Mohon tunggu...
Ganesha AfnanAdipradana
Ganesha AfnanAdipradana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi membaca dan mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Politik dan Kampanye yang Merusak Hak Masyarakat Adat di Indonesia

28 Januari 2024   14:04 Diperbarui: 28 Januari 2024   14:08 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampanye untuk pertumbuhan ekonomi sering kali diartikan sebagai eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam. Penebangan hutan, pertambangan, dan ekstraksi minyak dan gas seringkali terjadi di wilayah masyarakat adat tanpa konsultasi yang memadai.

2. Ketidaksetaraan Ekonomi

Meskipun pertumbuhan ekonomi mungkin terjadi, masyarakat adat seringkali tidak memperoleh manfaat yang adil. Mereka cenderung menjadi kelompok yang terpinggirkan, dengan kekayaan alam yang diambil tanpa memberikan kompensasi yang setimpal.

3. Hilangnya Kearifan Lokal

Kampanye yang tidak mempertimbangkan keberlanjutan budaya dan lingkungan mungkin berujung pada hilangnya pengetahuan lokal dan tradisi masyarakat adat. Tanpa tanah dan sumber daya alam mereka, keberlanjutan budaya tersebut menjadi terancam.


Upaya Perlindungan Hak Masyarakat Adat

Meskipun masyarakat adat di Indonesia menghadapi tekanan besar, ada juga upaya-upaya untuk melindungi hak-hak mereka. Beberapa inisiatif dan perubahan positif yang terjadi melibatkan:

1. Perubahan Hukum

Beberapa perubahan hukum telah dilakukan untuk melindungi hak-hak masyarakat adat. Contohnya adalah UU Nomor 5 Tahun 2020 tentang Pertanian yang memberikan pengakuan terhadap hak masyarakat adat atas tanah dan hutan.

2. Partisipasi Masyarakat

Semakin banyak masyarakat adat yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait tanah dan sumber daya alam. Partisipasi mereka menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan mencegah eksploitasi yang merugikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun