Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Squee, Berbagi ‘Jalan Tikus’ di Social Media (1)

28 Juli 2015   06:02 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:47 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arlene Nathania, salah seorang dari empat penggagas Squee Mobile App. (Foto: Facebook Arlene Nathania)

Bagaimana membentuk teamwork-nya, siapa saja dan latar belakangnya apa saja?

Tim Squee terdiri dari empat orang, saya yang punya latar belakang Arsitek, Urban and Real Estate Planner, Edy Haryono (Web-App Developer), Dicke Nazzary Akbar (Arsitek, designer, Urbanist), dan Marissa Pudjiadi (Dokter anak, co-founder Yayasan Mitra Anak Indonesia). Background kita berbeda-beda, tapi justru di situlah kekuatan tim kita, bisa saling melengkapi. Tiga partner saya ini memang sering kerja bareng dan dekat dengan saya. Kebetulan Marissa dan saya memang teman dari kecil, kalau Edy dan Dicke saya kenal di Jerman.

Bagaimana muncul ide membuat Squee Mobile App?

Kita tahu, kalau sebenarnya Jakarta sudah ada plan jangka panjang untuk membuat kota yang berbasis TOD (transit oriented development). Sistem transportasi umum Jakarta di masa depan didesain untuk menjadi transit system, di mana berjalan dan bersepeda atau transportasi aktif merupakan core dari system ini. Kita ingin sekali masyarakat di Jakarta mulai mengadopsi budaya transportasi aktif, justru sebelum sistemnya 100% jadi. Menurut kami harus ada pergeseran paradigma yang memandang jalan kaki dan bersepeda itu merupakan moda transportasi yang paling flexible, bisa di-combine dengan moda transportasi apa pun, dan malah bisa digunakan untuk escape dari macet, selama di-combine dengan transportasi umum.

Akhirnya, tercetus ide untuk membuat aplikasi Squee yang dapat mempermudah aktivitas dan meningkatkan aksesibilitas para pejalan kaki/pesepeda di Jakarta, melalui ‘jalan tikus’ atau jalan-jalan sekunder, yang relatif terpisah dari jalur kendaraan bermotor, supaya mereka dapat mencari informasi mengenai jalur-jalur pedestrian dan bersepeda yang relatif aman dan nyaman, serta memandu mereka untuk meng-explore Jakarta dengan kacamata yang berbeda, dan ada alternatif untuk berjalan bersama-sama sebagai satu komunitas. Sebuah kota, mau kota mana pun, kalau dijalani dengan jalan kaki, bersepeda, naik angkot atau naik mobil itu, rasa atau experience-nya bisa berbeda.

Berapa lama persiapan penggodokan ide Squee Mobile App?

Kira-kira mulainya dari bulan Maret 2015.

Arlene Nathania ketika menyampaikan gagasan mengenai Squee Mobile App dalam Jakarta Urban Challenge pada acara New Cities Summit 2015 di Jakarta. (Foto: Arlene Nathania/Squee)

Sebenarnya Squee Mobile App itu apa dan bagaimana?

Squee adalah social media app berbasis komunitas yang ditujukan khusus untuk pejalan kaki dan pesepeda, yang digunakan sebagai sebuah tool atau alat untuk travelling bersama, dan saling bertukar informasi dengan memanfaatkan rute-rute ‘jalan tikus’. User kami, nanti disebut Squeeian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun