Hallo sahabat lestari... Apakabar?
Seperti yang kami janjikan pada artikel sebelumnya:
Sejarah Ayam Ganoi atau Saigon atau Vietnam dan Perbedaan Diantaranya
Pada kesempatan kali ini izinkan penulis menjabarkan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber yang dikompilasi dan semoga dapat memberikan pemahaman baru bagi pembaca.Tidak ada unsur menggurui atau sok benar, oleh sebab itu jika ditemukan kesalahan atau informasi tambahan terkait topik pembahasan ini dengan senang hati penulis menerima masukan dan saran yang membangun.
Oke, kembali ke artikel... Sebelumnya sahabat dapat melihat gambar ayam jago di atas sebagai wawasan tentang ayam vietnam/ saigon/ ganoi. Terlampir adalah gambar ayam milik breeder asal Amerika keturunan Timur Tengah, Nasser Saab. Nasser sendiri adalah peternak yang cukup dikenal di Amerika dengan berbagai varian jenis ayam seperti Brazilian, Aseel, Viper termasuk Ganoi.
Nah, sahabat semua dapat mengamati dari ujung paruh hingga ujung ekor bagaimana karakteristik ataupun ciri-ciri ayam Ganoi/ Saigon/ Vietnam sebelum nanti kita bahas lebih mendalam.
By the way bagi Anda yang masih bingung apa perbedaan di antara Ayam Ganoi, Saigon dan Vietnam silakan membaca artikel sebelumnya. Jika sudah, maka kita akan sepakat ketika penulis mengatakan Ayam Vietnam, Ganoi maupun Saigon dalam beberapa tulisan kedepan langsung memahami maksudnya.
Sebelum kita membahas ciri-ciri ayam Ganoi, penulis akan mengulas informasi palsu atau sesat yang terlanjur beredar di masyarakat tentang Ayam Ganoi. Dahulu saat ayam asal Vietnam ini baru datang di Indoensia ( import) ternyata ada oknum yang memanfaatkan momen tersebut untuk meraup keuntungan sepihak.
Para oknum tersbebut menyulap ayam gundul Bali lalu membuat merk sebagai ayam Saigon. Menyulap disini diartikan dengan cara menyilangkan ayam gundul Bali dengan ayam Bangkok/ BK lokal sehingga keturunannya memunculkan fisik ayam gundul dengan tulangan yang lebih besar dan postur tubuh tegap atletis.
Perihal ke-gundulan (nakedness) ayam Ganoi seringkali menjadi banyak pertanyaan, nah ini akan penulis jabarkan berdasarkan sumber resmi Ganoi.com.
A question that many people have asked about gà nòi is whether or not its neck and head are naked naturally or trimmed. The answer is both. Some breeds of gà nòi are naked naturally, some have more feathers than other but most will be naked up to one year of age if raised in the hot climate of Viet Nam. The neck and thigh's feathers may or may not grow back in the second year. Factors such as bloodline and climate will determine how much these feathers may grow in the second year. The constant washing of the bird neck can toughen the neck skin and the feathers may not grow back.
In the United States, gà nòi can adapts to the cold climate and may possess full feathers at an earlier age. Most could have full feathers at 9 months of age when raised in the U.S.
Yang kurang lebih artinya:Â
Sebuah pertanyaan yang banyak ditanyakan orang tentang gà nòi adalah apakah leher dan kepalanya gundul secara alami atau dipangkas. Jawabannya adalah keduanya. Beberapa ras gà nòi gundul secara alami, beberapa memiliki lebih banyak bulu daripada yang lain, tetapi sebagian besar akan gundul hingga usia satu tahun jika dibesarkan di iklim panas di Vietnam. Bulu leher dan paha mungkin tumbuh setelah mabung atau mungkin tidak tumbuh kembali di tahun kedua. Faktor-faktor seperti garis keturunan dan iklim akan menentukan seberapa banyak bulu-bulu ini dapat tumbuh di tahun kedua. Memandikan dan mengurut leher ayam secara terus-menerus dapat menguatkan kulit leher dan bulu-bulunya mungkin tidak tumbuh kembali.
Di Amerika Serikat, gà nòi dapat beradaptasi dengan iklim dingin dan mungkin memiliki bulu yang lebat pada usia yang lebih muda. Sebagian besar bisa memiliki bulu penuh pada usia 9 bulan ketika dibesarkan di AS.
1. Genetik, ada ayam Ganoi yang memang bulunya tipis dan beberapa kasus tidak tumbuh bulu terutama di rawis jago di lehernya namun tidak gundul pelontos. Perlu di catat, semya Ayam Ganoi lahir/ menetas seperti ayam normal berbulu lengkap berbeda dengan ayam Gundul Bali/ Madagascar yang pelontos sejak menetas. Â Beberapa ras ganoi terkadang tidak tumbuh bulu pada bagian leher namun masih memiliki pori-pori/ lubang bulu lain halnya ayam Gundul Bali/ Madagascar yang lehernya licin tidak ber pori-pori.
2. Iklim, Cuaca di suatu negara menyebabkan ayam berkemampuan untuk beradaptasi. Contoh kasusnya adalah ayam Ganoi yang menetas dan di besarkan di Vietnam beriklim tropis cenderung panas sepanjang tahun memiliki bulu yang tipis dan terkadang rontok dengan sendirinya. Berbeda dengan ayam Ganoi yang menetas dan besar di Amerika yang mana memiliki 4 musim. Ayam akan cenderung memiliki bulu lengkap sepanjang tahun.
3. Perlakuan manusia, Tradisi di Vietnam menggunduli ayam terutama bagian leher, paha dan dada. Lalu untuk rawatannya orang sana sering menggunakan khemin/kemin/ ramuan campuran kunir untuk dibalurkan ke tubuh ayam. Ada pula yang memandikan ayam dengan air ramuan rampah-rempah dan dedaunan. Orang Vietnam menginginkan Ayam jago memiliki kulit yang tebal dan merah merona. Semakin merah dan tebal kulit ayam akan semakin dikagumi, karena mereka percaya warna merah menyala mampu menciutkan lawan saat di arena.
Jadi, kedepan kita tidak perlu berdebat lagi tentang ke-gundulan ayam Saigon/ Ganoi yaa... Saatnya naik kelas untuk belajar hal lain lagi. Tulisan kali ini sudah cukup panjang oleh sebab itu ciri-ciri ayam ganoi secara mendalam akan dilanjutkan ke pembahasan artikel berikutnya. Terimakasih..
Salam Lestari..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H