Indonesia dapat meniru langkah ini dengan meningkatkan investasi dalam teknologi pengolahan sampah yang inovatif, seperti pengolahan termal, pengomposan, dan produksi energi dari sampah.Â
Penggunaan teknologi yang tepat akan membantu mengurangi volume sampah yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir dan menghasilkan energi terbarukan.
3. Kebijakan Lingkungan yang Progresif
Islandia memiliki kebijakan lingkungan yang progresif untuk mengatasi permasalahan sampah. Mereka menerapkan larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai dan memberikan insentif bagi masyarakat yang menggunakan produk ramah lingkungan.Â
Selain itu, Islandia juga memberlakukan tarif limbah yang tinggi untuk mendorong pengurangan dan daur ulang sampah.Â
Indonesia dapat mengadopsi kebijakan serupa dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memberikan insentif bagi penggunaan produk ramah lingkungan, dan menerapkan tarif limbah yang menghargai prinsip-prinsip pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
4. Kesadaran Masyarakat dan Pendidikan Lingkungan
Masyarakat Islandia memiliki tingkat kesadaran yang tinggi terhadap lingkungan dan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Mereka diajarkan tentang pentingnya pemilahan sampah, penggunaan kembali, dan daur ulang sejak usia dini.Â
Pendidikan lingkungan yang kuat membantu menciptakan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan dan bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah.Â
Indonesia dapat memperkuat pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah dan melibatkan masyarakat dalam kampanye kesadaran lingkungan.Â
Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, Indonesia dapat menciptakan perubahan perilaku yang positif terkait pengelolaan sampah.