Kalau UNESCO mengakui, maka tempe sebagai simbol budaya Indonesia akan sama statusnya seperti Batik yang sudah semakin mendunia lantaran lebih dahulu diakui sebagai The Intangible Cultural Heritage of Humanity. Disinilah, kami menyatakan dukungan kalau tempe akan dijadikan sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia,” semangat Bunda Citta.
Tempe, menurut Bunda Citta, banyak mengandung nutrisi dan senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh tubuh. “Sebut saja misalnya, kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PKK Kelurahan Pondok Benda, Sri Suharti dalam sambutannya menyatakan, Lomba Masak masakan berbahan dasar non terigu dan juga tempe ini sangat penting artinya untuk menaikkan gengsi makanan lokal.
“Bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi makanan yang kebarat-baratan, tapi mulai saat ini ayolah kita mulai kembali kepada makanan lokal. Contohnya saja, untuk kue bolu yang biasanya berwarna putih karena memang menggunakan tepung terigu, bisa diganti bahan dasarnya dengan ubi ungu. Begitu juga dengan pemanis makanan, kita bisa mulai menggantinya dengan yang lebih sehat, mengurangi atau mengganti gula pasir yang putih menjadi gula aren. Atau, tidak menggunakan zat pewarna makanan tetapi mencoba untuk menggunakan pewarna lain yang lebih sehat seperti daun suji yang mampu memberi warna hijau lebih pekat dibandingkan daun pandan wangi, juga ubi ungu dan sebagainya,” tutur Bunda Sri.
Dari masakan yang diolah para ibu bersama siswa-siswi PAUD Pelangi Dewi Kunti ini, kelompok A menyajikan masakan Perkedel Tempe, dan Sawut dari singkong yang dikukus. Kelompok B menyajikan Tempe Bacem, dan Timus yang dibuat juga dari singkong. Kelompok C menampilkan masakan Sate Tempe, dan Getuk yang juga dari singkong dengan bumbu parutan kelapa. Dan kelompok D, menyuguhkan Sarang Tempe lengkap dengan Telor Puyuhnya, juga Combro dan Misro yang berbahan dasar singkong.
Dewan juri yang menilai berdasarkan empat kriteria yakni rasa, kebersihan, kreativitas, dan penampilan masakan, akhirnya menentukan juaranya adalah kelompok C yang sukses dengan Sate Tempe yang memang menggiurkan, dan Getuknya.
Dari pelosok Kota Tangerang Selatan kami mengucapkan: Selamat Hari Pangan Sedunia XXXV Tahun 2015.