Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kompasianer Ini Guru Berprestasi dan Penyair Muda Bersinar

3 November 2015   22:23 Diperbarui: 4 November 2015   08:01 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak SMP sudah suka menulis puisi.

Kenapa menulis puisi?

Puisi menjadi alat ungkap ekspresi diri yang tidak mungkin saya ekspresikan secara oral. Melalui kata-kata dan diksi yang indah. Bukan kata-kata dengan seenaknya. Ada kaidah yang harus diikuti.

Sudah berapa tulisan puisinya hingga kini?

Sudah tidak terhitung jumlah puisi yang saya tulis sejak SMP.

Tema apa yang paling suka ditulis?

Puisi bertema advokasi. Maksudnya keberpihakan kepada pihak yang tertindas dan terzalimi ketidakbenaran. Mengapa? Karena setiap puisi yang ditulis pada hakekatnya memiliki visi yang ingin disampaikan kepada pembaca, publik. Dengan puisi inilah saya bisa mengkritisi hal-hal yang tidak semestinya dengan cara lebih estetik.

Puisi yang baik, apa syaratnya?

Syarat puisi yang baik adalah: Puisi yang tidak kedodoran bahasanya; Puisi itu ringkas; Pemilihan diksi yang tepat; Memiliki visi, tujuan. Entah mengkritisi, membanggakan, membangkitkan semangat; Dari unsur bunyi juga harus mengandung bunyi persajakan yang baik; Rimanya indah tidak dipaksakan; dan, Mengalir saja.

Puisi kamu ada juga yang kritik sosial, mengapa?

Karena saya melihat sesuatu yang tidak beres. Dengan bahasa puisi inilah saya menyampaikannya. Karena tidak mungkin saya menyampaikan dengan cara lain pada ruang-ruang lain. Ibarat mulut ini sudah tidak bersuara, saya masih bisa menyampaikan obsesi sosial melalui bahasa puisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun