Dalam rangka itu, PSI membuat program donasi dengan menerbitkan "Karti Sakti". Kartu ini dibagi menjadi enam jenis, mulai dari jenis Classic yang bernilai Rp 25.000 per tahun hingga VVIP yang berdonasi Rp 1.000.000.000 per tahun.
Kartu Sakti ala PSI ini bisa difungsikan sebagai e-money. "Kartu ini bisa dipakai naik bus Transjakarta, bayar tol, belanja di mini market, dan lain-lain," kata Grace.
Bukan cuma itu ternyata. Berdonasi ke PSI, para anggota otomatis menjadi "pemegang saham" dan bisa menentukan (bersuara) untuk mengusulkan calon presiden dan wakil presiden yang nantinya bakal diusung PSI.
Kok jadi promosi ya? Tak apalah, sebab saya dan mungkin Anda sudah jijik mendengar dan melihat praktik mahar politik yang dilakukan aktor-aktor politik yang sesungguhnya adalah calo politik dan doyan main palak.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H