Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Diskon Menginap untuk Kompasianer di Wisma Kompas Gramedia

25 Januari 2015   17:48 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_393141" align="aligncenter" width="540" caption="Ruangan Wisma Cendana. (Foto: wismakompasgramedia.com)"]

14221571811084386083
14221571811084386083
[/caption]

Ayi menuturkan, Wisma KG memiliki perluasan dan pembenahan fisik yang berlangsung tahap demi tahap. “Menurut informasi yang saya terima dari para senior, Guest House atau Wisma KG - Pacet ini, usianya sama dengan usia Koran Kompas itu sendiri. Kompas didirikan oleh Jakob Oetama dan mendiang P.K.Ojong pada 28 Juni 1965. Awalnya, hanya ada satu guest house yaitu Rumah “A” yang kini diubah menjadi lokasi kantor manajemen wisma. Dulu, Rumah “A” ini yang menjadi lokasi peristirahatan, atau tempat menginapnya Pak Jakob Oetama dan mendiang Pak P.K. Ojong. Adapun bungalow yang sudah lama berdiri, adalah yang kini menjadi Wisma Cendana, dan Wisma Damar. Waktu itu, bungalow yang ada tidak diperuntukkan bagi umum, hanya khusus bagi karyawan Koran Kompas dari Jakarta yang menginap atau beristirahat di sini,” urainya.

Adapun ekspansi yang dilakukan oleh Wisma KG ini, imbuhnya lagi, mulai sejak tahun ’90-an, dengan memindah-tangankan kepemilikan sejumlah vila dan rumah-rumah pribadi yang ada di lingkungan sekitar. “Misalnya, yang kini menjadi Wisma Gaharu, dulunya adalah vila milik dari salah satu perusahaan penyedap rasa terkenal,” ungkap Ayi.

[caption id="attachment_393143" align="aligncenter" width="567" caption="Aula yang tenga disewa untuk pesta resepsi pernikahan. (Foto: Gapey Sandy)"]

14221572401135646428
14221572401135646428
[/caption]

[caption id="attachment_393144" align="aligncenter" width="567" caption="Mempelai pengantin dan keluarga berfoto. (Foto: Gapey Sandy)"]

1422157278737777488
1422157278737777488
[/caption]

Tarif Diskon untuk Kompasianer

Ayi menuturkan, hingga bulan Februari 2015 ini, pihaknya memberikan potongan harga khusus sebesar 30 persen, bagi pemegang Kartu KG Value Card. Penulis menikmati program diskon untuk relasi KG ini dengan menyodorkan Gramedia Member Card, yang diperoleh ketika suatu kali berbelanja buku di Toko Buku Gramedia, Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan.

“Tetapi, untuk karyawan seluruh unit KG, kami siapkan diskon 50 persen, atau dikenakan pembayaran separuh dari tarif yang tercantum. Caranya mudah, tinggal memperlihatkan kartu identitas saja. Sedangkan untuk relasi KG, juga kami tengah menggelar program diskon 30 persen, termasuk untuk Kompasianer yang memiliki Kompasiana Community Card (KCC). Karena di KCC itu ada tulisan KG Kompas Gramedia, maka saya jamin, dengan menunjukkan kartunya yang bergambar logo Burung Kriko itu, para Kompasianaer akan kami berikan diskon 30 persen untuk menginap dengan maksimal adalah dua unit guest house di sini,” ujar Ayi berpromosi.

Sekadar informasi, untuk membuat dan mendapatkan Kompasiana Community Card (KCC), silakan klik di sini.

[caption id="attachment_393145" align="aligncenter" width="567" caption="Wisma Jati yang sejuk, nyaman, dan asri. (Foto: Gapey Sandy)"]

14221573261446578779
14221573261446578779
[/caption]

[caption id="attachment_393146" align="aligncenter" width="567" caption="Hiburan berkuda cukup banyak diminati tamu. (Foto: Gapey Sandy)"]

1422157372868632272
1422157372868632272
[/caption]

Selain menikmati suasana ‘hijau’, sejuk, nyaman, dan asri pegunungan, kata Ayi, para tamu juga dapat mempergunakan fasilitas One Day Tour yang menarik. “Saya sempat menyelenggarakan program One DayTour bagi tamu-tamu yang menginap di Wisma KG ini. Tujuannya mendatangi tiga lokasi obyek wisata yaitu yang favorit adalah Istana Presiden di Cipanas, Taman Bunga Nusantara, dan Perkebunan Teh atau tea walk di Maleber. Tetapi akhirnya, kondisi tea walk di sana kondisinya kurang bagus, karena perlahan-lahan sudah berubah menjadi perkebunan sayur-mayur. Sedangkan kunjungan ke Taman Bunga Nusantara juga sudah kurang menjadi favorit lagi,” kisah Ayi.

Akhirnya kini, imbuh Ayi, yang masih dipertahankan untuk program One Day Tour ini adalah kunjungan ke Istana Presiden di Cipanas saja. “Di sana banyak yang bisa dikunjungi, mulai dari Ruang Utama dari mulai ruang tamu, ruang makan, dan melihat furniture, juga lukisan sejak zaman Bung Karno dulu, yang sangat bersejarah. Ada juga lukisan yang dinamakan Lukisan Jalan Seribu Pandang yang sangat unik, meski hanya bergambarkan sawah dan jalanan saja. Dari Ruang Utama, kita diajak ke ruang kerja, ruang tidur Presiden, tapi hanya bisa melihat dari luarnya saja. Lalu ke kolam pemandian air panas yang berada di dalam ruangan, dan kita boleh mandi di situ. Ada juga Rumah Bentol yang merupakan kantor Bung Karno, dimana kita bisa melihat alat tulis yang masih asli. Lalu ke Taman Tanaman Hias dan Herbalia, sebagai tempat atau fasilitas kunjungan baru di Istana Cipanas yang merupakan ide atau gagasan Ibu Ani Yudhoyono. Dan terakhir, kita diajak berkunjung ke ruang souvenir. Untuk semua kunjungan itu, biasanya hanya memakan waktu sekitar dua jam. Istana Presiden di Cipanas sendiri, mulai dibuka untuk umum pada jam 09.00 – 14.00 wib hari, pada setiap Senin – Jumat. Tapi, sebenarnya hari Sabtu – Minggu bisa diusahakan untuk mengadakan kunjungan, tetapi apabila pas ada kegiatan kenegaraan di Istana Cipanas, maka layanan kunjungan umum akan ditutup. Adapun pengajuan kunjungan tour ke Istana Presiden di Cipanas ini adalah minimal tiga hari sebelumnya,” urai Ayi sembari menekankan prosedural teknis.

Untuk memenuhi keingintahuan mengenai daya pikat wisata sejarah yang ditawarkan Istana Presiden di Cipanas, silakan kunjungi tulisan Kompasianer Yoen Aulina Casym yang sempat beranjangsana dan menikmati berbagai keindahan eksentrik istana. Klik di sini.

[caption id="attachment_393147" align="aligncenter" width="567" caption="Papan nama Resto Bakmi Jowo Asli Gunung Kidul yang bersebelahan dan menjadi satu dengan Wisma KG - Pacet. (Foto: Gapey Sandy)"]

1422157424818434788
1422157424818434788
[/caption]

[caption id="attachment_393148" align="aligncenter" width="567" caption="Gerobak Bakmi Jowo Asli Gunung Kidul. Kuliner yang disajikan di restgo ini kerapkali diundang juga untuk turut mengisi sajian menu yang disuguhkan oleh bagian rumah tangga Istana Presiden di Cipanas untuk berbagai acara kenegaraan bagi para tamu penting. (Foto: Gapey Sandy)"]

1422157459688554362
1422157459688554362
[/caption]

Selain Wisma KG – Pacet yang memiliki panorama pegunungan, sebenarnya masih ada satu lagi wisma yang dapat dikunjungi siapa saja, termasuk Kompasianer, dengan layanan dan fasilitas yang hampir sama. Yaitu, Wisma KG – Karang Bolong, yang berlokasi di Jalan Raya Pantai Carita Km 144, Karang Bolong, Anyer, Propinsi Banten. Sesuai lokasinya, Wisma KG – Karang Bolong menawarkan panorama pantai, deburan ombak yang sesekali menerpa batu karang, kicau burung laut yang saling bersahutan, desah nyiur melambai dihembus angin laut, dan keindahan garis pantai berpasir menawan lainnya. “Untuk para Kompasianer yang akan menginap dan menikmati suasana pantai di Wisma KG – Karang Bolong, harap sebelumnya mengonfirmasi ke pihak kami terlebih dahulu, untuk memperoleh potongan harga khusus dengan mempergunakan KCC-nya,” pesan Ayi sembari menambahkan bahwa berbagai informasi lebih dalam mengenai Wisma KG, baik yang ada di Pacet maupun Karang Bolong, dapat diperoleh melalui situs www.wismakompasgramedia.com.

Pada situs tersebut, menarik juga melihat penamaan ruangan-ruangan yang ada di Wisma KG – Karang Bolong, Anyer, karena dinamakan sama seperti berbagai media cetak yang diterbitkan oleh KG, seperti Tiara, Bobo, Hai, Citra, dan Nova.

[caption id="attachment_393149" align="aligncenter" width="567" caption="Bakmi Jowo Asli Gunung Kidul ini kerapkali menjadi kuliner unggulan yang dipesan dan disajikan oleh bagian rumah tangga Istana Presiden di Cipanas. Aku makan dulu yaaaa, teman-teman. Kapan Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) menggerebek ke sini. (Foto: Gapey Sandy) "]

1422157582661080410
1422157582661080410
[/caption]

[caption id="attachment_393150" align="aligncenter" width="567" caption="Wedang Ronde yang hangat menggoda. Aku pesan duluan yaaaaa. (Foto: Gapey Sandy)"]

1422157617491458430
1422157617491458430
[/caption]

Haddeeuuuhhhh… rasanya, pingin bingits menikmati keindahan panorama pantai di Wisma KG – Karang Bolong, Anyer, Banten itu. Aaahhh … kalau saja ada Kompasianer yang mengajak berlibur ke sana, boleh dong ikuuuttttttt … ditunggu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun