Mohon tunggu...
Ganesha AfnanAdipradana
Ganesha AfnanAdipradana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi membaca dan mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Briket, Energi Terbarukan yang Memiliki Nilai Ekonomi yang Tinggi

7 Desember 2023   08:49 Diperbarui: 7 Desember 2023   08:52 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kamu pernah melihat abang tukang sate yang memberikan angin menggunakan kipasnya saat memanaskan satenya.

Uhhhh pasti bau satenya enak bangat. Jadi lapar.

Tapi di sini tidak menjelaskan bau sate yang enak tapi yang menyala memerah saat di kipas yaitu arang.

Apa yang kamu pikirkan tentang arang.

Ya pasti untuk bakar-bakar.

Mencari arang cukup mudah dan murah di pasaran.

Tapi tahukah kalian jika kalian membentuk arang itu menjadi bentuk yang seragam dengan merekatkan satu partikel satu sama lain antar arang akan menghasilkan benda bernilai yang memiliki nilai tambah oke bangat.

Bahkan nilai tambahnya bisa berkali-kali lipat. Bahkan produk ini pasar yang besar di pasar internasional.

Apa itu?

Namanya adalah Briket.

Briket merupakan salah satu energi terbarukan yang bersumber dari biomassa perkayuan dan melalui proses pengarangan hingga menyisakan nilai karbon terikat tinggi hingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

Mungkin orang terheran-heran.

Lah jika harga arang lebih rendah dari briket dan hanya meningkat nilai tambah hanya dengan memiliki bentuk yang seragam atau padat dengan perekatnya saja membuatnya nilai tinggi bukannya nilai kalor atau energi yang dihasilkan sama saja.

Jika kita asumsikan hanya nilai kalor atau energi yang dikandung saja menurut asumsi penulis ya tidak berbeda jika ada pengaruhnya hanya karena kandungan zat perekat, itu pun seharusnya tidak memberikan dampak yang besar.

Tapi kualitas suatu bahan bakar tidak hanya dilihat dari segi nilai kalor namun juga ada faktor lainnya yang biasa kita sebut proksimat.

Oke mari kita bahas apa saja yang mempegaruhi nilai kualitas bahan bakat briket lebih baik dari pada arang.

1. Kadar Air

Kadar Air adalah peresentase kandungan air yang dikandung dalam suatu benda. 

Dari segi kadar air briket lebih unggul ketimbang arang karena dalam proses pembuatannya melewati proses oven dan pemadatan yang memaksa air keluar dari  briket.

Lalu apa hubungannya kadar air dengan kualitas bahan bakar?

Kadar air ini tinggi memiliki pengaruh fatal dalam berbagai hal. 

Sebagai contoh saat kamu tidak menggunakan arang dan berniat menyimpannya. Dan kadar airnya dikandung ternyata tinggi dan bisa menyebabkan jamuran yang merusak bahan hingga nilai kalor sendiri pun akan menurun. 

Bayangan bagaimana jika itu untuk ekspor-impor di negara jauh seperti Amerika dan Eropa, wah sudah hancur nilai arang tersebut. 

Selain itu, kadar air yang tinggi berakibat fatal selama pembakaran karena kita sudah tahu bahwa air bisa memadamkan api sehingga saat proses pembakaran akan menghambat proses penyalaan api saat digunakan.

2. Densitas

Densitas atau massa jenis adalah massa suatu benda dalam ukuran volume benda.

Densitas Briket lebih unggul dibandingkan dengan Arang, karena melalui proses pencacahan lalu dipadatkan hingga memiliki densitas yang tinggi.

Densitas ini memiliki manfaat saat penyimpanan. Karena saat penyimpanan dalam gudang atau dan ekspor dalam meminimalis biaya ruang yang harus dikeluarkan untuk penyewaan untuk nilai bobot atau massa yang tinggi

3. Keteguhan Tekan

Keteguhan tekan adalah kemampuan benda untuk menahan tekanan tertentu.

Keteguhan tekan pada Briket lebih unggul ketimbang Arang. Hal ini dikarenakan Briket memiliki zat perekat tambahan yang membuatnya memiliki ikatan yang sangat antar partikel dan ditambah lagi briket dilakukan proses pemadatan yang membuatnya semakin kuat.

Keteguhan Tekan ini memberikan pengaruh saat penyimpanan yang ditumpuh hingga berkilo-kilo bahkan berton-ton. Bagaimana jika saat penyimpanan keteguhan tekan lemah hancur lebur menjadi serbuk produk tersebut.

4. Laju Pembakaran

Laju pembakaran adalah kecepatan massa bahan bakar yang terbakar dalam waktu tertentu.

Laju Pembakaran pada Briket lebih lama ketimbang Arang karena Briket memiliki kepadatan yang tinggi yang membuatnya sulit terbakar dengan cepat.

Nah kalo ini  lambat atau cepatnya laju pembakaran belum pasti memberikan mana yang lebih baik.

Misalkan kita manasin daging kok gak matang-matang padahal nilai kalor benda tinggi bangat, eh ternyata laju pembakarannya lama sehingga nilai panas yang diberikan dalam membuthkan waktu lama.

lalu jika ingin bakar-bakar buat hangatin ruangan, tapi laju pembakarannya tinggi hasilnya suhunya tinggi tapi langsung habis bahan bakar sehingga sisa malamnya dihabiskan dengan kedinginan.

Jadi ada faktor lain selain nilai kalor yang membuat briket memiliki nilai jual tinggi di pasaran internasional.

Tentu saja masih ada faktor lain seperti kadar zat terbang, kadar abu, dan juga kadar karbon.

Semoga dengan pengetahuan mengenai energi terbarukan semakin tinggi selain bermanfaat untuk lestari lingkungan juga dapat menggerakan ekonomi nasional.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun