Kalau saya jadi Ahok, saya akan rem mulut saya. Saya akan puja puji pejabat atau pihak-pihak yang mungkin bisa membantu saya memenangkan pilkada. Saya akan puja-puji pemimpin ormas keagamaan yang doyan bawa fentungan (ya fentungan) dan berdaster putih saat berdemo. Saya akan beri penghargaan karena ormas inilah satu-satunya organisasi pembela agama paling wahid sedunia.
Alamak! Ahok nggak kapok-kapok berpidato di depan warga bahwa ia tetap akan menggusur permukiman kumuh di pinggir kali, “tapi nanti kalau rumah susun sudah selesai dibangun.”
Ah, apa pula ini? Klotokan ya klotokan, tapi rahasia ini jangan disebarluaskan, dong. Masa sih Anda bilang: “Jangan pilih saya jika ada calon gubernur lain yang lebih baik daripada saya.”
Ini pilkada Koh Ahok! Pakai strategi, dong. Berpura-pura sedikitlah. Kalau perlu bohonglah sementara menjelang pilkada. Kalau mau menang, kurangi aksi klotokan demi pencitraan. Jangan persulit tim sukses Anda.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H