Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Webometrics: UGM Yogya Digjaya, IPB Bogor Kesohor

27 September 2014   05:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:20 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_361943" align="aligncenter" width="560" caption="Tampilan situs UGM Yogyakarta yang menempati posisi pertama Ranking Web of Universities di Indonesia versi Webometrics, edisi Juli 2014. (Screenshot: ugm.ac.id)"][/caption]

Ketika mengetik kata ‘Webometrics’ pada kolom SEARCH di sebelah kanan atas halaman HOME kompasiana.com, maka muncul tulisan sejumlah Kompasianer yang mengulik tentang Daftar Peringkat Web Universitas se-Dunia versi webometrics.info. Nah, tulisan yang Kompasianer baca kali ini, sekadar memperbaharui daftar Ranking Web of Universities dengan menyuguhkan pemeringkatan yang diluncurkan pada Juli 2014. Publikasi Webometrics terkait pemeringkatan ini senantiasa diperbaharui setiap enam bulan sekali.

Menurut Webometrics, per Juli 2014, urutan 15 besar Ranking Web of Universities di Indonesia, secara berturut-turut adalah, UGM Yogyakarta (urutan ke-414 di dunia), UI Depok (urutan ke-532 di dunia), ITB Bandung (urutan ke-622 di dunia), IPB Bogor (urutan ke-813 di dunia), Undip Semarang (1102), Unibraw Malang (1110), Unpad Bandung (1210), Universitas Sebelas Maret Surakarta (1383), Unair Surabaya (1508), Universitas Gunadarma Depok (1647), Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (1688), UPI Bandung (1691), Universitas Negeri Semarang (1726), Unhas Makassar (1780), dan Universitas Negeri Malang (1787).

[caption id="attachment_361942" align="aligncenter" width="493" caption="Ranking Web of Universities yang ada di Indonesia edisi Juli 2014 versi Webometrics, urutan 1 sampai 15. (Sumber: webometrics.info)"]

14117417761998734552
14117417761998734552
[/caption]

Sementara itu, kampus tempat Mas Isjet (Iskandar Zulkarnaen) dulu menimba ilmu, yaitu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, bertengger di peringkat 34 secara Nasional, dan menduduki urutan ke-2780 di dunia. UIN Syarif Hidayatullah ini berada persis di bawah Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung yang secara Nasional ada di peringkat 33, sementara di dunia bertengger di posisi 2769. Tapi, kampus tempat Mas Isjet menimba ilmu ini rupanya masih unggul, dibandingkan dengan Universitas Jember (urutan ke-35 di Indonesia), Universitas Bengkulu (urutan ke-36 di Indonesia), Universitas Narotama Surabaya (37), kampus tempat mengajarnya Kompasianer Pak Much. Khoiri, yaitu Universitas Surabaya (urutan ke-38 di Indonesia), Universitas Andalas Padang (urutan ke-39 di Indonesia), dan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (urutan ke-40 di Indonesia).

Webometrics itu apa?

Dalam penjelasan metodologinya, Dr Isidro F. Aquillo selaku penggagas Webometrics dari Cybermetrics Lab CSIC (the Consejo Superior de Investigaciones Cientificas) yang berpusat di Madrid, Spanyol menjelaskan bahwa, salah satu tolok ukur yang dipergunakan untuk melakukan pemeringkatan suatu Perguruan Tinggi adalah penilaian terhdap situs webnya masing-masing. Artinya, seberapa lengkap sebuah situs web Perguruan Tinggi dapat menyuguhkan sajian informasi mengenai berbagai hal seperti profil, kegiatan civitas akademika, publikasi, dan aspek-aspek lainnya. Selain itu, yang paling penting lagi adalah apakah segala informasi pada situs web tersebut dapat dengan mudah ditemukan oleh para pencari informasi melalui cyber, dunia maya. Pemeringkatan Webometrics itu sendiri menitikberatkan pada kriteria Visibility (impact) dan Activity (presence, openness, excellence) melalui kinerja situs web yang dimiliki dan dikelola oleh masing-masing Perguruan Tinggi di seluruh dunia.

[caption id="attachment_361945" align="aligncenter" width="489" caption="Ranking Web of Universities di Indonesia versi Webometrics edisi Juli 2014, untuk urutan 16 hingga 32. (Sumber: webometrics.info)"]

14117422261360390069
14117422261360390069
[/caption]

Adapun tujuan Ranking Web of Universities ini, setidaknya ada tiga hal. Pertama, untuk mendukung kehadiran halaman web akademis agar dapat menunjang Open Access Initiatives (OAI) atau keterbukaan informasi terhadap knowledge yang bersifat ilmiah yang dihasilkan oleh setiap Perguruan Tingi di seluruh dunia. Kedua, Webometrics tidak dimaksudkan untuk mengevaluasi halaman situs web, design, kegunaan, content, maupun popularitasnya, akan tetapi lebih kepada kebijakan terhadap kinerja situs web secara umum dengan mempertimbangkan banyaknya kegiatan, aktivitas, output, relevansi, dan dampaknya. Ketiga, posisi pemeringkatan Webometrics setidaknya memperlihatkan seberapa handal sebuah situs web Perguruan Tinggi atau universitas dijadikan sebagai cerminan Perguruan Tinggi tersebut. Dalam hal ini, tentu saja lebih menukik sebagai sarana komunikasi ilmiah, pembelajaran jarak jauh, forum terbuka yang melibatkan masyarakat, dan lebih universal lagi, untuk menjaring berbagai bakat, pendanaan, juga sumber daya lainnya.

Prestasi Situs IPB Bogor

Bagi IPB Bogor, hasil Pemeringkatan Web Perguruan Tinggi se-Dunia edisi Juli 2014 ini ternyata menorehkan prestasi tersendiri. Betapa tidak, posisi IPB Bogor yang sempat naik-turun diantara 10 besar, akhirnya berhasil menempati urutan ke-4, di bawah UGM Yogyakarta, UI Depok, dan ITB Bandung.

Dalam situsnya (www.ipb.ac.id), admin web IPB Bogor bahkan menulis sebuah judul berita yang cukup bombastis: “Selamat atas prestasi IPB yang membanggakan”. Boleh jadi, nangkring di urutan ke-4 Ranking Web of Universities versi Webometrics memang menjadi ‘buah manis” bagi IPB Bogor, setelah melalui berbagai upaya yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.

[caption id="attachment_361946" align="aligncenter" width="488" caption="Ranking Web of Universities di Indonesia versi Webometrics edisi Juli 2014, untuk urutan 33 hingga 50. (Sumber: webometrics.info)"]

14117423821267436549
14117423821267436549
[/caption]

Wajar memang IPB Bogor menyebut peringkat ke-4 di Webometrics edisi Juli 2014 sebagai prestasi membanggakan, karena pada pemeringkatan enam bulan sebelumnya, atau Januari 2014, posisi IPB Bogor berada di urutan ke-8. Urut-urutannya waktu itu adalah UGM, ITB, UI, Airlangga, Unpad, Unibraw, Undip, barulah kemudian IPB. Menariknya, sepanjang 2014 ini nampak jelas bahwa, situs web ITB dan UI saling bertukar posisi pada urutan ke-2 dan ke-3.

Selain berprestasi dengan meraih posisi ke-4 di Webometrics, admin situs web IPB Bogor juga menyebut prestasi lain, yaitu kesuksesan kampus yang beralamat di Jalan Raya Darmaga, Bogor ini, menyisipkan sebanyak 36 karya inovatifnya diantara 106 Karya Inovasi Indonesia Paling Prospektif versi Business Innovation Center (BIC) yang didukung sepenuhnya oleh Kemenristek 2014.

Apa sajakah karya inovasi IPB Bogor yang luar biasa itu? Dalam buku 106 Inovasi Indonesia yang diterbitkan oleh BIC disebutkan, untuk materi Inovasi Ketahanan Pangan misalnya, IPB Bogor memasukkan karya inovasi seperti: “Dapat Cabai Hebat dengan Cepat”, “Beras Tiruan yang Kaya Gizi”, “Tumbuh Besar Berkat Mengkudu”, “Kedelai Super Kresna 15”, “Sayur Organik Desa Masuk Kota”, “Biskuit Daun Pepaya Meningkatkan Produksi dan Kualitas Kambing Perah”, dan lainnya.

[caption id="attachment_361948" align="aligncenter" width="502" caption="Tampilan situs milik IPB Bogor yang pada publikasi Webometrics edisi Juli 2014 menempati posisi ke-4 Ranking Web of Universities di Indonesia. (Screenshot: ipb.ac.id)"]

1411742455784869958
1411742455784869958
[/caption]

Sedangkan untuk materi Inovasi Energi Terbarukan, IPB Bogor mencatatkan inovasinya yaitu “Katalis Ekonomis, Teman Lingkungan”, dan “Pembangkit Listrik Portable Mini Bertenaga Nanohidro”. Untuk materi Inovasi Teknologi dan Manajemen Transportasi, IPB Bogor menyisipkan karya inovasi “Traktor Mini di Medan Sulit”, “Karburator Biogas”, dan “Sprayer Canggih Kebun Tebu”. Masih banyak lagi karya inovasi dari IPB Bogor yang berhasil lolos ke 106 Inovasi Indonesia ini. Asal tahu saja, awalnya, terdapat lebih dari 500 proposal karya inovasi yang masuk untuk diseleksi. Lalu mengerucut menjadi 257 proposal, yang kemudian oleh 36 juri dipilih hanya 106 inovasi saja.

Menyimak apa-apa saja yang telah berhasil diraih oleh IPB Bogor hingga September 2014, kiranya memang pantas, apabila admin situs web kampus yang tahun ini merayakan Dies Natalis ke-51 ini menyebutnya sebagai prestasi membanggakan!

Nasehat Penggagas Webometrics

Kembali ke Webometrics, jumlah total universitas yang tertera dalam Ranking Web of Universities edisi Juli 2014, adalah sebanyak 11.997 Universitas. Dari urutan nomor 1 hingga 14, dikuasai oleh bermacam-macam universitas yang ada di Amerika Serikat. Juara nomor wahidnya adalah Harvard University, disusul Massachusetts Institute of Technology, Stanford University, Cornell University, University of Michigan, University of Californis Berkeley, Columbia University New York, University of Washington, University of Minnesota, University of Pennsylvania, University of Texas Austin, University of Wisconsin Madison, Pennsylvania State University, University of California Los Angeles UCLA. Lalu, pada posisi ke-15 menyusuplah University of Toronto di Kanada.

[caption id="attachment_361950" align="aligncenter" width="560" caption="Sebagian tampilan situs milik Harvard University yang menjadi juara satu Ranking Web of Universities edisi Juli 2014 versi Webometrics. (Screenshot: harvard.edu)"]

1411742647581728260
1411742647581728260
[/caption]

Menariknya, dalam daftar pemeringkatan Webometrics, tersedia link langsung untuk membuka laman atau situs web ke Universitas yang dituju. Penulis coba meng-click si jawara nomor wahid, situs Harvard University, yang beralamat di www.harvard.edu. Begitu terbuka, langsung suguhannya adalahi berita terbaru yang ilustrasinya mirip running text di televisi, tetapi lengkap dengan foto. Sempat saya baca, enam judul berita terbaru, misalnya, “The business of being Beyonce”, “A bookbinding bonanza”, “Stephen Blyth to lead HMC”, “Let there be light”, “Pluto’s demotion debated”, dan, “Vertical Harvard”. Seluruh judul berita yang ringkas ini dilengkapi foto dan satu kalimat yang berupa lead berita.

Pada layar HOME, situs Harvard University menawarkan banyak window, diantaranya About Harvard, Admissions & Aid, Schools, dan, Resources & Offices. Penulis coba mengarahkan cursor ke Resources & Offices, muncul 14 menu window pilihan. Ketika dipilih satu window, yaitu meng-click Library & Academic Research, hasilnya muncul lagi lima link window. Dari sini saja, tampilan dan content situs Harvard University sungguh mempesona dan memiliki daya tarik tersendiri. Untuk window Harvard Library saja misalnya, kita akan langsung disuguhi menu pencarian, mulai dari Buku-buku, All Databases, Artikel/Jurnal, News, Audio/Video, Images, Archives/Manuscripts, Dissertations, dan Data. Menyaksikan begitu atraktifnya situs Harvard University dengan kelengkapan akademik yang begitu amat mumpuni, maka pantas apabila situs web kampus---yang konon akan menjadi tempat lanjutan mengabdi mantan Dirut Pertamina, Karen Setiawan---ini menyabet juara pertama Ranking Web of Universities.

[caption id="attachment_361951" align="aligncenter" width="560" caption="Tampilan situs Harvard University yang menyuguhkan portal perpustakaan dengan koleksi yang lengkap dan atraktif. (Screenshot: harvard.edu)"]

14117428362099347085
14117428362099347085
[/caption]

Bagi pengelola situs web Perguruan Tinggi di Indonesia, apabila hendak memiliki website yang berkelas, sudah pasti acuan terbaiknya adalah milik Harvard University itu. Adapun untuk content situs web-nya, akan lebih baik menyimak penuturan Dr Isidro F. Aquillo yang dua tahun lalu pernah berkunjung ke IPB Bogor, dan menyampaikan kritiknya bahwa, kebanyakan hasil-hasil penelitian di Indonesia tidak dipublikasikan pada jurnal internasional yang prestisius. Pembaca jurnal-jurnal itu umumnya masih tersebar secara lokal, dan tidak berusaha didekatkan kepada pembaca internasional. “Agar lebih popular, perbanyak links dan full text, serta perbaiki kinerja dari servernya,” ujar Isidro seperti dikutip ipb.ac.id.

Sebagian besar situs web yang ada di Indonesia, kata Isidro lagi, masih harus diperbaiki terutama pada kualitas isi (content). “Ini adalah bagian terbaik dari website. Repositori dikhususkan untuk mempublikasikan hasil-hasil peneliatian. Mungkin, ini adalah bagian yang harus ditingkatkan. Selain perlu dipertimbangkan publikasi di tingkat internasional, dan tidak hanya lokal saja. Karena ini akan memberikan dampak yang bagus di jejaring internasional,” sarannya.

[caption id="attachment_361952" align="aligncenter" width="560" caption="Tampilan populer situs milik Massachusetts Institute of Technology yang menjadi runner up pada Ranking Web of Universities edisi Juli 2014 versi Webometrics. (Screenshot: web.mit.edu)"]

1411742942291576024
1411742942291576024
[/caption]

Nah, jelas kan? Perbaiki isi (content) situs web. Ironisnya, banyak situs web lembaga pendidikan di Indonesia yang masih belum dapat menampilkan naskah atau tulisan sesuai standar. Untuk menulis berita pendek mengenai satu kegiatan di lingkungan internal saja misalnya, admin situs web tak sedikit yang kurang sempurna menulisnya. Hal-hal seperti ini, rasanya sayang sekali kalau tidak segera diperbaiki atau disempurnakan. Padahal, andaikata pengelola situs web membutuhkan instruktur penulisan berita, opini, kolom, teknik reportase, teknik wawancara, teknik fotografi, dan materi jurnalistik lain, rasa-rasanya, banyak Kompasianer yang handal dan siap untuk sharing ilmu dan pengalamannya tentang dunia blantika tulis-menulis. Percaya deh!

oooOooo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun