Dan kota Riyadh mejadi kota baru yang berhubungan dengan dibentuk untuk mempertahankan dinastik politik  yang dibentuk dengan alasan yang berbeda dari tujuan awal dan utama terbentuknya kota.
Sama halnya dengan IKN, IKN dibentuk sebagai ibu kota baru yang menggantikan Jakarta yang sudah amat parah kondisinya. Jakarta sudah terlalu padat, kumuh, kotor, banjir, bahkan ada beberapa penelitian memprediksi akan tenggelam dalam beberapa waktu secara perlahan. Pembentukkan IKN dibentuk tidak organik oleh pemerintah saat ini.
IKN ini kental dengan hubungan dengan politik sepeti yang dikatakan guru gembul bahwa hanya politisi dan pegawai pusat elit yang dipindahkan. Sebagai perumpamaan akan malu jika duta besar diperlihat banjir dan kontigen asing diperlihatkan macet-macetan. Jadi IKN sebagai simbol seperti yang ingin dilakukan Ir. Soekarno, presiden pertama untuk mendirikan menara gading.
Kalo Kota Mandiri?
Kota mandiri pun dibentuk secara tidak organik. Kota mandiri dibentuk karena kebutuhan masyarakat akan kesulitan memiliki rumah peribadi di kota yang sudah. Kota mandiri jika memang benar-benar jadi maka akan memanjakan kita dengan berbagai fasilitas dan kemudahaan akan fasilitas lengkap, kantor administrasi, dan pemerintahan ada, hiburan banyak, pusat perbelanjaan tersedia.
Jangan sampai kita salah mengivestasikan uang kita ke proyek fiktif seperti kota meikarta. Berpikir bijak sebelum melakukannya. Berharap semoga kota mandiri bukanlah proyek fiktif.
Terbentuknya IKN dan kota mandiri menjadi kegagalan masa lamapu dalam merencakanan sistem tata kota yang organik. Jadi berharap semoga keikut sertaan tenaga ahli perencanaan wilayah kota dalam membangun kota diharapkan bisa mengatasi permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia
semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H