Mohon tunggu...
Gangsar Mangkasaro
Gangsar Mangkasaro Mohon Tunggu... lainnya -

melihat dengan kaca mata kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepi

3 Februari 2014   14:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:12 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam terang
kadang di kegelapan
antara tembok dan jeruji
sangat cocok
menohok
merampas jiwa
terhempas

perlawanan tiada arti
pembalasan
mereka yang tertindas
dalam kidung
dan berakhir doa

selamat merenung
dalam sepi
jiwamu menepi
hilangkan angkuh sekaligus ambisi
tak perlu diratapi

berharap reinkarnasi
dalam sepi
jiwamu sangat rapi
berniat kembali
memberi arti

ahhh……..
lenguhan panjang
dalam sepi
menangislah sendiri
dihadapan illahi Rabbi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun