Anak pada usia 7-18 adalah masa-masa dibutuhkannya pendidikan sebelum melihat kenyataan di dunia nyata. Namun di Indonesia banyak anak dengan usia yang harus mengenyam pendidikan berakhir dengan putus sekolah.Â
Anak putus sekolah memberikan dampak emosional kepada dirinya yang membuat kehilangan rasa tidak percaya diri. Kehilangan rasa percaya diri ini disebabkan karena merasa dirinya kurang mampu dan merasa terbelakang dibandingkan dengan teman-teman yang menempuh sekolah.Â
Rasa tidak percaya diri ini membuat semakin sulit untuk berkembang dan menyia-nyiakan minat dan bakat yang menghambat potensi dan mencapai kesuksesan di masa depan.Â
Jadi penting peran kita sebagai orang yang diberi keberuntungan dapat merasakan nikmatnya sekolah maupun orang-orang yang selalu mendukung kita di belakang.
Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk mendukung dan membantu anak putus sekolah secara emosional untuk mengatasi rasa tidak percaya diri:
1. Buatlah mereka lebih terbuka dan dukung mimpinya
Salah satu hal pertama yang diperlukan bagi anak putus asa adalah dukungan emosional. Hal ini dikarenakan merasa dirinya kehilangan kesempatan belajar di sekolah padahal orang  lain yang seusianya mendapatkan pendidikan yang tidak dia dapatkan.Â
Sehingga membuatnya tidak percaya diri karena merasa tidak bisa bersaing bahkan merasa dirinya tidak pantas santu meja makan dengannya. Buatlah mereka membuka hati dan jujur kepada dirinya sehingga membuat dirinya optimis apa yang diinginkannya.Â
Hal yang dapat dilakukan adalah mencoba mendengarkan isi hati seperti keluhan bahkan mimpinya dan berikan dukungan posistif yang membangun seperti memberikan pujian dan dorongan untuk berani mencoba hal baru.
2. Berikan keterampilan yang membutuhkan bimbingan
Anak yang putus asa merasa dirinya tidak mungkin mengungguli teman sebayanya yang sedang sekolah. Peran kita adalah bantu beri bimbingan seperti mengajarkan keterampilan dasar yang dibutuhkan semua orang yaitu membaca, menulis, menghitung.Â
Selain itu ajarkan keterampilan yang praktis seperti mengemudi, memasak, menari, bahkan menyanyi. Siapa tahu mereka akan menemukan potensi yang menjadikan bintang di masa depan.
3. Coba bantu untuk terjun ke kegiatan sosial
Sebagai makhluk sosial, jangan sampai mereka kehilangan rasa percaya diri dalam hidup sosial. Cobalah mengajak bergabung dalam organisasi maupun komunitas. Sehingga di masa depan mereka dapat mengatasi masalah sendiri dengan bergantung pada orang lain dan mereka juga mampu berkontribusi di masyarakat berdasarkan pengalaman putus sekolahnya.Â
4. Bantu persiapan di masa depan
Anak putus sekolah juga suatu saat akan menjadi dewasa. Pada saat dewasa, mereka semakin tidak dipedulikan oleh banyak orang karena dinilai harus bertanggungjawab pada dirinya sendiri. Bantu anak putus sekolah untuk menentukan masa depan dengan memberikan pilihan karier yang disukainya. Bantu dan berikan fasilitas sederhana yang agar dapat mencapai tujuan karier yang diinginkannya.
5. Jangan memberikan lagi tekananÂ
Terakhir adalah hal paling penting, jangan membuat tekanan yang dialami mereka semakin besar. Mereka telah merasa kehilangan rasa percaya diri dan dengan niat kita yang ingin memperbaiki hidup dengan memaksa mereka belajar dan melatih keterampilan baru. Hal ini akan berdampak panjang emosional mereka. Berikan mereka dukungan positif tang membangun dan fokus pda kemajuan yang telah dicapai. Berikan waktu mereka berkembang dengan sendirinya sesuai dengan caranya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H