Jrgen Habermas: Etika Diskurus Komunikasi
Bagian ini memperkenalkan konsep utama, yaitu etika diskursus komunikasi yang dikembangkan oleh Jrgen Habermas. Etika diskursus ini mengatur bagaimana seharusnya komunikasi berlangsung agar mencapai kesepakatan yang adil dan rasional.
Aturan dalam Etika Diskurus:
Gambar tersebut menyajikan beberapa aturan dasar dalam etika diskursus komunikasi, yaitu:
- Kebebasan Berbicara: Setiap orang memiliki hak untuk menyampaikan pendapat dan berpartisipasi dalam diskusi.
- Kebebasan Bertanya: Setiap orang berhak mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan klarifikasi.
- Kebebasan Berpendapat: Setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya tanpa takut akan dihakimi.
- Kebebasan Mengekspresikan Diri: Setiap orang berhak mengekspresikan perasaan, keinginan, dan kebutuhannya.
- Larangan Paksaan: Tidak ada pihak yang boleh memaksa atau menghalangi pihak lain untuk berpartisipasi dalam diskusi. Keputusan yang diambil harus berdasarkan kesepakatan bersama.
Pentingnya Perbedaan Pendapat:
Bagian ini menekankan pentingnya adanya perbedaan pendapat atau oposisi dalam sebuah diskusi. Perbedaan pendapat justru dapat memperkaya diskusi dan mendorong lahirnya ide-ide baru. Metafora layang-layang yang terbang melawan arah angin digunakan untuk menggambarkan bagaimana ide-ide baru dapat muncul melalui tantangan terhadap status quo.
Perbedaan antara Mencela dan Mengkritik:
Bagian terakhir menjelaskan perbedaan antara mencela dan mengkritik. Mencela adalah tindakan yang bertujuan untuk merendahkan atau menghina orang lain, sedangkan mengkritik adalah tindakan yang bertujuan untuk memberikan masukan atau evaluasi yang konstruktif. Mengkritik dengan cara yang membangun dapat membantu menghindari hegemoni atau dominasi satu pandangan tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H