Anak yang putus asa merasa dirinya tidak mungkin mengungguli teman sebayanya yang sedang sekolah. Peran kita adalah bantu beri bimbingan seperti mengajarkan keterampilan dasar yang dibutuhkan semua orang yaitu membaca, menulis, menghitung.Â
Selain itu ajarkan keterampilan yang praktis seperti mengemudi, memasak, menari, bahkan menyanyi. Siapa tahu mereka akan menemukan potensi yang menjadikan bintang di masa depan.
3. Coba bantu untuk terjun ke kegiatan sosial
Sebagai makhluk sosial, jangan sampai mereka kehilangan rasa percaya diri dalam hidup sosial. Cobalah mengajak bergabung dalam organisasi maupun komunitas. Sehingga di masa depan mereka dapat mengatasi masalah sendiri dengan bergantung pada orang lain dan mereka juga mampu berkontribusi di masyarakat berdasarkan pengalaman putus sekolahnya.Â
4. Bantu persiapan di masa depan
Anak putus sekolah juga suatu saat akan menjadi dewasa. Pada saat dewasa, mereka semakin tidak dipedulikan oleh banyak orang karena dinilai harus bertanggungjawab pada dirinya sendiri. Bantu anak putus sekolah untuk menentukan masa depan dengan memberikan pilihan karier yang disukainya. Bantu dan berikan fasilitas sederhana yang agar dapat mencapai tujuan karier yang diinginkannya.
5. Jangan memberikan lagi tekananÂ
Terakhir adalah hal paling penting, jangan membuat tekanan yang dialami mereka semakin besar. Mereka telah merasa kehilangan rasa percaya diri dan dengan niat kita yang ingin memperbaiki hidup dengan memaksa mereka belajar dan melatih keterampilan baru. Hal ini akan berdampak panjang emosional mereka. Berikan mereka dukungan positif tang membangun dan fokus pda kemajuan yang telah dicapai. Berikan waktu mereka berkembang dengan sendirinya sesuai dengan caranya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H