Sama seperti piala dunia U20, World Beach Games 2023 diadakan di Indonesia dan juga Israel juga ikut berpartisipasi sebagai kontestan. Ditambah lagi para politisi yang telah menolak Israel di piala dunia U20 juga menolak lagi di ajang olahraga ini.
Alasan beberapa politisi yang menolak Israel ikut berpartisipasi dalam ajang olahraga di Indonesia adalah sesuai dengan cita-cita UUD 1945 dan juga mengikuti sikap Soekarno terhadap Penjajahan. Karena Israel terus menginvasi Palestina dan tidak mengakui kemerdekaannya. Sedangkan konstitusi Indonesia menolak segala macam penjajahan.
Tapi benarkah alasannya adalah seperti itu? Bagaimana dengan Era Orde Lama yang telah berdiplomasi dengan Perancis dan Inggris pada 1950. Padahal Perancis dan Inggris adalah negara penjajah di negara-negara tetangga kita. Contoh Malaysia dijajah hingga 1957 dan Brunei Darussalam dijajah hingga 1984 oleh Inggris. Sedangkan Laos dijajah hingga 1975 dan Kamboja hingga 1953 oleh Perancis. Bukankah Soekarno sendiri memiliki hubungan berdiplomasi dengan negara-negara penjajah yang berlawanan dengan prinsipnya. Tapi berbeda ketika membicarakan Israel.
Mungkin penulis masih awam sehingga masih ada aspek yang mendasari Israel pantas ditolak. Namun jika alasannya penjajahan sepertinya Pemerintah Indonesia telah melanggar UUD 1945 sendiri.
Apakah Indonesia masih dapat menjadi tuan rumah
Kita lepas dari alasan politik karena penulis bukanlah di bidangnya. Lalu hal yang paling penting adalah Indonesia masih adakah kesempatan untuk menjadi tuan rumah pada ajang World Beach Games? Penulis rasa masih ada kesempatan. Mungkin Pemerintah Indonesia dapat mengakali dan bernegosiasi agar status tuan rumah tidak terancam.
Misalkan yang jika yang ditakutkan adalah keamanan maka tingkatkan persiapan dan mencegah faktor-faktor yang menyebabkan ancaman.
Solusi Belajar dari Kasus Olimpiade Tokyo 2020
Mungkin dapat menjadi referensi saja sebagai solusi. Pada Olimpiade Tokyo 2020 terdapat salah satu negara yang dilarang bermain saat itu adalah Rusia. Tapi apakah Jepang sebagai tuan rumah benar-benar menolak tim Rusia. Tidak. Lalu bagaimana Jepang mengakalinya? Cara Jepang mengakalinya adalah dengan cara melarang atas nama negara. Tim kontestan dari Rusia mengubah menjadi tim ROC dengan bendera netral serta dinyanyikan lagu kebangsaan.
Maka Jika Indonesia memang menolak Israel sebagai negara maka dapat mengakali dengan meminta tim untuk tidak mengatasnamakan Israel dan menggunakan bendera netral dan dilarang menyanyikan kebangsaan.
Mungkin bisa jadi cara Indonesia untuk berdiplomasi dengan Israel secara halus untuk menolak penjajahan atas Palestina dan bisa jadi menjadi cara termudah Indonesia agar mengakui negara Palestina. Jika dapat menyelesaikan perang dengan diplomasi mengapa tidak. Bukankah alasan utama menolak Israel adalah masalah penjajahan dan kemanusiaan.