukaan penganugerahan PIN 2015 di Restoran Palalada, Grand Indonesia, Jakarta, pada Sabtu 5 Desember 2015, Pemimpin Redaksi Tabloid NOVA, Iis Riesnawati Soelaeman kepada penulis mengatakan, ke-12 sosok PIN 2015 ini terpilih dari sekitar 2.000 perempuan yang terseleksi.
“Awalnya, ada sekitar 2.000 perempuan yang masuk tahap penyeleksian. Kita mengawali dengan melakukan seleksi naskah per kategori. Lalu jumlahnya kita ‘peras’ lagi hingga jumlahnya menjadi 100. Kemudian kita ‘peras’ lagi sampai menjadi 30 perempuan. Nah, pada saat jumlahnya sudah mencapai 30 perempuan inilah kemudian kita sudah harus mengundang juri dari luar NOVA. Yakni, juri dari NOVA yang memiliki dua suara, yakni suara redaksi dan tim bisnis. Kemudian juri dari Martha Tilaar Group yang dalam hal ini adalah Wulan Tilaar. Juga ada juri yang merupakan alumni PIN 2013 kategori Teknologi yakni Mira Julia, dan alumni PIN 2014 kategori Wirausaha yaitu Tenny Hasyanti,” jelas Iis.
Menurut Iis, yang selalu menjadi ciri khas NOVA adalah senantiasa berusaha untuk memilih PIN yang belum terekspose media. “Tapi karya mereka sudah kelihatan. Mungkin belum besar sekali, tapi untuk cikal bakal menjadi besarnya ada. Karena itu harus kita support. Kalau pengalaman dari PIN-PIN sebelumnya, kalau habis menang di NOVA, berdasarkan testimoni para peraih PIN, akan merasakan manfaat yang begitu banyak secara tiba-tiba. Misalnya, Komunitas Greena di Bogor yang meraih PIN 2013 kategori Lingkungan. Setelah meraih PIN 2013, satu bulan kemudian komunitas ini didatangi oleh Pemda setempat sekaligus diberikan bantuan lahan, mesin pendaur-ulang sampah dan sebagainya. Ini jelas menjadi kemudahan bagi mereka,” tutur Iis.
Tingkat kesulitan menentukan 12 peraih PIN 2015, lanjut Iis, adalah karena rata-rata semua perempuan yang diseleksi adalah memiliki kualifikasi yang bagus. “Rata-rata, semua memiliki spirit yang memang kami cari yaitu konsisten. Artinya, calon PIN ini boleh ketemu masalah, kendala, hambatan dan gangguan atau apapun, tapi yang bersangkutan tidak menunjukkan bahwa dirinya menyerah. Terus saja dia berjuang. Dengan melihat rata-rata perempuan yang diseleksi memiliki kapabilitas seperti itu, sampai-sampai saya berpendapat bahwa para perempuan inspiratif ini memiliki tambahan nama ‘Solusi’ sebagai nama tengah mereka. Jadi apapun masalahnya, solusi itu selalu dapat mereka temukan,” jelas Iis yang mengaku beberapa kali terharu membaca dan menyimak pengalaman hidup yang dialami para perempuan inspiratif.