Friedrich Wilhelm Nietzsche, seorang filsuf Jerman yang kontroversial, lahir pada tanggal 15 Oktober 1844 di Röcken, Prusia. Nietzsche dikenal sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran Barat, yang pemikirannya mengubah wajah filsafat dan budaya pada masanya.
Kehidupan Nietzsche tidak selalu mudah. Ayahnya, Carl Ludwig Nietzsche, meninggal ketika Nietzsche masih sangat muda. Karena itu, Nietzsche tumbuh dengan pengaruh yang kuat dari ibunya, Franziska Oehler, seorang wanita yang taat beragama. Pendidikan Nietzsche awalnya didominasi oleh agama, tetapi semakin lama ia merasa terasing dari keyakinan tersebut dan mulai merambah ke bidang filsafat, sastra, dan musik.
Pada usia yang relatif muda, Nietzsche menunjukkan bakat intelektual yang luar biasa. Ia belajar di Schulpforta, sekolah elit di Jerman timur, dan kemudian melanjutkan studinya di Universitas Bonn dan Leipzig. Di universitas, Nietzsche belajar di bawah bimbingan tokoh-tokoh besar seperti Ritschl, Friedrich Wilhelm Ritschl, seorang ahli filologi terkemuka pada masanya.
Setelah menyelesaikan studinya, Nietzsche bekerja sebagai profesor di Universitas Basel pada usia yang sangat muda. Di sini, ia mengembangkan minatnya dalam bidang etika dan metafisika, yang menjadi dasar pemikirannya yang lebih terkenal di kemudian hari. Nietzsche juga menghabiskan banyak waktu untuk menulis dan menerbitkan karya-karya filosofisnya yang terkenal seperti "Saat-saat Terakhir Filosofi", "Kebangkitan Tragedi" dan "Jenseits von Gut und Böse" (Melampaui Baik dan Jelek).
Namun, hidup Nietzsche tidak selalu berjalan mulus. Pada usia 44 tahun, ia mengalami kecelakaan mental yang mengubah hidupnya selamanya. Nietzsche didiagnosis menderita penyakit syfilis neurologis yang parah, yang menyebabkan gangguan mental dan fisik yang tidak dapat disembuhkan. Ia menghabiskan sisa hidupnya dalam keadaan yang lemah dan terisolasi, menjalani perawatan di berbagai panti jompo.
Meskipun hidupnya berakhir dalam penderitaan, warisan intelektual Nietzsche tetap hidup dan relevan hingga hari ini. Nietzsche adalah seorang kritikus tajam terhadap tradisi dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat pada masanya. Ia menantang konsep moralitas konvensional, menekankan pentingnya kebebasan individu, kebenaran subjektif, dan kekuatan kehendak.
Pemikiran Nietzsche mempengaruhi banyak tokoh terkenal setelahnya, termasuk Sigmund Freud, Martin Heidegger, dan Michel Foucault. Ia dianggap sebagai salah satu pendiri eksistensialisme dan nihilisme, dan pemikiran-pemikirannya sering kali dianggap provokatif dan kontroversial. Nietzsche menentang keyakinan tradisional tentang agama, moralitas, dan kebenaran objektif. Ia mengajukan ide-ide baru yang mengguncang fondasi filsafat dan budaya saat itu.
Salah satu konsep yang paling terkenal dari Nietzsche adalah "kematian Tuhan". Ia menyatakan bahwa dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran rasional, manusia telah kehilangan keyakinan pada keberadaan Tuhan. Nietzsche menganggap bahwa kehilangan kepercayaan pada Tuhan ini akan membawa konsekuensi yang signifikan dalam moralitas dan nilai-nilai manusia. Ia berpendapat bahwa manusia harus menciptakan nilai-nilai baru yang bersifat subjektif dan berdasarkan pada kehendak individu.
Selain itu, Nietzsche juga mengkritik moralitas konvensional yang ia sebut sebagai "moralitas budak". Ia menekankan pentingnya kehendak kuat dan kekuatan individu dalam mencapai kehidupan yang bermakna. Nietzsche menganggap bahwa kebebasan individu terletak pada kemampuan untuk menciptakan nilai-nilai sendiri, melepaskan diri dari norma-norma yang diberlakukan oleh masyarakat.
Namun, pemikiran Nietzsche juga seringkali disalahartikan atau digunakan untuk tujuan yang salah. Beberapa kelompok ekstremis dan ideologi seperti Nazi mencoba mengklaim Nietzsche sebagai pendukung ideologi mereka. Namun, Nietzsche sendiri menentang pemikiran tersebut dan menolak untuk disalahgunakan sebagai pembenaran untuk ideologi rasis atau supremasi.
Friedrich Nietzsche meninggal pada tanggal 25 Agustus 1900 di Weimar, Jerman. Meskipun hidupnya singkat dan penuh penderitaan, warisannya sebagai seorang filsuf yang berani dan pemikir yang mengubah dunia tetap hidup hingga saat ini. Ia mengajarkan kita untuk bertanya, meragukan, dan mencari arti kehidupan yang berdasarkan pada kebebasan dan kehendak individu. Meskipun kontroversial, Nietzsche tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah filsafat.
Namun, tidak semua orang setuju dengan pemikiran Nietzsche. Beberapa kritikus berpendapat bahwa pemikirannya yang skeptis terhadap kebenaran objektif dan moralitas dapat mengarah pada moral relativisme dan kekacauan. Mereka berpendapat bahwa manusia membutuhkan panduan moral yang dapat diterima secara universal untuk menjaga keadilan dan harmoni sosial.
Selain itu, beberapa juga menentang pandangannya yang melawan agama. Bagi mereka, agama merupakan sumber nilai-nilai moral yang penting dan memberikan tujuan hidup yang bermakna. Nietzsche menolak agama sebagai bentuk penindasan dan menganggapnya sebagai bentuk ketakutan manusia terhadap kehidupan yang sebenarnya.
Namun, meskipun kontroversial, pemikiran Nietzsche tetap memberikan sumbangan penting dalam sejarah filsafat. Ia mengajarkan kita untuk berpikir kritis, meragukan otoritas, dan mencari kebebasan individu. Pemikirannya juga mendorong kita untuk menciptakan makna dalam kehidupan kita sendiri, tanpa tergantung pada norma-norma yang ditetapkan oleh masyarakat atau agama.
Karya-karya Nietzsche yang terkenal, seperti "Thus Spoke Zarathustra" dan "Beyond Good and Evil", tetap menjadi bahan pembelajaran dan perdebatan di kalangan akademisi dan filsuf hingga saat ini. Pemikiran Nietzsche mengajak kita untuk berani menghadapi kehidupan yang kompleks dan tidak selalu nyaman, dan untuk menggali potensi pribadi kita secara penuh.
Dalam kesimpulan, pemikiran Nietzsche mengguncang dunia filsafat dengan pandangannya yang kontroversial dan provokatif. Ia menantang keyakinan tradisional tentang agama, moralitas, dan kebenaran objektif, dan mengajak manusia untuk menciptakan nilai-nilai baru yang bersifat subjektif dan berdasarkan pada kehendak individu. Meskipun ada yang tidak setuju dengan pandangannya, warisannya sebagai seorang pemikir yang berani dan pemimpin pemikiran yang mengubah dunia tetap hidup hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H