Mohon tunggu...
Gan Pradana
Gan Pradana Mohon Tunggu... Dosen - Hobi menulis dan berminat di dunia politik

Saya orang Indonesia yang mencoba menjadi warga negara yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pasca Pesta 412 "Kita Indonesia"

5 Desember 2016   16:04 Diperbarui: 5 Desember 2016   16:13 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasa (ya, sudahlah), di luar sana rupanya masih ada kelompok intoleran, yang “gerah” melihat Indonesia bersatu dalam kebhinekaan, lalu menyebarluaskan berita (tulisan dan foto) unyu-unyu dan info lucu-lucu lewat media sosial, seperti ini:

  • Aksi 412 diongkosi taipan dan pengusung Ahok? Tak apa. Tak ada yang salah. Itu hak politik. Maka tak perlu ditutupi.
  • Car free day adalah sarana untuk umum melaksanakan olah raga dan rekreasi, bukan ajang politik bayaran. Dari warga Jakarta.
  • Fitnah kepada Metro TV yang seolah-olah memberitakan massa aksi “Kita Indonesia” mencapai 100 juta orang.
  • Parade Kita Indonesia. Parade Kebudayaan Indonesia. Parade Kebhinekaan Indonesia. Parade Kebangsaan Indonesia. Disingkat PKI. Gak pada sadarkah?
  • Taipan di atas balkon, rakyat di bawah jalan raya parade 412.
  • Gak percaya ini kadernya! Pasti peserta nasi adem bayaran, kan? Gak percaya? Begini mau jadi to be Indonesia? (Catatan saya: kata-kata di atas untuk melengkapi salah seorang peserta yang (maaf) seolah-olah sedang pipis di tepi jalan).
  • Aksi tandingan 212 pada Minggu 4 Desember 2016 ternyata disiapkan uang bayaran oleh sponsor 500 ribu per orang bagi yang hadir. Sebarkan biar kebusukan dan kecurangan orang-orang kafir terbongkar.
  • Berita-berita yang dimuat media online pun meramaikan pasca-acara 412, seperti: Banyak bendera partai, pelaksanaan aksi “Kita Indonesia” dinilai langgar pergub.
  • Dikasih uang capek Rp 100 ribu, peserta aksi 412 bingung ditanya harapannya.

Beruntung panitia yang tergabung dalam Aliansi Kebangsaan Indonesia tenang menghadapi berita-berita dan info miring nan-“kocak” tersebut.

Martin Manurung, salah seorang anggota panitia di akun Twitter-nya Cuma berkomentar: “Untuk setiap kritik, kami ucapkan terima kasih. Juga untuk setiap tuduhan dan fitnah, terima kasih. Kami senang atas semua perhatiannya bagi “Kita Indonesia.”[]  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun