Perbaikan jalan yang cuma beberapa meter itu pun sepertinya tidak serius, hanya ditimpa dengan pasir dan semen tanpa tulang dan batu koral. Warga memerkirakan, dalam satu minggu --apalagi kalau hujan-- pasti rusak lagi, apalagi saluran air di sekitar jalan tersebut mampat.
Selain jalan yang rusak, kompleks Taman Royal, khususnya di Puri Dewata Indah, juga banjir, terutama jika hujan lebat. Selasa pekan lalu, kompleks Puri Dewata banjir dan air masuk ke rumah warga.
Penyebab banjir selain curah hujan yang tinggi, saluran air juga tidak tertata dengan baik. Warga sendiri tampaknya juga kurang kompak dalam menjaga lingkungan. Menurut warga setempat, ada tetangganya yang sengaja membendung saluran air (got) dengan bak sampah.
Sampai sedemikian jauh pihak pengembang Taman Royal belum menyerahkan fasos fasumnya kepada Pemkot Tangerang. Jika belum diserahkan ke Pemkot, maka kerusakan jalan dan sebagainya masih menjadi tanggung jawab pengembang.
Dalam melayani penghuni, pengembang tampaknya kurang profesional. Ada warga Taman Royal yang sudah melunasi rumah, namun sertifikat rumah tak kunjung selesai hingga lebih dari 10 tahun.
Banyak warga yang menyayangkan manajemen pengembang Taman Royal yang sepertinya tak serius menangani proyek-proyeknya, padahal lokasi Taman Royal sangat strategis.
Taman Royal juga bertetangga dengan Hotel Allium, hotel bintang empat di pusat Kota Tangerang yang lokasinya berada di Jalan Benteng Betawi. Menuju ke Bandara Soekarno-Hatta dari Taman Royal menggunakan kendaraan pribadi hanya membutuhkan waktu 40 menit tanpa melewati jalan tol.
Pengembang yang sama juga sedang membangun apartemen bersebelahan dengan Terminal Poris Plawad yang nantinya menyambung ke Stasiun Batuceper. Tapi, pembangunan apartemen ini terhenti di tengah jalan.
Tak cuma itu, pengembang ini juga sedang membangun pasar modern dan kios-kiosnya lebih dari tiga tahun lalu dipasarkan ke publik. Tapi, lagi-lagi pembangunannya mangkrak, terkatung-katung, padahal ada beberapa pembeli yang sudah melunasi kios di pasar tersebut.
Pihak pengembang sendiri memang serba repot dan dilematis. Untuk menyerahkan perumahannya ke Pemkot harus memenuhi berbagai persyaratan yang tidak mudah, antara lain pengembang harus menyiapkan fasum-fasos, seperti areal pemakaman, areal tempat ibadah dan sejenisnya. Masjid memang banyak berdiri di Kompleks Taman Royal tapi ini berkat usaha sendiri warga dan tak satu pun gereja di kompleks itu.