Mohon tunggu...
Ganjar Retno
Ganjar Retno Mohon Tunggu... -

mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum, Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Pendamping Spiritual Bagi Caleg

22 Maret 2014   20:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:37 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurangnya kepercayaan diri para caleg membuat mereka mencoba berbagai macam cara untuk dapat menduduki kursi yang mereka inginkan. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menggunakan bantuan para pendamping spiritual. Padahal cara yang mereka gunakan belum tentu dapat menjamin mereka untuk dapat menduduki kursi yang mereka inginkan.Salah satu pendamping spiritual yang di wawancarai pada media massa tertentu menyatakan bahwa lebih dari lima caleg yang mendatangi dirinya untuk memastikan bahwa mereka dapat menduduki kursi pemerintahan. Menurutnya para calek harus membawa contoh atau sampel dari tanah di daerah pemilihan kemudian di doakan oleh orang tersebut dan dikmbalikan ke daerahnya. Alasan ia melakukan itu karena diyakini bahwa setiap daerah memiliki penunggu masing-masing dan diharapkan penunggu daerah tersebut dapat bersahabat dengan calek beserta pendamping spiritualnya. Bukankah itu hanya mitos yang belum tentu kebenaranya, dan sangat tidak rasional.

Para pendamping spiritual juga mempunyai tarif tersendiri dalam operasinya. Dari wawancara yang tersebut didapatkan bahwa pendamping spiritual menerapkan dua komponen dalam tugasnya yaitu adanya sadakah wajib dan jasa. Sadakah wajib bernilai Rp.3.000.000,00 (tiga juta rupiah) sedangkan jasa akan dibayarkan setelah para caleg mendapatkan kedudukanya di kursi pemerintahan. Sungguh ironis kenyataan yang terjadi di negeri ini. Adanya praktek berkedok politik ini merupakan hal yang sangat tidak masuk diakal beserta ritual-ritual yang mereka lakukan.

Dalam perjalannya para calek selalu di dampingi oleh pendamping spiritualnya sehingga dapat membuat caleg lebih percaya diri, hatinya merasa tenang dan siap mental. Sebenarnya para pendamping spiritual hanya memberi sugesti agar caleg dapat lebih optimis dalam mencalonkan diri. Bisa dikatakan bahwa praktek paranormal tersebut adalah ilegal karena tidak ada dasar hukum yang jelas.

Sebenarnya peggunaan pendamping spiritual buanlah satu-satunya cara untuk mendapatkan kursi di pemerintahan. Masih banyak cara yang bisa dilakukan seperti halnya dengan meningkatkan perhatian ke daerah pemilihannya. Yaitu memberi bantuan berupa tenaga maupun materi, dengan usaha yang sungguh-sungguh insyaallah psrs pemilih dapat melihat kesungguhan kita dan memilih kita.

Selain bekerja yang sungguh-sungguh ada pula cara lain yang dapat di gunakan yaitu berdoa dengan keyakinan yang dianut masing-masing caleg, dengan melakukan ibadah meminta pertolongan kepada Allah. Karena keberuntungan juga merupakan faktor yang sangat menentukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun