[caption id="attachment_369395" align="aligncenter" width="512" caption="Sejumlah larangan, atau hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama berada di Kawasan Monas. (Foto: Gapey Sandy)"]
Pendek kata, kawasan Monas begitu semarak, bahkan sejak Minggu dini hari, atau jam 03.00 pagi. Penulis menyaksikan sendiri, areal parkir di Stasiun Kereta Api Gampir misalnya, yang semakin sulit mencari lapak parkir kendaraan roda empat karena hampir semuanya telah terisi penuh. Bahkan, barisan kendaraan yang biasanya hanya disediakan parkir sebanyak dua baris, maka pagi ini, bahkan sampai tiga dan empat baris parkir. Menjelang jam 04.00 pagi, kawasan parkir di Stasiun Gambir sudah padat.
Dapat dimaklumi, mengapa banyak pengunjung atau para peserta Jakarta Marathon yang memilih untuk memarkirkan kendaraannya di areal parkir stasiun. Diantaranya, karena berada dalam lokasi yang terlindungi, atau tidak sembarang di pinggir jalan, dan alasan lain adalah mereka berharap dapat menunaikan Shalat Subuh---yang masuk waktu shalatnya pada jam 04.12 wib---terlebih dahulu di Masjid At Tanwir yang berada di lingkungan area parkir sebelah Barat di Stasiun Gambir. Sehingga tak mengherankan, begitu adzan Subuh berkumandang, mayoritas jamaah shalat Subuh berjamaah adalah para peserta Jakarta Marathon yang dapat diketahui dari busana, asesoris, dan kaos bertuliskan Festival City Marathon 2014 yang dikenakan.
[caption id="attachment_369396" align="aligncenter" width="512" caption="Tak jauh dari lokasi panggung Jakarta Marathon terdapat pelaksanaan acara Pesta Kuliner, Karnaval Nusantara. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_369397" align="aligncenter" width="512" caption="Area Kuliner pada Karnaval Nusantara, dan Monas di pagi hari usai waktu Subuh. (Foto: Gapey Sandy)"]
Sepanjang pengamatan pelaksanaan Jakarta Marathon 2014, boleh dibilang tidak ada hambatan yang berarti. Bahkan, penulis menyaksikan sendiri, betapa ketatnya pintu masuk menuju lokasi Start, yang berada di Monas sebelah Barat, atau tepatnya lajur jalan yang mengarah ke Bunderan Air Mancur seberang Gedung Bank Indonesia, atau Patung Kuda di Gedung PT Indosat. Siapa saja yang tidak mengenakan kartu identitas atau nomor peserta lari yang harus ditempel di bagian dada, pasti akan dilarang masuk. Para petugas yang merupakan bagian dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ini bersama para event guard berkaos hitam bahu membahu menyeleksi setiap orang yang akan masuk dan menuju ke lokasi Start. Bahkan, awak media yang berniat untuk melakukan peliputan, tetapi belum memiliki Uniform Vest dan ID Card Jakarta Marathon, pasti akan juga dilarang masuk. Adapun para peserta lomba yang sebenarnya sudah terdaftar secara resmi pun, masih akan tetap diperiksa tasnya, dengan lebih dahulu dimasukkan ke lorong pemeriksaan menggunakan X-Ray, dan wajib melalui palang pintu scan keamanan secara elektronik. Pokoknya, mirip seperti pemeriksaan penumpang dan barang, di bandar udara.
[caption id="attachment_369399" align="aligncenter" width="512" caption="Penjagaan ketat di pintu masuk menuju lokasi Start. Satu-satunya pintu masuk, dan dijaga ketat oleh aparat Paspampres dan petugas event guard. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_369400" align="aligncenter" width="363" caption="Pemeriksaan ketat demi menjaga keamanan dan kenyamanan selama pelaksanaan Jakarta Marathon 2014. Mirip pemeriksaan di bandar udara. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_369403" align="aligncenter" width="341" caption="Demi menjamin keamanan, kenyamanan, dan kelancaran pelaksanaan acara. Pintu masuk dijaga dengan cukup ketat. (Foto: Gapey Sandy)"]
“Nah, justru dengan perlakuan pemeriksaan yang seperti itu, di pintu masuk yang notabene merupakan satu-satunya gate menuju ke lokasi Start, maka banyak penumpukan peserta lomba pada saat-saat awal akan dilakukannya Start. Ini patut menjadi catatan perbaikan bagi pihak panitia pelaksana,” ujar Lisdiana Sari, peserta Jakarta Marathon 2014 yang memilih kategori 5K.
[caption id="attachment_369406" align="aligncenter" width="512" caption="Sejumlah peserta Jakarta Marathon 2014. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_369407" align="aligncenter" width="512" caption="Satpol PP pun turut mengamankan Jakarta Marathon ini. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_369408" align="aligncenter" width="512" caption="Sejumlah peserta terlihat kelelahan berlari, sehingga melanjutkan dengan berjalan cepat. (Foto: Gapey Sandy)"]
Hal lain yang harus diperbaiki juga, kata peraih medali Finisher 5K ini adalah, pada saat penyerahan medali Finisher. “Heran, meskipun lintasan Start dan Finish sudah sedemikian ketat ditutup pagar besi, sehingga tidak sembarang orang dapat keluar dan masuk, berikut personil jaga yang juga banyak, tapi pada saat penyerahan medali Finisher ini agak kacau. Panitia terlihat membawa banyak medali Finisher di tangannya, lalu seakan-akan menghampiri para peserta yang baru memasuki garis finish. Kesannya jadi agak semrawut, dan ke depan hal demikian harus lebih perfect lagi,” urai peraih medali Finisher 10K pada ajang Bali Marathon, September 2014 kemarin.
[caption id="attachment_369409" align="aligncenter" width="512" caption="Memasuki lintasan gapura finish di Monas. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_369410" align="aligncenter" width="512" caption="Gerbang Finish yang pasti sangat melegakan peserta Jakarta Marathon. (Foto: Gapey Sandy)"]