Perjalanan ke atas sempat terhenti karena terhalang monyet berukuran besar yang terlihat sedang tidak bersahabat, beberapa turis asing ketakutan dan berpindah ke tangga satu lagi untuk melanjutkan perjalanan. Saya pun sempat terhenti sejenak dan menunggu sabar sampai monyet berpindah kesisi lain sambil beristirahat dan saya pun melanjutkan mendakian, hal kecil bisa membuat suasanan berkesan ya. selama pendakian sempat berhenti sejenak karena untuk menarik nafas, pas lihat kebelakang terlihat pungung patung dewa Murugan yang menghadap pemukiman seolah mengawasi aktifitas yang sedang terjadi.
Sesampainya di atas kami disambut dengan mulut Gua berukuran besar jalan masuk kedalam dan terdapat ruangan yang sangat besar yang diterangi lampu secukupnya suasana cukup lembab, sesakali tetesan air menetes dari atap gua, sambil berjalan kedalam terlihat beberapa warga lokal yang sedang beribadah, sampai bertemu lagi dengan anak tangga berikutnya, cukup sedikit trauma mengingat anak tangga yang baru saya naiki tapi ini tidak begitu tinggi kok, sesampainya diatas terdapat ruangan lagi dengan atap yang terbuka, sangat menakjubkan. tak henti-hentinya mulut saya menyebut kebesaran nama Tuhan.
Puas memandangi kondisi gua saya pun turun dan menemui dua teman saya lagi, oya mereka terlalu kecapean untuk ikut ke gua yang atapnya terbuka. turun memang lebih mudah dibandingkan naik. tidak terasa sudah sampai ke tempat terbuka lagi, istirahat sejenak dan kembali melanjutkan perjalanan lagi. Sungguh sebuah tempat wisata yang saya bilang wajib atau tidak ada salahnya untuk dikunjungi jika berada di Malaysia toh gratis, ongkos murah, lokasi yang tidak terlalu memakan waktu dan pengalaman baru yang tidak terlupakan selama di Gua, patung Dewa Murugan dan burung-burung itu juga pastinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H