Kesehatan pada anak-anak adalah permasalahan yang serius karena di masa depan mereka menjadi generasi yang akan meneruskan yang sudah tua. Kesehatan pada anak-anak akan mengganggu pertumbuhan otak dan tubuh yang tidak bisa digantikan di masa dewasa. Selama ini berbagai pemerintah daerah di berbagai wilayah Indonesia mendorong dan membantu warganya untuk menjaga pola makan dan gaya hidup pada anak. Hal ini permasalahan yang menjadi utama mereka adalah memberantas stunting. Belum selesai permasalahan stunting sudah ada permasalahan baru yang membayangi yaitu diabetes pada anak.
Penyakit diabetes adalah penyakit yang sering terjadi pada manusia modern. Hal ini disebabkan pola makan dan gaya hidup yang salah. Makanan dan minuman saat ini banyak mengandung gula seperti minuman bersoda. Selain itu, setelah melewati pandemi covid-19 gaya hidup duduk dan rebahan menjadi kebiasaan yang sulit diubah.Â
Selain masalah diabetes ada juga masa stunting karena kekurangan gizi. Dilansir dari kompas.com, Kadang kala stunting juga disebabkan karena ketidakseimbangan gizi yang diberikan kepada anak sehingga hormon pertumbuhan melambat. Anak-anak yang mengalami stunting berisiko terkena diabetes pada umur dewasa. Hal ini dikarenakan ketidakstabilan hormon karena stunting salah satunya insulin membuat gula darah meningkat.
Jadi selain permasalahan konsumsi gula bisa jadi hormon insulin yang dihasilkan pada tubuh yang terganggu karena stunting.
Bagaimana pemerintah daerah dapat mengatasi permasalahan pada stunting tersebut?
Pemerintah daerah di seluruh Indonesia berusaha untuk mengatasi yang namanya stunting. Namun bukan berarti mustahil mengatasinya dalam waktu singkat. Optimisme ini bukan tanpa alasan.Â
Dilansir dari jabr.tribunnews.com. Kabupaten Sumedang telah menangani permasalahan stunting dengan pekerjaan berbasis teknologi elektronik. Bahkan sampai dipuji oleh lembaga riset terbesar di Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) tidak perlu menunggu sampai Indonesia 2045 untuk menyelesaikan masalah stunting. Pujian tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Mego Pinandito dan Direktur Kebijakan Pembangunan Manusia Kependudukan dan Kebudayaan BRIN, Anugerah Widiyanto.
Jadi stunting dan diabetes memiliki hubungan pada anak. Keberhasilan penanganan pada stunting dapat dilihat di Sumedang. Jadi harapan kita adalah semoga penyelesaian permasalahan stunting beriringan dengan permasalahan diabetes  anak.Â
Semoga bermanfaat, Salam Sehat.
Referensi :Â
https://health.kompas.com/read/2022/08/19/090449568/stunting-bukan-hanya-karena-kurang-gizi?page=all
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H