Mohon tunggu...
Ganesha AfnanAdipradana
Ganesha AfnanAdipradana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi membaca dan mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Pola Hidup Vegan Berdampak Baik pada Lingkungan?

29 April 2023   20:27 Diperbarui: 29 April 2023   20:39 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup Vegan. Sumber Ilsutrasi : Freepik.com/Freepik

Setelah mengalami pandemi Covid-19, semua orang menyadari betapa pentingnya kesehatan. Saking pentingnya kesehatan, banyak orang berjuang menjalani pola hidup sehat dengan menjalani diet seimbang dan banyak olahraga. Sehingga banyak orang menjalani program pola hidup memperoleh kebugaran dan kesehatan. Salah satu program gaya hidup yang terkenal adalah vegetarisme.

Kemudian gaya hidup vegetarisme menjadi dianggap gaya hidup yang sehat dan muncullah berbagai isu yang memperkenalkan gaya hidup veganisme yang lebih sehat dan memiliki dampak yang baik pada lingkungan. Tapi benarkah gaya hidup veganisme memiliki dampak baik pada lingkungan. Mari kita ulas bersama-sama.

Apa itu gaya hidup vegan?

Dilansir dari greenerideal.com, vegan tidak sama dengan vegetarian meski cara hidup tidak jauh berbeda. Menu vegetarian tidak boleh terdapat segala jenis produk hewani seperti daging, ikan, dan unggas. Namun menu vegetarian memperbolehkan memakan produk susu  dan telur.

Berbeda dengan vegan meski mirip dengan menu vegetarian namun pantang mengonsumsi makanan hewani. Baik susu, telur, madu bahkan produk samping hewani.

Vegan sendiri masih terbagi menjadi dua kelompok yaituvegan nabati dan vegan mentah. Vegan nabati atau plant based vegan hidup dari makanan yang tumbuh dari tanah saja sedangkan vegan mentah atau raw vegan tidak memakan produk yang dimasak diatas 115 derajat fahrenheit atau 46 derajat celsius. Para vegan mentah percaya bahwa makanan yang dimasak pada suhu yang tinggi akan kehilangan nutrisi dan enizmnya. 

Vegan etis adalah vegan yang mengedepankan etika daripada makanan mereka. Kecintaan pada hewan dan lingkungan lbih kuat daripada keinginan untuk mengonsumsi pola makan hewani.

Benarkah gaya hidup vegan berdampak baik pada lingkungan?

Bumi semakin rusak diakibatkan ulah manusia. Permukaan laut naik, perubahan suhu ekstrem, dan bencana alam yang terus menghantui masa depan planet ini.

Planet saat ini semakin mengerikan dan tidak layak huni oleh manusia, hewan, bahkan tumbuhan. Para vegan percaya bahwa pola makan veganisme yang berkelanjutan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Veganisme dapat membantu lingkungan dengan memerangi perubahan iklim dan membangun sistem pangan yang berkelanjutan.

Dilihat dari kondisi nyata, memang benar banyak tindakan yang dilakukan bersama oleh seluruh dunia untuk menyelamatkan bumi seperti halnya larangan sedotan, larangan plastik, membawa tas belanja, menghemat air, penggunaan kendaraan umum atau kendaraan ramah lingkungan dan lain-lain. Kemudian beberapa peneliti dan aktivis veganisme mulai mencoba membuat langkah-langkah yang berkontribusi pada lingkungan dengan menghubungkan pada peternakan.

Peneliti dan para aktivis veganisme percaya bahwa untuk mengubah pola makan untuk mengurangi dampak pada lingkungan planet ini.  Analisis dampak pertanian pada lingkungan mengemukakan bahwa tindakan yang dapat dilakukan sebagai individu dalam kontribusi menyelamatkan planet ini adalah dengan cara mengadopsi gaya hidup vegan.

Bagaimana gaya hidup vegan memberikan dampak lingkungan yang lebih baik?

Ozon adalah bagian dari lapisan atmosfer yang melindungi dari paparan sinar matahari. Namun ozon semakin menipis menjadikan perubahan iklim sering terjadi seperti halnya gelombang panas di Indonesia membuat kepanasan. Penyebabnya adalah emisi gas rumah kaca.

Jika dilihat dari data emisi gas rumah kaca didapatkan bahwa daging, ternak, produk susu menyumbang lebih dari 14,5% emisi gas rumah kaca buatan manusia. Dan nilai itu tidak kecil karena memiliki nilai yang sama dengan gas emisi yang dihasilkan setiap mobil, pesawat, kereta, dan kapal di planet ini.

Dengan data tersebut, jika setiap orang di bumi menerapkan pola makan vegan akan menurunkan emisi karena pangan dalam waktu 30 tahun menurunkan sekitar 70%. Penelitian ini mengatakan bahwa pola makan nabati dapat mengurangi penggunaan lahan dan air ketimbang dialokasikan pada peternakan.

Studi lain di Universitas top di Inggris Universitas Oxford menemukan bahwa pola makan vegan dapat mengurangi jejak karbon seseorang hingga 73%. Joseph Poore, Penulis utama pada jurnal studi ini mengatakan bahwa pola makan nabati dapat mengurangi jejak karbon seseorang dan mencegah eutrofikasi, pengasaman global, serta mengurangi penggunaan lahan da air.

Berikut adalah manfaat yang dapat diberikan pada lingkungan dengan pola makan vegan.

  • Mengurangi produksi Karbon Dioksida (CO2)
  • Mengurangi produksi Nitrogen Oksida (NOx) dan Metana (CH4)
  • Menghemat dan melestarikan air
  • Mengurangi kerusakan hutan hujan tropis
  • Mengurangi penggunaan bahan kimia, antibiotik, dan hormon pertumbuhan.
  • mengurangi jejak ekologis
  • Lingkungan yang berkelanjutan

Penutup

Semoga artikel ini berguna dan menjadi pembelajaran dalam pola hidup sehat dan juga bagaimana cara memperbaiki lingkungan. Tidak harus menjadi vegan untuk melindungi lingkungan namun dengan pola hidup vegan kamu telah satu langkah dalam hidup sehat serta berkontribusi dalam menyelamatkan lingkungan. Salam Sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun