Mohon tunggu...
Gan Pradana
Gan Pradana Mohon Tunggu... Dosen - Hobi menulis dan berminat di dunia politik

Saya orang Indonesia yang mencoba menjadi warga negara yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan, Demo Kreatif Lawan Pengembang Nakal

15 April 2018   18:27 Diperbarui: 16 April 2018   10:56 2744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANYAK cara kreatif untuk menyalurkan unek-unek. Pada hari Minggu (15/4/2018) warga Perumahan Taman Royal 1 dan 3 Tangerang melakukan aksi demonstrasi dengan cara menanam pohon pisang di tengah jalan.

Ratusan warga perumahan itu sejak pagi hingga siang keluar rumah dan berkeliling kompleks melintas jalan utama membawa spanduk bernada protes. Intinya, mereka kesal dengan pengembang Taman Royal 1 dan 3, juga Kompkleks Puri Dewata Indah yang cuma mengobral janji akan memperbaiki jalan kompleks yang rusak parah.

Namun, sampai sekarang janji itu praktis tidak pernah ditepati. Lubang menganga tetap menghiasi jalan utama di kompleks itu. Kalau hujan, menurut warga setempat, mirip kubangan kerbau.

Rencana aksi damai itu sudah diviralkan oleh warga Taman Royal dan Puri Dewata Indah (kompleks lama) sejak Kamis pekan lalu lewat grup Whatapp (WA). Karena itu sejak pukul 07.00 warga sudah berkumpul di ujung kompleks. Padahal aksi demo baru dimulai, sesuai dengan undangan, pukul 09.00.

Rupanya warga Taman Royal sudah tidak sabar. Layaknya demo politik di Jakarta, para warga melengkapi aksinya dengan mobil komando dan empat TOA. Mereka berorasi agar pengembang segera memperbaiki jalan-jalan yang rusak.

Lho, kok, menanam pohon pisang di tengah jalan? Daryanto, penghuni Perumahan Taman Royal yang dalam aksi ini bertindak sebagai koordinator menjelaskan aksi menanam pohon pisang di jalan rusak sebagai bentuk protes warga kepada pengembang atas rusaknya fasilitas umum (fasum) berupa jalan di Taman Royal 1 dan 3.

Kerusakan jalan itu, disebut Daryanto, sudah berlangsung bertahun-tahun. "Penanaman pohon pisang juga sebagai penanda bagi para pengguna jalan untuk berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan," kata Daryanto sebagaimana dikutip Banten Pos.

Aksi menanam pisang sebagai bentuk protes, menurut Daryanto, dilakukan warga lantaran, ya itu tadi, pihak pengembang tidak memiliki itikad untuk segera memperbaiki jalan yang rusak. Selama bertahun-tahun aktivitas warga terganggu lantaran jalan rusak.

Daryanto mejelaskan pada awal Maret lalu, sudah dilakukan mediasi antara warga dan pengembang. Warga menuntut pengembang memperbaiki jalan yang rusak sepanjang 5 Km di Perumahan Taman Royal 1 dan 3.

Dalam mediasi itu pengembang berjanji untuk memperbaiki jalan mulai 1 April 2018. Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda jalan rusak akan diperbaiki.

Sabtu (14 April) pihak pengembang memang sudah berusaha memperbaiki jalan di ujung kompleks. Namun, perbaikan itu tampaknya hanya "seremonial" untuk mengesankan bahwa pengembang telah memenuhi permintaan warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun