Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Kiprah Reni, Sang Bunda Pembuka Jendela Ilmu

28 Mei 2014   15:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:02 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_338748" align="aligncenter" width="512" caption="Salah seorang pengunjung TBM Jendela Ilmu sedang memilih buku bacaan favoritnya. (Foto: Gapey Sandy)"]

1401239178328071827
1401239178328071827
[/caption]



“Sebagian buku-buku kami, berasal dari sumbangan Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Daerah Kota Tangsel, dan Pemkot Kota Tangsel melalui dinas instansi terkait. Selain itu, kami pernah menerima sumbangan dalam bentuk komputer dan sejumlah uang, yang kemudian kami belanjakan buku-buku serta perbaikan fisik infrastruktur TBM ‘Jendela Ilmu’ seperti misalnya, peningkatan lantai teras depan rumah ini, lantaran di lingkungan perumahan kami memang kerapkali terlanda musibah banjir,” ujar Reni prihatin.

Pada tahun 2013 lalu, kegigihan Reni membuat dirinya terpilih sebagai pengelola TBM terbaik se-Kota Tangsel, menyisihkan sekitar puluhan pengelola TBM lainnya. Masih pada tahun yang sama, TBM Jendela Ilmu terpilih sebagai stand peserta terbaik dalam perhelatan Jambore Perpustakaan Daerah Kota Tangsel. Tak berhenti sampai disitu, pada akhir tahun 2013, Reni terpilih sebagai peserta Training of Trainers (ToT) terbaik yang diselenggarakan oleh Forum TBM Propinsi Banten.

Baru-baru ini, tepatnya pada tanggal 8 Mei 2014, Reni berhasil didapuk lagi menjadi juara pertama pengelola TBM terbaik untuk tingkat Propinsi Banten. “Waktu kompetisi pengelola TBM untuk tingkat Propinsi Banten itu, saya menyampaikan presentasi dengan tema Penerapan Information Technology Dalam Pengelolaan TBM. Alhamdulillah, saya menang, karena memang temanya pas dengan kerjasama Komunitas Magma dengan salah satu produsen sekaligus provider industri seluler yakni dalam konteks pengelolaan TBM secara online. Implementasinya dapat disimak melalui situs komunitastbmmagma.com,” ungkapnya sembari mengelap sedikit cucuran keringat yang mengalir dari sisi bawah hijab di atas keningnya.

[caption id="attachment_338749" align="aligncenter" width="512" caption="Pasangan pejuang tumbuh kembang gemar membaca di kalangan masyarakat dari Kota Tangerang Selatan. Reni Muplihah bersama sang suami, Deden, dan si bungsu yang sedang kurang enak badan. (Foto: Gapey Sandy)"]

14012392332111415110
14012392332111415110
[/caption]

Selanjutnya, kata Reni, pada tanggal 19 Agustus 2014 nanti di Bandung, dirinya akan mewakili Propinsi Banten untuk maju pada kompetisi antar pengelola TBM terbaik untuk tingkat Nasional. “Untuk menghadapi kompetisi tingkat nasional ini, saya berusaha untuk terus berlatih dan memperkaya diri dengan wawasan keilmuan mengenai TBM. Kalau soal presentasi, dan bahan-bahan yang akan dipresentasikan nanti, insya Allah saya sudah mendapat banyak bantuan dan bimbingan dari banyak pihak yang mendukung, termasuk dari Ketua Komunitas Magma Kota Tangsel yaitu Ibu Herlina Mustikasari Mohammad,” jelas Reni yang berharap agar dirinya, TBM ‘Jendela Ilmu’, dan Komunitas Magma dapat semakin mengharumkan nama Kota Tangsel di kancah kompetisi berskala nasional.

Meski telah menuai banyak prestasi tapi Reni tidak jumawa. Dirinya tetap prihatin dengan salah satu hasil survei yang pernah menetapkan bahwa Indonesia masih berada pada posisi buruk, dalam hal kegemaran atau minat baca di kalangan masyarakat. “Pada tahun 2011 lalu, hasil survei yang dilakukan UNESCO menunjukkan fakta memprihatinkan, karena ternyata minat baca masyarakat kita masih berada di posisi yang paling rendah di ASEAN,” ungkap Reni dengan nada getir.

[caption id="attachment_338750" align="aligncenter" width="342" caption="Reni menyuguhkan teh manis hangat untuk Oom Gapey Sandy, sluurrrppppp, gleekkkkk, segaaarrrrr, alhamdulillah. Mau ... ???  (Foto: Gapey Sandy)"]

14012392891374848695
14012392891374848695
[/caption]

“Itulah salah satu alasan mengapa saya ingin mencerdaskan masyarakat sekitar. Bayangkan, pada tahun 2012 lalu, minat baca di Indonesia terpuruk pada posisi ke-124 dari 187 negara-negara di dunia. Sementara fakta membaca di kalangan siswa tingkat SMA adalah nol buku dalam satu bulan, padahal di negara-negara lain, para siswanya sudah membaca antara 25 sampai 30 buku dalam satu bulan,” sedih si empunya akun Facebook dengan nama Reni Muplihah ini.

Semakin getir memahami minat baca masyarakat yang masih terpuruk, Reni semakin bersemangat untuk meramaikan dan memajukan TBM ‘Jendela Ilmu’ yang dikelolanya. “Kiatnya, saya memanfaatkan berbagai jaringan masyarakat. Misalnya, melalui Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) yang ada di perumahan ini, saya sering menjadi narasumber untuk pelaksanaan kajian kitab dan bedah buku, seperti tentang fiqih, dan lain sebagainya. Juga melalui jaringan ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), yang praktiknya dilakukan melalui pengerjaan berbagai keterampilan kerajinan tangan seperti gelang, kalung, bros dan lainnya untuk diperjual-belikan. Sedangkan kepada jaringan antar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saya menggelar lomba-lomba edukasi yang menarik, seperti Lomba Mewarnai, Sessi Mendongeng dan lainnya,” papar Reni yang pernah mencicipi ilmu pengetahuan dan teknik mendongeng di Kampung Dongeng milik Kak Awam Prakoso di bilangan Ciputat, Tangsel ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun