Mohon tunggu...
Gani Sipayung
Gani Sipayung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirasawasta

Desain Grafis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Raja Silahi Sabungan : Kearifan Lokal Silalahi Nabolak

8 Maret 2022   02:30 Diperbarui: 14 Agustus 2024   05:18 6533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Regent of Dairi V. I. Silalahi Sumber Foto : https://id.wikipedia.org/

Pada tanggal 9-12 Desember 1967 dilangsungkan MUBES-1 keturunan Raja Silahi Sabungan di Silalahi Nabolak, yang dihadiri utusan dari Kabupaten Dairi, Karo, Simalungun, Tapanuli Utara, Samosir, Deli Serdang, Langkat, Kodya Medan dan Kodya Pematang Siantar. Pada MUBES-1 ini memutuskan : 

  1. Membentuk Panitia Pusat Tugu dan Tarombo Raja Silahi Sabungan disingkat menjadi PPTTS berpusat di Sidikalang dengan susunan pengurus sebagai berikut : Ketua Umum : VIKTOR IMMANUEL SILALAHI,  Ketua I : PHILIPPUS  SILALAHI, Ketua II : S.A.S. TAMBUNAN,  Ketua III : T.D. SILALAHI, Sekretaris Umum : A. TAMBUNAN,  Ketua I : S.D. SIPAYUNG, B.A., Ketua II : P. SILALAHI, Ketua III : B. TAMBUNAN, dan Bendahara Umum : St. J. SIJABAT. b) Membangun Tugu Makam Raja Silahisabungan di Silalahi Nabolak
  2. Membentuk Panitia Tarombo untuk menyusun turasi dan Tarombo Raja Silahi Sabungan.
  3. Motto "Rap Renta Pomparan ni Raja Silahi Sabungan" sebagai semboyan keturunan Raja  Silahi Sabungan.

MUBES KEDUA (1968)

Pada tanggal 26-18 Agustus 1968 dilangsungkan MUBES-2 keturunan Raja Silahi Sabungan di Silalahi Nabolak. Namun MUBES-2 berjalan dengan dengan alot, terlebih ketika sesi perumusan TAROMBO Raja Silahi Sabungan. Sampai kemudian seorang  bernama T. Asal Silalahi [tercatat sebagai Ketua-1 Panitia Tugu dan Tarombo Raja Silahi Sabungan, Sub Daerah Pematang Siantar], kemudian bersama rombongan marga Silalahi utusan dari Tolping dan Pangururan, menyuarakan tuntutan sebagai berikut :

  • Panitia dan Peserta MUBES-2 harus terlebih dahulu mengakui Silahi Raja atau Silalahi Raja, sebagai anak pertama [buhabaju] dari Raja Silahi Sabungan.
  • Apabila turasi atau tarombo Raja Silahi Sabungan dari Drs. Jonia Sihaloho atau Djabangsa Sihaloho [tercatat sebagai Ketua-2 dan Sekretaris-2 Panitia Tugu dan Tarombo Raja Silahisabungan, Sub Daerah Pematang Siantar - sekaligus sebagai utusan dari Parbaba, Samosir] diterima dalam MUBES-2, maka kelompok T. Asal Silalahi bersama utusan Silalahi dari Tolping dan Pangururan akan meniggalkan [walk-out] dari MUBES-2.

Beberapa usaha pendekatanpun dilakukan, namun tidak berbuah hasil dan akhirnya kelompok Tuan Asal Silalahi bersama utusan Silalahi dari Tolping dan Pangururan bersikeras tetap meniggalkan [walk-out] kegiatan MUBES-2 di Silalahi Nabolak. Namun semangat MUBES keturunan Raja Silahisabungan lainnya sepakat untuk melanjutkan MUBES-2 untuk merumuskan dan menetapkan Tarombo Raja Silahi Sabungan. Setelah melakukan MUBES selama 2 hari, maka dicapai keputusan bersama dalam MUBES-2, sebagai berikut :

  • Tarombo Raja Silahi Sabungan bertitiktolak dari Poda Sagu-sagu Marlangan, [sekaligus menegaskan] bahwa Raja Silahi Sabungan memiliki 2 isteri, 8 putera [Anak] dan 1 anak Perempuan [Boru].
  • Tugu Makam Raja Silahi Sabungan akan dibangun di Silalahi Nabolak, dan 1 Tugu Duplikat akan dibangun di Tambunan [Toba].
  • Manganjurkan kepada marga Doloksaribu dan Sinurat, agar memberikan marga depan Silalahi atau Tambunan [demi penegakan Poda-poda Sagu Marlangan, maka untuk membedakan marga Doloksaribu dan Sinurat keturunan Raja Parmahan Silalahi dan keturunan Tambunan, mengingat adanya dualisme argumentasi tentang asal kedua marga ini].
  • Seksi Tarombo supaya melakukan penelusuran terkait perbedaan turasi-turasi marga keturunan di berbagai daerah, sehingga mata rantai turasi yang terputus dapat dihubungkan.

"...terbitnya buku Memori Tumaras ini menunjukkan satu argumentasi kongkrit bahwa pembangunan Tugu Makam Raja Silahi Sabungan bukanlah berdasar dari keinginan seseorang atau golongan, tetapi hasil keputusan musyawarah dan mufakat bersama (seluruh marga-marga : red) keturunan Raja Silahi Sabungan, sebagai manifestasi penghormatan tertinggi terhadap leluhur, yaitu Raja Silahi Sabungan." [kutipan : Kata Sambutan buku MEMORI TUMARAS,  mantan Ketua-1 Panitia Pusat Pembangunan Tugu dan Tarombo Raja Silahisabungan, Philippus Silalahi].

PEMBANGUNAN TUGU MAKAM RAJA SILAHI SABUNGAN (1969)

PELETAKAN BATU PERTAMA 

  • Pada hari Sabtu, tanggal 12 April 1969, hari bersejarah telah dimulai. Animo keturunan Raja Silahi Sabungan sangat luarbiasa dari Simalungun, Karo, Toba, Samosir, Medan, Asahan, Langkat, Labuhan Batu, Pematang Siantar, dan diperkirakan 8000 orang hadir di Silalahi Nabolak untuk menyaksikan sejarah besar, yaitu peletakan Batu Pertama Tugu Makam Raja Silahi Sabungan.
  • Acara perhelatan akbar ini terlebih dimulai dengan ritual persiapan sesajian di Huta Sihaloho oleh semua Raja Turpuk Marga Keturunan Raja Silahi Sabungan.
  • Acara penyerahan sesajian oleh seluruh Raja Turpuk Marga bersama Panitia menuju Simarampang, Maras.
  • Peletakan batu pertama oleh Raja Daotan Sihaloho bersama Raja Turpuk Marga Keturunan Raja Silahi Sabugan, dengan menarik sebuah bongkahan batu besar [seberat 200 Kg] dengan 8 utas rotan sepanjang 12 meter [melambangkan ikatan kesehatian 8 Anak Raja Silahi Sabungan], kedalam lubang besar yang sudah disiapkan sebelumnya.
  • Dilanjutkan dengan acara mangalahat Horba Sitio-tio, diiringi musik Sakral Khas Raja Silahi Sabungan, yaitu Gondang Sitolupulutolu, dan dilanjutkan dengan gondang Toba dari Parbaba, Samosir.
  • Makan siang bersama dan dilanjutkan dengan manortor.

PERESMIAN TUGU MAKAM RAJA SILAHI SABUNGAN (1981)

Sebelum tiba hari-H peresmian, beberapa rangkaian acara adat yang terlebih dahulu harus dilakukan, yaitu :

  • Manulangi Hula-hula Padangbatanghari, dilakukan di Salak pada bulan Maret 1981.
  • Manulangi Hula-hula Nairasaon, di Lumbanjulu pada Juni 1981. Sebelumnya ada perbedaan pendapat dari keturunan Nairasaon, sekelompok marga Manurung menyatakan bahwa Hula-hula Raja Silahisabungan adalah Raja Mangarerak marga Manurung. Namun ada kesepakatan mufakat dari antar marga keturunan Nairasaon, yaitu marga Manurung, Sitorus, Sirait, Butarbutar, maka acara bisa berlangsung di Lumbanjulu, Sibisa.

Namun beberapa masalah mencuat kembali, seperti :

  • Pemindahan tulang [saring-saring] Siboru Nailing [boru] Nairasaon, Tambun Raja alias Raja Tambun dan isterinya Pintahaomasan [boru] Manurung, dari Sibisa ke Silalahi Nabolak  ditolak sebagian marga Tambunan.
  • Alasan : masalah garis keturunan [tarombo] marga Doloksaribu, Sinurat dan Nadapdap yang dipersoalkan sebagian besar marga Tambunan, masih belum jelas.

Hal ini menjadi penghambat dalam rencana persiapan Peresmian Tugu Makam Raja Silahi Sabungan. Setelah diadakan Pertemuan beberapa kali di Tambunan, kemudian di Medan, maka akhirnya menemukan satu titik terang, maka dibentuklah Panitian Peresmian Tugu Makam Raja Silahi Sabungan, dengan Ketua Umum  A.B. Silalahi dan Sekretaris Umum S.S Tambunan, yang didukung Raja-raja Turpuk marga keturunan Raja Silahi Sabungan di Silalahi Nabolak. Perhelatan raya  Peresmian Tugu Makam Raja Silahi Sabungan di Silalahi Nabolak akhirnya  terlaksana pada tanggal 26,27 Nopember 1981,  dihadiri puluhan ribu keturunan Raja Silahi Sabungan dengan sangat meriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun