2. Surya akan terus kooperatif dengan KPK jika sewaktu-waktu KPK memanggilnya kembali sebagai saksi.
3. Surya memaklumi dan menganggap wajar jika penyidik KPK dan masyarakat curiga suap yang diberikan Gatot kepada Rio untuk mempengaruhi agar Jaksa Agung Prasetyo menghentikan penyelidikan kasus dana bansos.
4. Surya mengatakan jika diperlukan, KPK dipersilakan melakukan rekonstruksi ulang pertemuannya dengan Gatot Pujo. Supaya masyarakat bisa tahu dengan sejelas-jelasnya, ia siap jika rekonstruksi itu disiarkan di televisi secara live.
Pagi ini saya coba membaca berita peristiwa pemeriksaan KPK atas Surya Paloh. Isinya beragam. Kompas.com menulis berita tersebut dengan judul: “Surya Paloh Sebut Tak Ada Kaitan Kasus Patrice dengan Jaksa Agung.”
Isinya seperti ini (saya kutip bagian atasnya saja):
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh meyakini kasus yang menjerat mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella tak ada kaitannya dengan Jaksa Agung HM Prasetyo.
"Tidak ada kaitannya dengan itu, dan saya pastikan itu," ujar Paloh di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (23/10/2015) malam, usai diperiksa sebagai saksi bagi terdakwa Patrice.
Paloh anggap wajar jika muncul kecurigaan penyidik KPK dan masyarakat jika suap yang diberikan kepada Patrice untuk mempengaruhi agar Prasetyo menghentikan penyelidikan kasus dana bansos di Kejaksaan Agung. Ia berharap penyidik dapat memilah keterangan saksi dan fakta yang ada untuk membuat suatu keputusan.
"Bisa melihat sejauh mana objektivitas kehadiran saya untuk memberikan keterangan dan penjelasan pada malam hari ini," kata Paloh.*
Detik.com menulis peristiwa Paloh dengan judul: Surya Paloh Tantang KPK Rekonstruksi Pertemuan di Kantor NasDem. Isinya sebagai berikut:
Jakarta - Ketua Umum NasDem Surya Paloh menantang KPK untuk merekonstruksi pertemuan antara dirinya, Gatot Pujo Nugroho, Wagub Tengku Erry Nuradi dan OC Kaligis di kantor NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat. Paloh menyebut, rekontruksi diperlukan agar kasus suap pengamanan perkara Bansos Sumut di Kejagung bisa terbuka jelas.
"Memang pertemuan itu jadi fokus dan saya pikir karena ini sudah memberikan penjelaskan dan bahkan saya menawarkan kalau masih perlu dirasakan ada hal yang lebih memperkuat boleh dijadwalkan ulang. Ini penting untuk memang sebuah transparansi, kalau diperlukan, kalau tidak ya tidak apa-apa," kata Paloh di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (23/10/2015).