Nike Vaporfly adalah sepatu lari yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan dan performa pelari. Sepatu ini pertama kali dirilis pada tahun 2016 dan telah menjadi salah satu sepatu lari paling populer di dunia. Nike Vaporfly menggunakan teknologi ZoomX, yaitu midsole berbahan foam yang ringan dan responsif. Midsole ZoomX mampu menyimpan energi saat pelari berlari dan mengembalikan energi tersebut saat pelari mendaratkan kakinya. Nike Vaporfly telah memecahkan banyak rekor dunia lari, termasuk rekor dunia maraton putra yang dipegang oleh Eliud Kipchoge. Sepatu ini juga telah membantu banyak pelari lain untuk meningkatkan performa mereka.
Sejarah Nike Vaporfly
Nike Vaporfly pertama kali dirilis pada tahun 2016 dengan nama Nike Zoom Vaporfly Elite. Sepatu ini dirancang khusus untuk Eliud Kipchoge, yang saat itu sedang berusaha memecahkan rekor dunia maraton. Kipchoge berhasil memecahkan rekor dunia maraton pada tahun 2018 dengan mengenakan Nike Zoom Vaporfly Elite. Sepatu ini juga membantu pelari lain untuk memecahkan rekor dunia di berbagai jarak lari.
Pada tahun 2019, Nike merilis Nike Vaporfly 4%. Sepatu ini menggunakan midsole ZoomX yang lebih ringan dan responsif dibandingkan dengan Nike Zoom Vaporfly Elite. Nike Vaporfly 4% juga memiliki lapisan karbon di bagian midsole. Lapisan karbon ini membantu meningkatkan efisiensi berlari dengan cara mengembalikan energi yang hilang saat pelari mendaratkan kakinya.
Nike Vaporfly 4% telah memecahkan banyak rekor dunia lari, termasuk rekor dunia maraton putra yang dipegang oleh Eliud Kipchoge. Sepatu ini juga telah membantu banyak pelari lain untuk meningkatkan performa mereka. Pada tahun 2020, Nike merilis Nike Air Zoom Alphafly NEXT%. Sepatu ini menggunakan midsole ZoomX yang lebih ringan dan responsif dibandingkan dengan Nike Vaporfly 4%.
Nike Air Zoom Alphafly NEXT% juga memiliki lapisan karbon yang lebih panjang di bagian midsole. Lapisan karbon ini membantu meningkatkan efisiensi berlari lebih jauh dibandingkan dengan Nike Vaporfly 4%. Nike Air Zoom Alphafly NEXT% telah memecahkan banyak rekor dunia lari, termasuk rekor dunia maraton putra yang dipegang oleh Eliud Kipchoge. Sepatu ini juga telah membantu banyak pelari lain untuk meningkatkan performa mereka.
Teknologi Nike Vaporfly
Nike Vaporfly menggunakan teknologi ZoomX, yaitu midsole berbahan foam yang ringan dan responsif. Midsole ZoomX mampu menyimpan energi saat pelari berlari dan mengembalikan energi tersebut saat pelari mendaratkan kakinya.
Selain midsole ZoomX, Nike Vaporfly juga memiliki beberapa fitur lain yang membantu meningkatkan performa pelari, antara lain:
- Upper yang ringan dan breathable
- Lapisan karbon di bagian midsole
- Pola outsole yang memberikan cengkeraman yang baik
Upper Nike Vaporfly
Upper Nike Vaporfly terbuat dari bahan Flyknit yang ringan dan breathable. Bahan Flyknit memungkinkan udara untuk mengalir dengan bebas, sehingga kaki pelari tetap terasa nyaman dan sejuk saat berlari.
Midsole Nike Vaporfly
Midsole Nike Vaporfly terbuat dari bahan ZoomX. Bahan ZoomX adalah foam yang ringan dan responsif. Midsole ZoomX mampu menyimpan energi saat pelari berlari dan mengembalikan energi tersebut saat pelari mendaratkan kakinya.
Lapisan Karbon Nike Vaporfly
Nike Vaporfly memiliki lapisan karbon di bagian midsole. Lapisan karbon ini membantu meningkatkan efisiensi berlari dengan cara mengembalikan energi yang hilang saat pelari mendaratkan kakinya.
Outsole Nike Vaporfly
Outsole Nike Vaporfly memiliki pola yang memberikan cengkeraman yang baik. Pola outsole ini membantu pelari untuk berlari dengan stabil di berbagai permukaan.
Keunggulan Nike Vaporfly
Nike Vaporfly memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sepatu lari lainnya, antara lain:
- Meningkatkan kecepatan dan performa pelari
- Membantu pelari untuk memecahkan rekor dunia
- Memiliki desain yang stylish
Kekurangan Nike Vaporfly
Nike Vaporfly juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Harganya yang mahal
- Tidak cocok untuk semua jenis pelari
Efek Vaporfly
Nike Vaporfly telah memiliki dampak yang signifikan pada dunia lari. Sepatu ini telah membantu banyak pelari mencatatkan waktu terbaik mereka, termasuk memecahkan beberapa rekor dunia. Namun, Nike Vaporfly juga telah menimbulkan kontroversi.Â
Beberapa orang berpendapat bahwa sepatu ini memberikan keuntungan yang tidak adil bagi pelari yang memakainya. Hal ini telah menyebabkan Nike Vaporfly dilarang digunakan dalam beberapa kompetisi lari, termasuk Olimpiade Tokyo 2020.
Kesimpulan
Nike Vaporfly adalah sepatu lari yang revolusioner yang telah mengubah cara pelari berlari. Sepatu ini menggunakan teknologi inovatif yang membantunya menjadi sepatu lari tercepat di dunia. Nike Vaporfly telah memiliki dampak yang signifikan pada dunia lari. Sepatu ini telah membantu banyak pelari mencatatkan waktu terbaik mereka, termasuk memecahkan beberapa rekor dunia.
Namun, Nike Vaporfly juga telah menimbulkan kontroversi. Beberapa orang berpendapat bahwa sepatu ini memberikan keuntungan yang tidak adil bagi pelari yang memakainya. Hal ini telah menyebabkan Nike Vaporfly dilarang digunakan dalam beberapa kompetisi lari, termasuk Olimpiade Tokyo 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H