Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Curhat Airin dan Janji untuk Kota Tangsel

20 November 2014   13:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:20 2603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_376671" align="aligncenter" width="567" caption="Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany didaulat untuk menyampaikan dongeng dan membacakan buku cerita. (Foto: Gapey Sandy)"][/caption]

Menyambut Hari Ulang Tahun ke-6 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang jatuh pada Rabu, 26 November 2014 mendatang, sejumlah kegiatan berlangsung semarak diselenggarakan, salah satunya adalah “Jambore Perpustakaan ke-3 dan Indonesia Mendongeng 2014”. Kegiatan yang dimotori oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melalui Kantor Perpustakaan Daerah (Perpusda) Tangsel ini, berlangsung selama dua hari berturut-turut, 19 – 20 November 2014 di halaman Kantor Pemkot Tangsel di Kecamatan Pamulang, dan mengusung tema “Mewujudkan Karakter Kota Tangerang Selatang Menuju Masyarakat yang Madani”.

Menurut Kepala Kantor Perpusda Tangsel, Dr Chaerudin MM MSi PhD, pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut ini, selain untuk memperingati HUT ke-6 Tangsel, juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kegemaran membaca di kalangan masyarakat. “Saya percaya suatu negara akan maju dan modern serta sejahtera jika masyaraatnya memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik. Salah satu upaya meningkatkan pendidikan yakni dengan meningkatkan gemar membaca. Dan, Jambore Perpustakaan merupakan salah satu wadah untuk gemar membaca. Mendongeng juga merupakan salah satu teknik untuk meningkatkan minat baca, khususnya untuk anak-anak Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan,” ujarnya.

[caption id="attachment_376672" align="aligncenter" width="567" caption="Walikota Tangsel ketika menyampaikan sambutan sekaligus membuka Jambore Perpustakaan ke-3 dan Indonesia Mendongeng 2014, Rabu, 19 November 2014. (Foto: Gapey Sandy)"]

14164372801219772828
14164372801219772828
[/caption]

Chaerudin percaya, salah satu upaya untuk meningkatkan kegemaran membaca di kalangan masyarakat adalah dengan menyampaikan cerita-cerita yang penuh hikmah, melalui dongeng. “Insya Allah, dengan meningkatnya minat baca, ditambah lagi dengan para guru dan orangtua yang selalu menyampaikan dongeng kepada putra-putrinya, maka mutu pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM) juga otomatis akan lebih baik. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Tangsel melalui Kantor Perpusda Tangsel ikut mendorong peningkatan pendidikan di Kota Tangsel lewat “Jambore Perpustakaan ke-3 dan Indonesia Mendongeng”. Pada akhirnya, semua itu akan menjadikan generasi muda di Tangsel menjadi generasi penerus bangsa yang kreatif, mandiri, inovatif, dan berani menghadapi tantangan masa depan, dengan sikap yang optimis dan realistis. Dengan demikian, maka proses pembangunan di kota Tangsel juga akan lebih cepat mencapai sasaran,” urai Chaerudin lagi.

Tak ketinggalan, Chaerudin menyinggung tentang rencana pembangunan Gedung Perpusda Tangsel sekaligus fasilitas kantornya. Maklum, rencana ini sudah santer terdengar sejak 2013 lalu, meskipun pada kenyataannya hingga detik ini rencana tersebut belum kunjung terwujud. Imbasnya, saat ini antara Gedung Perpusda Tangsel dan Kantor Perpusda Tangsel, saling terpisah jarak. Perpusda Tangsel berlokasi di Jalan Raya Siliwangi, sementara Kantor Perpusda Tangsel berada di kawasan BSD City. Kedua gedung operasional ini, sama-sama masih berstatus sewa kontrak. “Mohon izin dengan hormat kepada Ibu Walikota, kiranya pada tahun 2015, dapat melanjutkan pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kota Tangsel yang Detail Engineering Design (DED) kini sedang dalam proses. Sehingga pada 2015 nanti, insya Allah kita memiliki gedung perpustakaan dan kantor perpustakaan tersebut,” desak Chaerudin yang ditujukan kepada Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany.

[caption id="attachment_376673" align="aligncenter" width="567" caption="Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany tengah mendongeng di hadapan anak-anak. Turut mendamping, Kepala Kantor Perpusda Tangsel Chaerudin (duduk, nomor dua dari kanan). (Foto: Gapey Sandy)"]

14164373281332207338
14164373281332207338
[/caption]

Curhat Airin, Janji Airin

Sementara itu, dalam sambutan sekaligus membuka secara resmi “Jambore Perpustakaan ke-3 dan Indonesia Mendongeng 2014”, Walikota Airin Rachmi Diany menyatakan kembali kepedulian dan komitmennya untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas perpustakaan dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di seantero wilayah Tangsel. “Saya tidak perlu panjang lebar berbicara, tetapi pada intinya saya akan terus mendukung dan memiliki komitmen untuk terus bagaimana meningkatkan tidak hanya kuantitas, tapi juga kualitas Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan perpustakaan-perpustakaan yang ada di Tangsel,” tegas Airin yang terlahir di Kabupaten Banjar, 28 Agustus 1976 ini.

Terkait ‘desakan’ agar pemerintahannya segera merealisasikan rencana pembangunan Gedung dan Kantor Perpusda Tangsel, Airin menyampaikan harapan agar kelak pada 2015 atau 2016, pembangunan tersebut dapat direalisasikan. Proses dan pentahapan menuju pembangunan tersebut, kini masih terus dibahas secara matang.

[caption id="attachment_376674" align="aligncenter" width="567" caption="Penampilan pelawak Narji Cagur mampu menghibur anak-anak dan hadirin. Narji adalah salah seorang warga asli Kota Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)"]

1416437416761156414
1416437416761156414
[/caption]

“Kemarin sore, dari Dinas Tata Kota baru akan mempresentasikan DED dari Kantor Perputakaan Daerah Kota Tangsel. Insya Allah, mudah-mudahan, pada tahun 2015, atau 2016, kita akan membangun Kantor Perpustakaan Tingkat Kota Tangsel sebagai pusat untuk induk dari perpustakaan maupun TBM yang ada di Kota Tangsel. Mudah-mudahan ini menjadi sebuah fasilitas yang baik, dan insya Allah kita pun juga akan turunkan di kantor-kantor kecamatan ada Kantor Perpustakaan. Ini pun juga sebagai sebuah rangkaian pembinaan, dan mendekatkan diri kepada masyarakat untuk pelayanan bidang perpustakaan. Harapan saya, tentunya perpustakaan tidak lagi menjadi perpustakaan seperti zaman dulu, tetapi harus terus beradaptasi, harus terus berinovasi sehingga bisa disenangi oleh masyarakat. Di kota-kota yang sudah maju, Kantor Perpustakaan adalah tempat, wadah bertemu masyarakat melakukan aktivitas. Ini yang harus dicontoh oleh kita. Jadi bagaimana Kantor Perpustakaan harus meng-create atau menciptakan, harus melakukan inovasi, agar seluruh masyarakat Kota Tangsel mau datang ke perpustakaan. Perpustakaan tidak hanya menyediakan buku-buku saja, tapi ada event-event dalam rangka menarik minat baca masyarakat,” harap Airin yang merupakan lulusan tahun 2005 dari Universitas Padjajaran Bandung, untuk Magister Hukum (MH) pada Program Studi Ilmu Hukum Bisnis ini.

Dalam kesempatan yang sama, Airin kembali menegaskan tentang tema yang tengah diusung Kota Tangsel dalam memperingati hari jadi ke-6, yaitu CMORE Festival 2014. Menurut ibu beranak dua ini, CMORE memiliki dua makna. “Pertama, CMORE adalah melihat lebih dekat dan lebih luas lagi Kota Tangsel. Kedua, CMORE juga dapat diartikan sebagai singkatan dari Cerdas Modern, dan Relijius. Tangsel sebagai Rumah Kita Bersama, ada suasana keguyuban, kegotong-royongan, inilah yang harus terus dipelihara. Kita sekarang sudah termasuk menjadi Kota Metropolitan di Indonesia. Tetapi jangan lupa agar kita jangan menjadi identitas diri kita masing-masing, individu sendiri-sendiri tidak kenal tetangga, tetapi rasa keguyuban, rasa kegotong-royongan, rasa kekeluargaan harus ada di Kota Tangsel. Pembangunan dan penataan di Kota Tangsel tidak hanya menjadi tanggung-jawab Pemerintah saja, tetapi juga harus menjadi tanggung-jawab para pemangku kepentingan yang ada di Kota Tangsel, ada pihak swasta pebisnis, akademisi, dan juga ada masyarakat komunitas yaitu dalam rangka partisipasi aktif warga masyarakat,” seru istri dari Tubagus Chaeri Wardana (TCW) ini.

[caption id="attachment_376675" align="aligncenter" width="567" caption="Bhakti Haribowo, Kepala Sie Pembinaan pada Kantor Perpusda Tangsel tengah memantau stand Perpustakaan Sekolah dan TBM. (Foto: Gapey Sandy)"]

14164374521451130242
14164374521451130242
[/caption]

Uniknya, pada penghujung sambutannya, Airin seolah hendak menyampaikan curahan hati (curhat) atas kegalauan batin dan perasaan kewanitaannya, terkait prahara hukum yang tengah membelit suami dan kakak iparnya, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Berawal dari schedule acara Jambore Perpustakaan ke-3 dan Indonesia Mendongeng 2014 yang mengharuskan Airin menyampaikan dongeng secara langsung di hadapan anak-anak, ternyata, justru melalui putri bungsunya, Ratu Ghefira Marhamah Wardana, yang akrab disapa Ghefira, Airin dipilihkan untuk membacakan buku cerita berjudul “Keajaiban Sabar”. Spontan, Airin mengatakan, seolah Ghefira memahami bahwa sang ibunda, yang kebetulan menjabat sebagai Walikota Tangsel ini memang harus selalu bertindak dengan penuh kesabaran, atas segala persoalan yang tengah dihadapi.

“Pada kesempatan ini, saya, Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangsel, dan Ketua Forum Pemuda Pelopor ingin terus menciptakan dan membuat anak-anak senang untuk membaca. Bagaimana anak-anak kembali bisa membaca, baik membaca secara buku langsung, maupun juga sekarang dengan teknologi yang sangat tinggi, sehingga mereka tidak terlalu dimanja oleh menonton televisi. Salah satu yang mungkin untuk bisa menjadi daya tarik anak-anak kita untuk mau membaca adalah dengan mendongeng. Termasuk, saya ditantang untuk mendongeng. Tadi pagi, sebelum anak saya yang kecil, Ghefira berangkat ke sekolah, saya tanya: “Adek, ibu disuruh baca dongengdi depan anak-anak di kantor ibu. Ibu musti pilih baca buku yang mana?” Anak saya melihat-lihat sejumlah buku cerita yang ada, dan ternyata dia memilih buku cerita yang berjudul “Keajaiban Sabar”. Saya langsung tersadar, apakah anak saya tahu, bahwa saya memang harus sabar selama ini? Jadi, mohon maaf, kalau nanti pun saya membaca dongeng, anak-anak mendengarkan atau tidak, tetapi pada intinya mudah-mudahan buku cerita pilihan anak saya, sesuai dengan apa yang saya sedang alami saat ini. Insya Allah, mudah-mudahan anak-anak pun bisa memahami, mencerna, dan mengerti apa makna cerita dongeng tentang “Keajaiban sabar” yang saya bacakan,” urai Airin dengan mimik wajah dan pembawaan yang tetap berusaha tegar.

[caption id="attachment_376676" align="aligncenter" width="567" caption="Dwi Atmawati, pengelola TBM Saraswati memamerkan kerajinan tangan menggunakan metode Kokoru yang kreatif, berdaya guna, dan mempesona. (Foto: Gapey Sandy)"]

1416437573387541621
1416437573387541621
[/caption]

Kreativitas Taman Bacaan Masyarakat

Selain diisi dengan penampilan Walikota Airin yang menyampaikan dongeng dengan membacakan buku cerita berjudul “Keajaiban Sabar”, pelaksanaan kegiatan ini juga dimeriahkan pula dengan atraksi dongeng oleh Kak Kusumo, Lomba Mewarnai Gambar Tingkat TK dan PAUD se-Kota Tangsel, Lomba Stand Perpustakaan dan TBM, Lomba Presentasi Petugas Perpustakaan Sekolah dan TBM se-Kota Tangsel, acara lawak dan hiburan bersama Narji ‘Cagur’, Pelatihan Teknik Mendongeng oleh Kak Awam Prakoso, dan masih banyak lagi, termasuk penampilan stand sejumlah Perpustakaan Sekolah seperti SMPN 4 Pamulang, SMPN 8 Puspiptek Serpong, SMAN 6, SMAN 7, MTsN Pamulang, SMAN 3, dan SMA Taruna Mandiri di Pamulang Dua.

Di Kota Tangsel sendiri, jumlah TBM kini tercatat ada sebanyak 62 unit, dan tergabung dalam satu wadah komunitas yang dinamakan MAGMA atau Masyarakat Gemar Membaca, dan diketuai oleh Herlina Mustikasari Mohammad. Kerja komunitas MAGMA ini, menjadi program kerja andalan Airin, bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai Walikota Tangsel periode 2011-2016. Meski demikian, tidak semua TBM hadir dan berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan ini dikarenakan berbagai alasan dan kesibukan.

[caption id="attachment_376677" align="aligncenter" width="376" caption="Sri Musriah, pengelola TBM Roudlotul Ilmi memperlihat sejumlah kerajinan tangan yang dibuat ibu-ibu di kelompok TBM-nya. Ada rangkaian bunga Mawar dari tas plastik kresek. (Foto: Gapey Sandy)"]

1416437620548755929
1416437620548755929
[/caption]

Diantara TBM yang membuka stand pameran misalnya, TBM Mawar (Kecamatan Ciputat) pimpinan Citta Purnawati yang selain menampilkan beraneka koleksi buku, juga memamerkan hasil kerajinan tangan ibu-ibu yang tergabung didalamnya, berupa sulam smok berwujud sarung bantal, sulam pita, dan tas berbahan kain batik. Ada pula TBM Saraswati (Kecamatan Setu) pimpinan Dwi Atmawati, yang diantaranya memamerkan kehandalannya dalam membuat berbagai karya rupa kreatif melalui metode lipatan-lipatan kertas ala Kokoru. Sedangkan TBM Jendela Ilmu (Kecamatan Pamulang) pimpinan Renny Muplihah juga tak hanya memamerkan koleksi buku-bukunya, tapi juga memamerkan kebolehannya dalam membuat dompet, tempat tissue, dan tas yang terbuat dari limbah sachet minuman kopi.

Sementara TBM Amanah Permata (Kecamatan Setu) pimpinan Ria Anggraini, memperlihatkan berbagai kerajinan tangan, diantaranya berupa bros, taplak meja, dan cempal dari kain perca, asesoris dari motte dan lainnya, yang selama ini diciptakan dan dikreasikan oleh para ibu-ibu yang tergabung didalam TBM. Ada juga TBM Roudlotul Ilmi (Kecamatan Setu) pimpinan Sri Musriah, yang unjuk kebolehan dengan membuat rangkaian buket bunga mawar dari bahan dasar tas plastik kresek, topi dari kertas koran bekas, bros dan permainan edukatif dari kain flanel.

[caption id="attachment_376678" align="aligncenter" width="567" caption="Turut memeriahkan, kelompok ibu-ibu dari seluruh Kelurahan yang ada di Kota Tangsel, menampilkan berbagai kuliner khas wilayah lokal. (Foto: Gapey Sandy)"]

1416437681647161818
1416437681647161818
[/caption]

Sungguh, dari Taman Bacaan Masyarakat yang dikelola oleh para relawan---umumnya kaum ibu---ini, banyak sekali kegiatan positif dan kreatif yang telah terlaksana. Kegiatan yang tidak hanya melulu tentang buku saja, tapi juga beraneka aktivitas kreatif yang akhirnya dapat menghasilkan sesuatu produk untuk kemudian laku untuk dipasarkan. Semoga Walikota Airin tetap berkomitmen tinggi untuk membina perpustakaan dan TBM yang ada ini, meski harus disisipi curahan hati atas kegalauan dan kepiluan hati terkait persoalan hidup yang tengah melanda keluarga besarnya. Tak mengapalah ...


Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun