Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kompasianer Ini Guru Berprestasi dan Penyair Muda Bersinar

3 November 2015   22:23 Diperbarui: 4 November 2015   08:01 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah budaya ini sering menyelenggarakan berbagai kegiatan seni budaya seperti pameran seni rupa dan residensi perupa, pertunjukan seni tradisional maupun kontemporer, pentas tari dan teater. Hingga malam pembacaan puisi (yang sering diberi nama Sastra Bulan Purnama), dimana pada acara ini sering digunakan oleh sastrawan seluruh Indonesia dan Asia dalam peluncuran buku, maupun pembacaan puisinya. Untuk menunjang keberadaannya sebagai rumah budaya, Tembi Rumah Budaya juga memiliki fasilitas lain seperti Bale Karya, Bale Rupa, Bale Inap, Museum, Perpustakaan, Kolam Renang, dan Warung Dahar Pulosegaran. Selain itu Tembi juga memiliki penerbitan buku.

Selain di Tembi, aktif dimana lagi?

Saya aktif dalam Komunitas Wonosari Kota Hijau Wonosari Gunungkidul; Pegiat Radio Komunitas HanacarakaFM Wonosari Gunungkidul; Pegiat Komunitas Perempuan Gunungkidul; Kontributor Media Online Gunungkidul di Hari Esok; Kontributor Media Online Suara komunitas dari HanacarakaFM; Anggota Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) korwil Yogyakarta; Forum Kilometer Nol Magelang; Forum guru dalam beberapa grup di Facebook; di Kompasiana sudah pasti, dan sebagainya.

Selama 2015 ini, pernah tampil baca puisi pada acara apa saja?

Pada 5 Januari dalam acara Peluncuran buku Sastrawan Nasional angkatan 87 pada Sastra Bulan Purnama di Tembi Yogyakarta. Kemudian pada Maret, dalam launching antologi saya bersama lima penyair dalam buku: Puisi Penyair Lima Kota di Tembi. Lalu, pada Mei, dalam launching antologi saya bersama tujuh guru Jogja Jateng dalam buku: Di antara Perempuan di Tembi. Dan, 27 Oktober, dalam final lomba penulisan cerpen Forum Penulis Negeri Batu di KPAD Kabupaten Gunungkidul. Saya juga tampil ketika 28 Oktober, dalam kegiatan Gunungkidul Di Hari Esok. Pada peringatan Sumpah Pemuda di Lapangan BNI Kabupaten Gunungkidul. Selebihnya, saya membaca puisi dalam forum-forum sekolah dan kegiatan lain.

Umi Azzurasantika (kanan) tampil di Panggung Kethoprak bersama pesinden. (Foto: Akun Facebook Umi Azzurasantika)

Umi terlibat baca puisi di acara Wonosari Hijau, bagaimana menjelaskannya?

Dalam pembacaan puisi di Gunungkidul itu adalah kegiatan Gunungkidul Di Hari Esok. Pada peringatan Sumpah Pemuda di Lapangan BNI Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan yang diselenggarakan oleh kurang lebih 15 komunitas yang ada di Gunungkidul. Termasuk Komunitas yang saya ikuti yaitu Wonosari Kota Hijau. Dalam kesempatan inis saya sekalian mengkampanyekan komunitas kami.

Wonosari Kota Hijau adalah sebuah komunitas yang digawangi oleh beberapa teman yang ingin menghijaukan Gunungkidul dimulai dari wilayah Wonosari. Media yang kami gunakan selain terjun langsung untuk menanam pohon di lingkungan masyarakat juga melalui media Radio Komunitas HNCRKFm (Hanacaraka FM). Media Online Gunungkidul di Hari Esok. Dua tahun kemarin kami juga kampanye melalui happening art di alun-alun Gunungkidul dan menyelenggarakan Gunungkidul Green Carnival bersamaan dengan ulang tahun Kabupaten Gunungkidul.

Umi sempat belajar gamelan?

Waktu itu ada rencana peluncuran antologi puisi Jalan Remang Kesaksian bersama LPSK. Kami para penyair diminta untuk tampil dalam bentuk kolaborasi puisi dan gamelan. Sehingga kami belajar untuk itu. Direncanakan pada saat peluncuran kami akan tampil di sana. Saya termasuk di antaranya untuk belajar gamelan. Selain untuk acara itu, saya juga secara pribadi ingin belajar gamelan. Kalau bukan kita sendiri siapa lagi yang akan melestarikan warisan milik kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun