Attack on Titan adalah salah satu anime dan manga paling populer dalam sejarah. Serial ini terkenal dengan ceritanya yang kompleks, karakternya yang berkembang pesat, dan aksinya yang memukau. Ending dari Attack on Titan pun tidak kalah kontroversial.
Di akhir seri, Eren Yeager, protagonis utama, berhasil memulai Rumbling, sebuah proses di mana dia menggunakan kekuatan Titan Kolosal untuk menghancurkan seluruh dunia di luar Pulau Paradis. Tujuan Eren adalah untuk melindungi umat Eldia dari permusuhan dunia, tetapi tindakannya menyebabkan banyak kematian dan kehancuran.
Aliansi yang terdiri dari Mikasa Ackerman, Armin Arlert, dan yang lainnya berhasil menghentikan Eren, tetapi dunia sudah berubah selamanya. Paradis sekarang menghadapi ancaman baru dari dunia luar, dan masa depan umat Eldia masih belum pasti.
Kontroversial
Ending Attack on Titan telah menerima banyak kritik dari penggemar. Banyak yang merasa bahwa Eren berubah terlalu drastis dari protagonis menjadi antagonis, dan bahwa Rumbling adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan.
Kritik lainnya ditujukan pada cara Eren dikalahkan. Aliansi berhasil menghentikan Eren dengan menggunakan pedang yang terbuat dari tulang Titannya sendiri. Banyak yang merasa bahwa ini adalah cara yang terlalu mudah untuk mengalahkan karakter yang kuat seperti Eren.
Terlepas dari kontroversinya, ending Attack on Titan juga memiliki banyak makna yang mendalam. Ending ini menyoroti kompleksitas moralitas dan sifat manusia. Eren adalah karakter yang kompleks yang berjuang dengan rasa bersalah, kemarahan, dan cinta. Tindakannya adalah hasil dari perjuangan batinnya ini.
Selain itu, ending ini juga mengeksplorasi tema tentang perdamaian dan kebencian. Eren percaya bahwa satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian adalah dengan menghancurkan semua orang yang membenci umat Eldia. Aliansi percaya bahwa perdamaian dapat dicapai melalui dialog dan kerja sama.
Analisis lebih lanjut
Berikut adalah beberapa analisis lebih lanjut tentang ending Attack on Titan:
- Eren sebagai protagonis antihero
Eren adalah protagonis yang kompleks yang sering kali membuat keputusan yang sulit. Di awal seri, dia adalah seorang pemuda yang baik hati yang ingin melindungi orang-orang yang dicintainya. Namun, seiring berjalannya seri, dia menjadi semakin keras dan tidak kenal kompromi.
Pada akhirnya, Eren menjadi seorang protagonis antihero. Dia adalah karakter yang kita dukung, tetapi kita juga tahu bahwa dia adalah orang yang melakukan hal-hal yang buruk.
- Rumbling sebagai simbol kebencian
Rumbling adalah simbol kebencian yang menghancurkan. Eren menggunakan Rumbling untuk menghancurkan dunia di luar Pulau Paradis. Tindakannya adalah hasil dari kebencian yang dia rasakan terhadap dunia.
Rumbling juga merupakan simbol dari kekerasan yang disebabkan oleh kebencian. Ketika kita membenci seseorang atau sesuatu, kita dapat terdorong untuk melakukan hal-hal yang kejam.
- Aliansi sebagai simbol harapan
Aliansi adalah simbol harapan. Mereka adalah kelompok orang yang percaya bahwa perdamaian dapat dicapai melalui dialog dan kerja sama. Aliansi mewakili kemungkinan bahwa kita dapat mengatasi kebencian dan kekerasan. Mereka menunjukkan bahwa kita dapatÂ
Berikut adalah beberapa kritik umum terhadap ending Attack on Titan:
- Ending yang terlalu buru-buru. Banyak penggemar merasa bahwa akhir itu terjadi terlalu cepat, dan bahwa tidak ada cukup waktu untuk menyelesaikan semua cerita yang tersisa.
- Ending yang tidak memuaskan. Beberapa penggemar merasa bahwa akhir itu tidak memberikan jawaban yang jelas untuk banyak pertanyaan yang diajukan oleh serial tersebut.
- Ending yang tidak realistis. Beberapa penggemar merasa bahwa akhir itu tidak realistis, dan bahwa itu tidak konsisten dengan tema dan nada serial tersebut.
Pujian Terhadap Ending
Berikut adalah beberapa pujian umum terhadap ending Attack on Titan:
- Ending yang berani. Beberapa penggemar merasa bahwa akhir itu adalah akhir yang berani, dan bahwa itu tidak takut untuk mengambil jalan yang tidak konvensional.
- Ending yang kompleks. Beberapa penggemar merasa bahwa akhir itu adalah akhir yang kompleks, dan bahwa itu memberikan banyak pemikiran.
- Ending yang realistis. Beberapa penggemar merasa bahwa akhir itu adalah akhir yang realistis, dan bahwa itu menunjukkan bahwa tidak ada jawaban yang mudah untuk masalah yang kompleks.
Ending Attack on Titan dapat dianalisis dari berbagai sudut pandang. Salah satu sudut pandang adalah bahwa ending tersebut adalah refleksi tentang sifat manusia. Eren adalah karakter yang kompleks, dan dia membuat keputusan yang tidak selalu benar. Namun, dia adalah karakter yang baik, dan dia ingin melindungi orang-orang yang dicintainya.
Sudut pandang lain adalah bahwa ending tersebut adalah refleksi tentang sifat dunia. Dunia adalah tempat yang kejam, dan orang-orang sering dipaksa untuk membuat pilihan yang sulit. Eren adalah korban dari dunia yang kejam, dan dia membuat pilihan yang menghancurkan dunia.
Pada akhirnya, interpretasi ending Attack on Titan adalah terserah masing-masing individu. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa ending tersebut adalah kesimpulan yang adil untuk cerita yang kompleks dan menarik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI