Saat berjalan masuk ke dalam mobil, Paloh mengaku tak mengetahui penerimaan uang suap Rp200 juta Rio Capella dari Gatot Pujo dan Evy. Dia juga menilai kasus ini jauh dari kata politisasi. Paloh berharap kasus yang menyeret-nyeret partai besutannya itu segera berakhir.
Paloh terus berjalan masuk ke dalam mobil dengan pengawalan yang cukup ketat dari beberapa pengawal yang mengenakan kemeja batik.
Dia pun akhirnya meninggalkan markas antirasuah ini. Sedianya, Paloh baru akan diperiksa pada Senin 26 Oktober 2015 kemarin. Namun, dirinya meminta diperiksa malam ini, lantaran Senin berhalangan hadir.*
Sebelumnya, Okezone menulis berita berkait dengan Surya dengan judul seperti ini: “KPK Akan ‘Kuliti’ Surya Paloh soal Suap Bansos.”
Wow, seram sekali judulnya. Berita bersumber dari keterangan Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK, Johan Budi. Lead dan paragraf kedua berita tersebut sebagai berikut:
JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mencecar Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh soal dugaan suap penanganan perkara Bansos Pemprov Sumut di Kejaksaan Agung yang telah menjerat mantan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella. Paloh akan diperiksa sebagai saksi untuk Rio Capella.
"Pak Surya Paloh dimintai keterangan sebagai saksi untuk PRC (Patrice Rio Capella). Ada keterangan yang diperlukan dari Pak Surya Paloh," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Ketua KPK, Johan Budi SP di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (23/10/2015) malam.*
Saya tidak tahu mengapa media menulis peristiwa yang sama dengan sudut pandang yang berbeda? Mengapa pula ada media yang (maaf) nyinyir terhadap Surya Paloh seperti yang ditunjukkan Okezone dalam pemberitaannya? Muncul pertanyaan, siapa di belakang atau di balik Okezone? Apa motif portal berita itu?
Seorang teman bertanya, “Mas, berita-berita miring seperti itu bisa dituntut dan dihukum tidak?”
Saya tidak bisa menjawab. Siapa tahu Anda yang kebetulan membaca catatan ini bisa menjawab apa, mengapa dan bagaimananya.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H