Kedua pemikiran ini kemudian diartikulasikan dalam Program AQUA Lestari yang dikembangkan sejak 2006 lalu sebagai payung inisistif keberlanjutan dengan menggunakan DANONE WAY dan ISO 26000 sebagai referensi. AQUA Lestari direalisasikan dengan melaksanakan berbagai inisiatif sosial dan lingkungan yang mencakup wilayah sub DAS secara terintegrasi dari wilayah hulu, tengah, dan hilir di lokasi AQUA Group beroperasi. Berbagai inisiatif tersebut berada di bawah empat pilar, yaitu Pelestarian Air dan Lingkungan, Praktik Perusahaan Ramah Lingkungan, Pengelolaan Distribusi Produk, juga, Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Wujud nyata dari empat pilar tersebut, misalnya adalah kesadaran tinggi AQUA Group untuk gemar melakukan penanaman konservasi pohon, di lokasi pabrik operasional AQUA. Tercatat, sejak 2003 hingga 2009, AQUA Group telah menanam 314.600 pohon, lalu pada 2010 menanam 370.077 pohon, dan 2013 lalu menanam 368.972 pohon.
Baru-baru ini, tepatnya Sabtu, 25 April 2015, AQUA Group mengajak sejumlah blogger dari Kompasiana --- bahagian dari Kompas Group --- untuk berkunjung langsung ke salah satu Pabrik AQUA Group yang ada di Ciherang, Sukabumi, Jawa Barat.
[caption id="attachment_413989" align="aligncenter" width="560" caption="Kegiatan distribusi di Pabrik AQUA Ciherang, Sukabumi. (Foto: fjb.kaskus.co.id)"]
Berbagai fakta dan data menarik disampaikan kepada para penulis blog tersebut, utamanya menyangkut Program AQUA Lestari yang tentu saja berkaitan dengan program CSR dimana berkaitan erat dengan hajat hidup masyarakat sekitar. Misalnya, melatih masyarakat sekitar untuk mengolah tanah lahan menjadi produktif; mengolah limbah sampah organik menjadi kaya manfaat dan dapat digunakan sebagai pupuk organik; melibatkan masyarakat melestarikan air yang melimpah dengan cara sederhana, misalnya membuat Lubang Resapan Biopori; membina masyarakat mengelola Bank Sampah; membuat peternakan kecil sekaligus membuat kompos pupuk organik dari kotoran hewan; membina masyarakat mengolah hasil pertanian yang melimpah agar nilai jual dapat tinggi; memberi pemahaman kecintaan lingkungan terhadap anak-anak usia sekolah di wilayah sekitar; program pengumpulan botol AQUA bekas; dan, membina para pemulung untuk bermitra sebagai pendaur ulang wadah AQUA bekas.
Di Pabrik AQUA Ciherang, tidak hanya dilakukan konservasi pembibitan dan penanaman pohon saja, AQUA Group juga bekerjasama dengan Yayasan Gamelina mengembangkan juga berbagai produk perkebunan dan pertanian organik yang bernilai tinggi dan membawa imbas kesejahteraan ekonomi kepada masyarakat sekitar. Rumah Usaha Pancawati yang digagas secara bersama juga memproduksi aneka panganan olahan dalam kemasan --- seperti Keripik Pepaya yang alami tanpa bahan pemanis dan pengawet ---, yang merupakan produk turunan dari hasil para petani binaan AQUA Group. Bahkan dengan brand ‘Tani Maju’, para petani binaan AQUA Group berhasil memproduksi Pupuk Organik Cair yang menggunakan bahan baku urine dan kotoran hewan, dalam hal ini domba.
Tak heran, lantaran geliat Program AQUA Lestari yang sedemikian komprehensif dan berdayaguna bagi masyarakat sekitar itulah, maka Pabrik AQUA Ciherang bersama tiga pabrik lainnya --- Pabrik AQUA Subang, Wonosobo, dan Mambal ---, pada tahun 2014 kemarin berhasil meraih penghargaan The La Tofi School of CSR karena dinilai telah memberikan kontribusi bagi pengurangan perubahan iklim. Penghargaan disampaikan langsung Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman, di Jakarta.
[caption id="attachment_413990" align="aligncenter" width="550" caption="Kegiatan pembibitan pohon di Rumah Usaha Pancawati. Salah satu program petani binaan dari Program CSR dari AQUA Group melalui Program AQUA Lestari. (Foto: Ngesti Setyo Moerni)"]
Secara tematik, keempat Pabrik AQUA ini berhasil melakukan upaya konservasi SDA terpadu melalui sejumlah program yang aplikatif untuk masyarakat setempat. Pabrik AQUA Subang menggelar Program bertajuk Konservasi Berbasis Masyarakat di Hutan Banceuy, dan Pabrik AQUA Ciherang dengan Program Kampung Sehat. Sedangkan inisiatif pengelolaan sampah terpadu dilaksanakan Pabrik AQUA Mambal melalui Program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Tanah Lot, sedangkan Pabrik AQUA Wonosobo sukses mewujudkan Program Kejiwan Berkarya.
Melalui Sustainability Report 2012 yang dipublikasikan melalui situs resminya, AQUA Group menyatakan kepeduliannya yang tinggi akan perlindungan air tanah dalam. Sebagai pemimpin pasar dalam industri AMDK, merupakan kewajiban bagi AQUA Group untuk memastikan pengelolaan dan pendayagunaan Sumber Daya Alam yang dimanfaatkannya secara berkesinambungan. Sedangkan untuk kebijakan perlindungan SDA AQUA didasarkan pada empat hal yakni: Menjamin kemurnian dan kualitas sumber air dalam rangka menjamin kualitas dan keamanan produk demi kepuasan pelanggan; Menjaga kelestarian SDA; Berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di wilayah operasi; dan, Melindungi serta turut mempromosikan adat dan cagar budaya di sekitar wilayah operasi.
Salah satu contoh konkret AQUA Group melindungi sumber air adalah dengan membangun Water Conservation Master Plan (WCMP), yang sekaligus menjadi panduan perusahaan dalam mengadakan berbagai program kegiatan dan pelestarian air dan lingkungan. Sebagai proyek percontohan, WCMP telah diterapkan di empat lokasi sub-DAS di Mekarsari, Klaten, Pandaan, dan Keboncandi, yang fokus pada pengelolaan hutan di sekitar keempat WCMP tersebut.
Kepedulian AQUA Group terhadap pelestarian air sebagai bagian dari ekosistem ini memang membanggakan, sekaligus patut menjadi teladan!
[caption id="attachment_413991" align="aligncenter" width="500" caption="Danone AQUA, merek yang selalu peduli kelestarian air. (Foto: ceritayuni.blogdetik.com)"]
Alhasil, menutup artikel mengenai pelestarian air ini, penulis menukil program PBB yang telah mencanangkan, bahwa sepanjang kurun 2005 – 2015 sebagai ‘International Decade for Action : Water for Life’. Artinya, dalam dasawarsa tersebut segala kegiatan difokuskan pada peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya air untuk kehidupan. Tentu saja, caranya melalui berbagai upaya yang bertujuan menyelamatkan fungsi dan ketersediaan air. Hal ini sangat bermanfaat sekali, mengingat air merupakan kebutuhan hidup yang sanga vital bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Tanpa ada air, tidak akan ada kehidupan. Meski di sisi lain, SDA global dewasa ini semakin mengalami kondisi yang kritis menuju genting.
Termenung lagi kita, menghayati bait puisi Farel Aranta:
Karena itu, kamu perlu dijaga dan dilestarikan
Kuingin, kamu terus bersih dan lestari
 o o o O o o o
Foto #1: Pemanfaatan air sungai di Sungai Ciliwung, Jakarta. (Foto: grebegairindo.blogspot.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H