Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Menimba Ilmu ‘Monozukuri’, Melihat Langsung ‘Toyota Way’

18 Juni 2015   08:50 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:44 3077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiba di TMMIN, rombongan nyaris mendekati jam makan siang. Whewww … sesuatu yang ditunggu-tunggu juga, setelah menempuh perjalanan yang berliku dan lumayan terhadang kemacetan arus lalu-lintas. Beruntung masih ada sedikit waktu, untuk penyampaian prakata penyambutan dari TMMIN kepada rombongan kami, begitu pula sebaliknya. Apalagi memang, aturan berlaku, bila belum bel berbunyi tanda waktu jam istirahat (11.45 wib), maka belum diperbolehkan ada yang masuk ke kantin.

Eh iya, perlu dikasih tahu juga, kantin di sini tidak hanya satu. Pada setiap area kerja, selalu ada kantin. Uniknya, di kantin selalu tersedia varian menu makan yang siap santap. Kebetulan, siang ini, menunya adalah Nasi Gudeg, dan Nasi Timbel. Wowww … yummy!

“Kantin di sini, mirip seperti kantin di sekolah-sekolah luar negeri. Setiap pengunjung kantin, dipersilakan ambil satu nampan menu makan sesuai pilihan. Pada nampan itu sudah ada nasi, buah, sayur, lauk-lauk, kerupuk, lengkap! Tersedia juga nasi putih, dan nasi merah. Minumannya ada panas, dingin, kopi, teh, juice, atau air putih segar. Dengan kantin yang seperti ini, keuntungannya adalah karyawan tidak harus membawa bekal makanan dari rumah. Karyawan juga tidak harus mencari makan ke luar kantor. Dan yang pasti, menunya sehat sehingga membawa dampak positif dari sisi kesehatan bagi seluruh karyawan,” jelas Bianca selaku Corporate Planning TMMIN yang setia memandu rombongan Kompasianer.

Uuupppsss … selesai makan, semuanya serba tertib. Sisa makanan tidak boleh berserakan di meja atau lantai. Nampan atau baki makanan berikut gelas kosongnya, harus dikembalikan sendiri ke tempat semula. Nah, pembelajaran ketepatan waktu, disiplin, kebersihan dan tanggung-jawab, secara tak langsung juga terlaksana dari ruang kantin yang higienis dan nyaman.

Kedisiplinan memang menonjol sekali di area TMMIN. Bahkan, ketika bus rombongan kami memasuki area TMMIN Sunter Plant I yang rapi dan resik, aroma keteraturan makin nampak. Bus besar yang membawa kami diinstruksikan untuk masuk kawasan secara tertib, termasuk berhenti menurunkan penumpang pun juga ada aturannya. Bus berhenti di lobby kantor. Di terasnya terdapat dua lajur, kiri dan kanan. Ternyata, kiri untuk lajur orang berjalan keluar, dan kanan adalah lajur masuk. Bus berhenti dengan hanya pintu depan saja yang dapat dibuka. Maksudnya, supaya rombongan kami dapat langsung ambil posisi di teras lajur sayap kanan, dan masuk ke lobby.

Suasana ketika rombongan Kompasianer menyimak paparan tentang TMMIN sebelum kunjungan ke area pabrik. (Foto: Kompasiana/Santo)

Lobby dasar gedung, kosong saja. Hanya ada tulisan balok dengan chrome silver mengkilap bertuliskan Toyota Sunter 1 Plant. Diatasnya ada lambang kebesaran, logo Toyota yang terkenal itu. Juga ada prasasti dari batu keramik hitam dengan tulisan berwarna kuning keemasan. Tulisannya antara lain berbunyi: This building has been renovated as a part of employee spirit to face bright and brilliant future. Inaugurated by Masahiro Nonami. Tertanggal 17 Desember 2012.

Masahiro Nonami adalah President Director PT TMMIN. Ia terlahir di Kochi, Jepang tahun 1954, dan meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Waseda, Jepang, pada 1977. Beliau bergabung dengan TMMIN dan menjabat President Director sejak 2009 lalu.

Rupanya, lobby sesungguhnya ada di lantai atas. Rombongan harus menaiki tangga terlebih dahulu untuk menuju ke sana. Dan lagi-lagi, cara naik tangganya juga punya aturan baku yang sudah diatur dan wajib dipatuhi. Pertama, untuk naik ke atas, rombongan harus menuju sisi sebelah kiri, sebagai lajur naik. Ketika turun, harus melalui lajur sisi sebelah kanan. Kedua, pada saat menapaki anak tangga, tangan harus memegang handle tangga. Ketiga, dilarang menerima atau berbicara menggunakan handphone ketika sedang berjalan. Keempat, tidak boleh memasukkan kedua telapak tangan di kantong saku celana. Kelima, berjalan sesuai garis aturan atau jalur hijau yang tersedia.

Hmmm … banyak aturannya, ya?

Bukan, itu bukan semata deretan peraturan. Tapi, itulah ciri perusahaan besar yang visioner, maju dan mantap! Ambil contoh, aturan yang melarang siapapun berjalan di area pabrik dengan memasukkan kedua tangan di saku celana, dimaksudkan agar bila yang bersangkutan terjatuh, kedua tangannya masih dapat melakukan gerak refleks untuk penyelamatan diri. Utamanya, melindungi benturan kepala dengan lantai maupun aspal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun