“Terkait man power, data terakhir per Mei 2015 menunjukkan, jumlah karyawan di Sunter ada sekitar 2.366 orang. Terdiri dari enam divisi. Untuk latarbelakang pendidikan, kebanyakan adalah level SMA, sedangkan kisaran usia terbanyak adalah 21 sampai 25 tahun,” jelas Jatmiko menyinggung SDM.
Bagaimana dengan volume produksi? “Data terakhir tercatat, TMMIN memproduksi assembling engine sebanyak 152 ribu unit. Sedangkan untuk machining, sekitar 231 ribu unit,” tukas Jatmiko.
Tanggung Jawab Sosial TMMIN
Menyangkut masalah tanggung-jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) PT TMMIN, General Manager Corporate Planning, Ajie, menjelaskan, pihaknya berusaha untuk masuk ke wilayah CSR yang lebih membumi. Untuk itu, dicanangkan empat pilarnya, yakni Education, Environment, Traffic Safety, dan Community Development. Pilar utamanya adalah dengan mencanangkan program TOYOTA BERBAGI atau Toyota Bersama Membangun Indonesia.
“Ini cermin dari keinginan kami, bahwa dengan keberadaan Toyota di Indonesia, maka kami dapat memenuhi dua konsep global vision dari Toyota. Yaitu, always build better cars atau berusaha membuat mobil yang kualitasnya semakin baik dan baik lagi; lalu, increasing with society yang artinya, dimana saja Toyota berada---kini sudah di 140 negara---, maka harus berguna atau bermanfaat bagi bangsa dan negara di tempat di mana Toyota berada. Untuk di Indonesia, perwujudan Toyota Berbagi dapat dikategorikan kepada beberapa hal, mulai dari Produk dan Teknologi; Pengembangan Industri; Kemampuan SDM; Mempromosikan lokalisasi kegiatan yang sebenar-benarnya untuk menguatkan industri otomotif; dan mewujudkan empat pilar CSR,” urai Ajie penuh semangat.
Tanding Futsal
Usai menyimak sejumlah pemaparan, rombongan Kompasianer melaihat langsung bagaimana proses produksi di Pabrik Toyota Sunter 1. Bertindak selaku pemandu, Rosid, yang menjelaskan beraneka ragam kegiatan, termasuk pemberlakuan safety first, sejarah produksi manufaktur, dan aktivitas Just In Time, Jidoka, Andong dan masih banyak lagi.
“Selama proses produksi kita menerapkan Clean, Bright, Comfort (CBC). Diantaranya, bapak dan ibu sekalian bisa perhatikan sendiri, bahwa kabel-kabel yang ada di bawah line kerja tidak berantakan peletakannya. Line kerja juga harus benar-benar dan bersih, serta tidak ada meja maupun kursi yang mengganggu gerak operator bersangkutan,” ujar Rosid dengan logat Bahasa Jawa yang kental sembari mempelihatkan kondisi line kerja yang rapi.
Di lokasi berikutnya, pemandu Fathan Ali M terlebih dahulu memperlihatkan tabel pasar ekspor yang dilakukan TMMIN. Termasuk, menjelaskan bagaimana prosedur dan proses kehadiran truk yang wajib menaati jam masuk untuk bongkar muat produk, proses packing dan pos-pos kerja lain di dalam area pabrik.
Puas melihat langsung bagaimana cara ‘Toyota Way’ memproduksi mesin dan komponen mobil, rombongan kembali ke ruang pertemuan untuk sesi tanya-jawab. Ada pula satu sesi khusus bertema Menulis itu Mudah yang disampaikan Banu Astono, jurnalis senior Harian Kompas. Sesi materi jurnalistik ini sengaja disampaikan, untuk saling memberi manfaat timbal balik, antara Kompasiana dengan TMMIN, selaku tuan rumah. Apalagi, TMMIN juga memiliki sejumlah SDM, yang diantara tanggung-jawab pekerjaannya adalah, menerbitkan buletin internal dan pengelolaan situs resmi.