Mohon tunggu...
Reza Gantina
Reza Gantina Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda yang sudah tidak begitu muda yang senang berbagi apapun yang dia ingin bagi, itu saja si.\r\noya punya blog yang kurang pembaca di gantinareza.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-jalan Gratis ke Batu Caves, Malaysia

28 Oktober 2012   06:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:18 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu saya sempat melihat postingan foto teman saya di facebook dengan latar belakang sebuah patung dewa Hindu berwarna emas yang sangat besar, saya pikir berlokasi di Thailand atau Myanmar, setelah mencari tahu ternyata di Malaysia dan Gratis. ketika ada kesempatan untuk berkunjung ke Malaysia lagi saya putuskan untuk mengunjunginya. Batu Caves adalah bukit batu kapur yang terdapat beberapa gua dan kuil yang berlokasi di distrik Gombak 13 kilometer dari utara Kuala lumpur, Malaysia. Dinamakan Batu Caves diambil dari sungai Batu atau Batu river, yang mengalir melalui bukit, Batu Caves juga merupakan sebuah nama dari Desa terdekat. Batu Caves adalah salah satu tempat peribadatan hindu yang populer di luar India. jika ingin tahu informasi lebih lengkap mengenai sejarah Batu Caves bisa klik disini. Untuk mencapai Batu Caves ini sangat mudah, Malaysia memang sudah dikenal dengan alat transportasinya yang sudah sangat baik, dari KL Sentral kita tinggal naik KTM Komuter mengantri di bagian tiketing Batu Caves dan membayar tiket kurang lebih sejumlah RM 1, murah kan? kita bertiga hanya membayar RM 3, KTM Komuter atau kita bilang saja Kereta ya, kondisinya sangat terawat bersih, semua lampu menyala baik, tiap gerbong terdapat layar tv menampilkan iklan yang silih berganti, sangat wah untuk tiket yang hanya RM 1. dan jalannya itu sangat halus, kita duduk mundur tapi tidak terasa pusing. Perjalanan ternyata tidak selama yang saya kira, sekitar 45 menit kereta sudah sampai di stasion Batu Caves, tidak perlu transit atau naik kendaraan lagi, keluar station sudah terlihat bukit kapur yang menjulang tinggi, memasuki area ini ternyata benar Gratis, tidak ada konter tiket di bagian pintu masuk.

Pertama masuk gerbang coba tengok ke belakang, terdapat patung Hanoman berukuran raksasa berwarna hijau terlihat sedang mengepalkan kedua tangannya di dadanya dengan wajah fokus kedepan posisi terjaga, agak sedikit berbeda dengan hanoman yang saya tahu berwarna putih.

Jalan beberapa meter kedepan sudah tampak patung Hindu emas berukuran besar yang diketahui ternyata bernama patung Dewa Murugan, sebuah patung Murugan tertinggi di dunia, sebuah patung dewa Hindu, terbuat dari 1550 meter kubik beton, 250 ton baja bar dan 300 liter cat emas yang didatangkan dari tetangga Thailand. didepannya terdapat pelataran luas yang disambut dengan burung merpati yang berterbangan dan sesekali mendarat untuk memakan pakanan yang di berikan pengunjung, yang indah di mata belum tentu enak di hidung, indahnya burung merpati yang berterbangan terdapat juga kotoran burung yang menghiasi pelataran tersebut, aromanya hummpt, karena suasana tersebut jarang kami alami kami pun menyempatkan berfoto bersama burung-burung itu sambil menghiraukan bau aroma disekitarnya. Tidak lupa foto dengan latar belakang patung Dewa Murugan dan bukit adalah hal yang wajib.

Setelah puas berfoto didepan patung kami melanjutkan kunjungan dengan menaiki tangga yang menjulang tinggi, sekitar 272 anak tangga yang harus di daki ditemani beberapa monyet yang duduk dan lalu lalang mencoba mencari perhatian para pengunjung berharap di beri sebuah pisang atau mengambil sesuatu yang dianggapnya menarik, dimana-mana monyet memang terkenal dengan keusilannya, maka dari itu kita harus tetap siaga dan menyimpan perlengkapan yang kemungkinan mudah untuk diambil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun